Episode 68

855 58 12
                                    

Walangsungsang dan Praharsini sampai di sebuah kampung yang sudah berantakan.

"Dimana perampok yang ingin membunuh  kalian, paman?"

"Disebelah sana!"

"Ayo praharsini!"

Sesampainya di tempat perampok itu, mereka berdua terkejut sudah banyak sandera yang sudah siap dibunuh oleh perampok itu.
Walangsungsang yang geram attas perlakuan perampok itu langsung mendekatinya.

"Hentikan paman!"

"Siapa kau berani menghentikanku?"

"Tidak peduli siapa aku yang jelas aku tidak suka paman berada di desa ini lagi!"

"Dasar anak kurang ajar!"

Perampok itu langsung menyerang Walangsungsang.
Tanpa senjata Walangsungsang mampu menghadapi perampok itu.
Perkelahian yang tidak seimbang antara Walangsungsang dan perampok itu disaksikan oleh banyak Warga desa itu.
Mereka menganggap Walangsungsang sebagai malaikat yang sengaja datang untuk membantu mereka.

Argadana mendengar suara perkelahian...

"Dimana asal suara itu?"

Argadana berkeliling mencari sumber asal suara perkelahian hingga ia menemukannya...

"Bukankah itu Walangsungsang, baiklah ini kesempatanku untuk mencari perhatiannya dan membawanya ke istana bawah laut"

Argadana berlari mendekati perkelahian Walangsungsang dan langsung membantu Walangsungsang.

"Paman Argadana?"

"Mundurlah Raden biarkan paman yang menghadapinya"

"Baik paman"

Argadana menggantikan posisi Walangsungsang.
Dengan mudahnya Argadana berhasil mengalahkan perampok itu.
Perampok yang sudah kalah itu langsung berlari ketakutan.

Warga yang disandera oleh Perampok itu kini sudah bebas dari ancaman bahaya.

"Hidup tuan baik!!!"

"Terima kasih nak sudah mau meembantu kami"

"Sama sama paman"

"Kalau boleh tau siapa kisanak?"

"Namaku Walangsungsang paman"

Warga sontak kaget, dengan cepat mereka berlutut dan memberi hormat.

"Maafkan kami Raden, kami tidak tahu"

"Bangkitlah paman bibi, jangan seperti itu"

"Sekali lagi terima kasih Raden"

"Sama sama paman"

Argadana mendekati Walangsungsang.

"Mari Raden kita pergi, paman ingin membicarakan sesuatu yang penting"

Walangsungsang mengikuti Argadana.
Praharsini curiga dengan gerak gerik Argadana dia hanya bisa diam karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Maafkan paman selama ini Raden"

"Maaf untuk apa?"

"Karena dulu paman sudah memberontak ke pajajaran, seandainya paman tidak memberontak pasti paman masih menjadi senopati pajajaran"

"Tidak perlu minta maaf kepadaku paman"

"Baik Raden, kenapa Raden berada di luar istana?"

"Aku sedang menjalani hukuman dari ayahanda prabu paman"

"Maaf raden jika paman boleh menyarankan apakah Raden tidak mau memberontak ke Pajajaran?"

"Tidak paman aku tidak ingin memberontak ke Pajajaran karena disana adalah tempat tinggal dan kelahiranku!"

"Pikirkan baik baik Raden bagaimana kejamnya Ayahandamu mengusirmu dan menyuruhmu menjalani hukuman"

Walangsungsang mengingat kembali perlakuan Ayahandanya.

"Ya paman aku melihatnya bagaimana kejamnya ayahanda prabu kepadaku!"

"Kalau begitu lebih baik Raden bergabung dengan kami"

"Bergabung dengan pasukan golongan hitam?"

****

Kian Santang masih berjalan mencari rakanya.

"Raka Walangsungsang, ya allah dimana Raka Walangsungsang berada?"

Kian Santang berhenti sejenak di bawah pohon untuk beristirahat.
Tiba tiba ia diserang oleh kawanan para Maung.
Dengan cepat Kian Santang menyadarinya dan langsung melawan mereka.
Para kawanan Maung menyerbu Kian Santang secara bergerombol.
Kian Santang harus menghadapi satu persatu dari para kawanan maung itu.
Disaat ia sedang bertarung dengan salah satu Maung, ia diserang dari belakang oleh Maung yang lainnya.

Informasi aja nih :
》 Maung itu kayak sejenis Harimau tapi berwarna putih polos. Konon katanya Maung yang berawarna Putih Polos sangat sakti.《

Kian Santang diserang oleh para kawanan maung hingga terjatuh ke tanah.
Kian Santang dikeroyok oleh para kawanan maung sampai wajah Kian Santang terkena Cakaran Maung berkali kali.
Ia tetap bertahan dengan menahan serangan mereka.
Tapi gagal hingga ia tidak sanggup lalu pingsan tidak sadarkan diri.
Para kawanan maung tadi yang hendak memakan Kian Santang yang sudah tidak berdaya tiba tiba dihalangi oleh Maung Bodas dan Munding Bodas.

"Hentikan!!!"

Para kawanan Maung tadi langsung berubah wujud sebagai manusia.

"Ki Maung!"

"Apa kalian tidak tahu siapa yang kalian serbu hah?"

"Siapa dia Ki Maung?"

"Dia adalah Putra dari Gusti Prabu Siliwangi"

"Putra dari Gusti Prabu Siliwangi?"

"Ya itu benar, jika Gusti Prabu mendengar ini maka pasti nyawa kalian tidak akan selamat"

"Maafkan kami Ki Maung, kami tidak tahu jika dia adalah Putra dari Gusti Prabu Siliwangi"

"Kalian semua harus meminta maaf kepada Putra dari Raja Maung di tanah pasundan ini!"

Pengetahuan buat kalian nih bagi yang belum tahu :
》Prabu Siliwangi memliki Julukan sebagai Raja Maung di tanah pasundan karena memiliki Kujang Macan Putih yang sangat sakti mandraguna. Tidak heran Prabu Siliwangi ditakuti oleh lawan dan disegani oleh kawan《

"Baik Ki Maung kami akan bertanggung jawab atas keadaan Raden Kian Santang"

****

"Bagaimana Raden apa kau mau ikut bergabung dengan pasukan golongan hitam?"

"Demi membalaskan dendam kepada Rai Kian Santang, aku ikut denganmu Paman!!!"

Waduh Walangsungsang ikut gabung dengan Pasukan Golongan Hitam😥
Fix nanti disana Walangsungsang diajarkan kejahatan oleh Argadana dan dengan tokoh golongan hitam yang lain😣
NEXTEPISODE!!!

Jangan lupa Follow dan Vote:)

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang