Episode 83

933 59 19
                                    

Yudhakara masih merayakan kegembiraannya hingga ia tidak sadar kalau ia sekarang berada di Istana Pajajaran.

"Bukankah ini wilayah Pajajaran?"

Yudhakara yang penasaran mencoba berjalan-jalan di wilayah Pajajaran.
Hingga ia tidak sengaja menabrak Rara Santang.

Dan bammm....

Yudhakara menangkap Rara Santang yang hampir terjatuh karena ulahnya.
Mereka menatap satu sama lain.

Semua Rakyat Pajajaran melihat kejadian itu hingga mereka tersipu karena melihat Putri Prabu Siliwangi mulai merasakan Jatuh Cinta kepada seorang laki laki.

Tersadar karena Rakyat sedang memperhatikan mereka, Yudhakara membantu Rara Santang bangun.

"Maaf Nyimas, aku tidak sengaja"

"Tidak apa apa"

"Apa kau terluka?"

"Alhamdulilah aku tidak terluka"

"Sekali lagi aku minta maaf"

"Tidak perlu meminta maaf aku tahu kau tidak sengaja"

Rara Santang pergi meninggalkan Yudhkara.

Pandangan pertama setelah melihat Rara Santang membuat Yudhakara jatuh hati padanya.

V.O Yudhakara
"Aku memang tidak tahu namanya, tapi entah kenapa aku mulai menyukainya setelah kejadian tadi"

Kian Santang masih berjalan bersama dengan 2 wanita disisinya.
Sampai akhirnya mereka harus beristirahat.

"Kita istirahat dulu disini, Raden!"

Tanpa sengaja, Kian Santang melihat keramaian di sekitar tempat mereka.

"Mau kemana Raden?"

Ratih dan Ratna Sari mengikuti Kian Santang.
Kian Santang yang penasaran mencoba menerobos keramaian itu dan akhirnya....

"Itu Pedang Zulfikar milikku!"

Kian Santang mencoba memberontak, tapi Prajurit menghalanginya.

"Siapa kau, kenapa kau berani memberontak untuk mengambil pedang itu hah!!!"

"Aku Raden Kian Santang!"

Prajurit yang baru mengetahui kalau orang yang barusan mereka hadang adalah Raden Kian Santang Putra dari Prabu Siliwangi.

"Maaf Raden hamba tidak tahu"

"Tidak apa apa"

Ratih dan Ratna Sari yang menyusul Kian Santang tiba tiba dipegang dan ditahan Prajurit Sukamanah.

Kian Santang yang menyadarinya langsung membentak Prajurit itu.

"Lepaskan mereka!"

"Apa hubungan 2 wanita ini dengan Raden?"

"2 wanita itu adalah wanita penting di hidupku jangan berani menyentuhnya atau bahkan melukainya, sekarang lepaskan mereka berdua!!!"

Prajurit yang sangat takut karena kemarahan Kian Santang langsung membebaskan Ratih dan Ratna Sari.

"Maaf kan atas kelancangan kami Raden"

"Tidak masalah, sekarang biarkan aku mengambil Pedang Zulfikarku!"

"Tapi Raden...."

Disaat hendak mengambil Pedang Zulfikarnya, tiba tiba ada yang menahan bahu nya.

Kian Santang menoleh ke arah orang yang menahan bahunya.
Terlihat darinya seorang laki laki dengan mahkota emas sedang berdiri di depannya.

"Maaf paman, siapa paman ini?"

"Putraku!"

Prabu Martasinga langsung memeluk Kian Santang.
Kian Santang yang merasa tidak nyaman dengan pelukan Prabu Martasinga langsung melepaskannya dan menjauhinya.

"Maafkan aku, tapi kau bukanlah Ayahandaku!"

"Aku Ayahandamu dan kau adalah Putraku, Raden Attang!"

"Maaf Paman, namaku bukanlah Raden Attang namaku adalah Raden Kian Santang dan Ayahandaku adalah Prabu Siliwangi bukanlah dirimu!"

"Aku Prabu Martasinga Raja dari Kerajaan Sukamanah dan kau adalah Putraku Raden Attang!"

"Apa kau tidak mengenali Ayahandamu sendiri?"

"Siapa kau, kenapa kau membela Prabu Martasinga?"

"Aku Nyimas Kedasih Putri dari Prabu Martasinga!"

"Maaf Nyimas, aku tidak tahu"

"Kembalilah ke Sukamanah Raden Attang!"

"Maaf Gusti Prabu, aku tidak bisa kembali karena rumahku adalah Pajajaran bukan Sukamanah!"

"Aku tahu kau membenci Ayahandamu ini kan?"

"Aku sama sekali tidak mengerti apa maksud Gusti Prabu!"

"Baiklah akan kujelaskan kepadamu, 15 tahun lalu kau dilahirkan oleh istri pertamaku karena istri pertamaku tidak mau mempunyai anak laki laki maka ia membuangmu ke sungai, hingga akhirnya Prabu Siliwangi menemukanmu lalu mengangkatmu sebagai anaknya dan memberimu nama Raden Kian Santang!"

"Tidak itu tidak benar, Gusti Prabu mau menipuku bukan!"

"Aku mempunyai buktinya, jika benar kau adalah Putraku Raden Attang maka sudah dipastikan kau bisa mencabut Pedang Zulfikar ini!"

"Cabutlah Raden Attang!"

Kian Santang mencoba mencabut Pedang Zulfikarnya sendiri, dengan mudah Kian Santang mencabut Pedang Zulfikarnya.

"Kau lihat Putraku, kau sudah terbukti kalau kau adalah Putraku Raden Attang!!!"

Waduhhh gimana nih, Prabu Martasinga mencoba menghasut Kian Santang agar mau menjadi Putranya???
NextEpisode!!!

Jangan lupa Follow dan Vote

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang