Keesokan Paginya.....
Kian Santang menemui temannya Farhan yang sedang memberi makan kuda.
"Farhan"
Farhan berbalik badan dan melihat Kian Santang.
"Ada apa Raden?"
"Mari ikut aku untuk menemui Gusti Prabu"
"Mari Raden"
Kian Santang dan Farhan bergegas ke sidang Istana untuk menemui Prabu.
Dan kebetulan Prabu juga mengadakan Rapat bersama dengan seluruh Pejabat Istana dan Keluarga Istana.
• Sidang Istana
Seluruh Pejabat dan Keluarga Istana sudah berkumpul di Sidang Istana, kini tinggal menunggu Prabu.
Tidak lama Prabu datang ke Sidang Istana.
Seluruh Pejabat Istana memberikan salam hormat kepada Prabu lalu setelah itu Prabu duduk di kursinya."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepada kalian semua!"
Belum menyelesaikan kalimatnya, Kian Santang dan Farhan masuk ke Sidang Istana dan langsung menghadap Prabu.
"Salam Gusti Prabu" ucap Kian Santang dan Farhan.
Prabu menerima salam mereka lalu menyuruh mereka duduk di kursi mereka masing masing.
Setelah semuanya berkumpul, Prabu mulai menyampaikan tujuannya mengadakan sidang istana yang sangat penting ini.
"Aku sengaja mengadakan Rapat penting ini dengan seluruh pejabat sekaligus keluarga istana karena ada hal yang sangat penting dan aku harus mengumumkannya keseluruh pejabat, keluarga istana dan juga Rakyat!"
"Apa yang ingin Gusti bicarakan?" Tanya Farhan.
Prabu berdiri dari kursinya, dan berdiri tegap menghadap ke depan.
"Hari ini adalah hari yang sangat penting untuk seluruh Istana karena hari ini aku akan menobatkan pewaris tahta Pajajaran!"
Walangsungsang, Rara Santang dan juga Gagak Ngampar terlihat sangat bahagia mendengar ucapan Prabu yang akan menobatkan pewaris raja.
Berbeda dengan mereka, Surawisesa malah terlihat angkuh dan tersenyum licik.
Ia berdiri tegap seolah olah dialah nanti yang akan diangkat menjadi pewaris tahta Kerajaan Pajajaran.V.O Surawisesa
"Ayahanda pasti akan memanggil namaku karena aku sangat berjasa dalam menjaga istana, aku sangat yakin akan hal itu!"Prabu mengumumkan siapa pewaris tahta berikutnya di depan seluruh Pejabat dan seluruh Keluarga Istana.
"Aku sudah memutuskan kalau yang akan menjadi Pewaris tahtaku nanti adalah Putraku, Kian Santang!"
Seluruh keluarga Istana sangat senang dan gembira mendengarnya terkecuali Amuk Marugul, Surawisesa dan Kentring Manik.
Maung Bodas dan Munding Bodas selaku guru bimbing Kian Santang selama peperangan turut bahagia mendengarnya.
Seharusnya kabar ini menjadi kabar baik tapi berbeda dengan Surawisesa, ia kaget dan marah karena bukan namanya yang disebut oleh Prabu melainkan nama Kian Santang.
V.O Surawisesa
"Kenapa harus Kian Santang!, padahal dia sudah pergi dari istana ini selama 3 tahun. Akulah yang menjaga istana ini tapi kenapa aku tidak diangkat menjadi pewaris tahta yang berikutnya!"Prabu menjelaskan alasannya kenapa ia memilih Kian Santang sebagai Pewaris tahta berikutnya.
"Aku sengaja memilih putra bungsuku yaitu Kian Santang untuk menjadi pewaris tahtaku nanti karena aku sudah yakin dengan kemampuan yang dia miliki dan aku juga sudah percaya sepenuhnya ilmu yang ia dapat selama 3 tahun ia pergi dari istana untuk berperang dan juga belajar. Aku yakin suatu saat nanti Putraku Kian Santang akan bisa mengurus seluruh Istana ini!"
Sorak sorakan menyebut nama Kian Santang terdengar di seluruh ruangan sidang istana.
"Hidup Raden Kian Santang!"
"Hidup Raden Kian Santang!"
Prabu tersenyum bahagia mendengar sorak sorakan menyebut nama Kian Santang.
Ia menoleh ke samping kiri ke arah Kian Santang sambil menepuk kedua tangannya.Dua pelayan masuk ke dalam ruangan sidang setelah mendengar tepukan tangan Prabu.
Kedua pelayan itu membawa nampan yang berbeda.
Satu nampan berisi Mahkota Emas berbalut Berlian untuk Putra Mahkota dan satu lagi adalah surat tanda terima dan hak kepemilikan.Kedua pelayan itu menundukkan kepala saat sudah mengantar tepat di depan Prabu.
Seluruh anak- anak Prabu sangat senang melihat Kian Santang akan diberikan Mahkota tapi berbeda dengan Surawisesa, ia terlihat sangat marah melihat Mahkota itu akan diberikan kepada Kian Santang.
Saat Kian Santang hendak berdiri dari kursinya, Prabu menyuruhnya untuk duduk saja.
Prabu mengambil Mahkota Emas berlapis Berlian yang sangat mewah dari salah satu nampan yang dibawa pelayan.
Ia lalu mendekat ke Kian Santang dan memperlihatkan Mahkota itu di dalam genggamannya."Kau lihat Mahkota ini Putraku, saat Mahkota ini sudah ada di atas kepalamu maka tanggung jawab yang akan kau pikul akan semakin berat karena kau adalah seorang Putra Mahkota. Ayahanda yakin dengan pemikiran dan juga kecerdasanmu maka dari itu Ayahanda memilihmu sebagai penerus tahta ayahanda yang berikutnya" ucap Prabu sambil memasangkan Mahkota mewah itu diatas kepala Kian Santang.
Sekarang Mahkota yang sangat mewah itu sudah terpasang diatas kepala Kian Santang.
Wajahnya yang sudah sangat tampan ditambah dengan Mahkota Mewah berlapis Berlian membuat wajahnya semakin bersinar, dan juga ketampanannya semakin menjadi-jadi.Sebelum menyerahkan Surat kepemilikan kepada Kian Santang, terlebih dahulu Prabu mengecapnya menggunakan Cap Resmi yang bertuliskan nama Prabu disana.
Setelah mengecapnya, barulah Prabu menyerahkannya kepada Kian Santang."Surat apa ini, Gusti Prabu?"
"Ini adalah surat kepemilikan atas hakmu sebagai Putra Mahkota, Nak. Kau memiliki hak atas kerajaan kerajaan yang sudah Ayahanda takluki dan juga hak dari setengah harta kerajaan ini Putraku. Simpan surat ini baik baik!"
Kian Santang mengangguk lalu berdiri dari kursinya dan memeluk Prabu.
Prabu menepuk punggung Kian Santang sebagai rasa bangganya kepada anak bungsunya yang akan menjadi pewaris tahta berikutnya.Kian Santang duduk kembali di Kursinya sambil tersenyum bahagia.
Setelah menobatkan Kian Santang menjadi Pewaris Tahta Kerajaan Pajajaran, Prabu juga menyampaikan hal yang lain juga.
"Ada satu hal lagi yang harus aku sampaikan kepada kalian semua!"
"Apa itu, Ayahanda" tanya Rara Santang.
"Besok, kita akan melakukan perjalanan kesebuah Kerajaan yang dimana Kerajaan itu adalah teman dekat dari Putra Mahkota!"
Kian Santang menjawab.
"Maaf Gusti, apakah kita akan pergi ke Kerajaan Farhan?"
"Kau benar Putraku, besok kita akan pergi ke kerajaan Raden Farhan untuk bersilahturahmi dengan keluarganya karena keluarga Farhan adalah sahabat dekatku. Jadi sudah menjadi keputusanku kalau besok seluruh keluarga Istana akan ikut bersamaku ke Kerajaan...untuk bersilahturahmi disana!"
Apa ya nama Kerajaannya😆dan di kerajaan itulah akan ada kedatangan teman baru bagi Kian Santang sekaligus tidak sengaja bertemu lagi dengan masa lalunya, siapakah itu😊????
NextEpisode!!!
Jangan lupa Follow dan Vote💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Tarihi KurguSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...