Ratna Sari terbangun dari tidurnya.
"Astaghfirullahaladzim, ternyata itu hanya mimpiku. Ya Allah lindungilah Raden Kian Santang aku tidak ingin berpisah darinya. Semoga mimpiku tadi hanyalah sebuah mimpi"
Ratna Sari keluar dari Kamarnya untuk mencari udara segar diluar.
Ia menatap ke Arah langit sambil menghembuskan nafas."Walaupun kita jauh tapi aku yakin kalau kita dekat Raden, aku yakin kau pasti kembali dengan selamat"
****
Munding Laya pergi kembali ke Gandara.
"Aku akan kembali ke Gandara dan membawa Ibunda ke Istana Bawah laut Jurig Ciwis"
"Baiklah, hati hati Keponakanku"
"Baik Uwak"
****
Kian Santang masih kesulitan dan terjebak.
"Astaghfirullahaladzim, Ya Allah lindungilah hambamu ini
Bismilahirohmanirohim Allahu Akbar"Tangan Kiri Kian Santang mulai meraih ke Bebatuan pinggir Puncak Gunung Ciremai.
Perlahan demi perlahan Kian Santang mulai bisa menyeimbangkan tubuhnya dan kakinya mulai seimbang."Alhamdulilah, aku sudah bisa menyeimbangkan tubuhku inilah saatnya aku mendaki kembali untuk mendapatkan Tombak Luhur Budi"
****
Di Sidang Istana Prabu Siliwangi mengadakan Rapat tertutup dengan Para Punggawanya.
"Apa sudah ada kabar dari Putraku Kian Santang?"
"Mohon Maaf Gusti Prabu, kami belum mendengar kabar dari Raden Kian Santang"
"Jagat Dewa Batara"
Resi Kuncung Putih datang diantara mereka.
Seketika dengan cepat Prabu Siliwangi dan para punggawa langsung memberi hormat."Resi"
"Nanda Prabu, jangan khawatirkan Putramu karena aku yakin Putramu akan segera kembali ke Istana dengan membawa Tombak Luhur Budi"
"Mohon maaf Resi, ini sudah 3 hari tapi belum ada kabar dari Putraku Kian Santang"
"Baiklah kalau begitu aku akan menerawang keberadaan putramu"
Resi Kuncung Putih mengeluarkan kesaktiannya yaitu penerawangan.
Di dalam penerawangannya Resi Kuncung Putih hanya melihat kilasan Wajah Raden Kian Santang yang sedang mendaki."Putramu Raden Kian Santang sedang mendaki Puncak Gunung Ciremai, Nanda Prabu"
"Terima kasih Resi karena sudah memberiku petunjuk"
Resi Kuncung Putih pergi menghilang setelah memberi info tentang keberadaan Kian Santang.
"Mohon maaf Gusti Prabu, utu berarti Raden Kian Santang dalam keadaan baik baik saja"
"Benar saudaraku Munding Bodas, aku yakin Putraku bisa mendaki Puncak Gunung Ciremai dan mengambil Tombak Luhur Budi itu"
****
Subang Larang hendak ke Kamar Ratna Sari tapi langkahnya terhenti karena melihat Putranya Walangsungsang keluar Istana.
"Putraku Walangsungsang, mau kemana dia.Aku harus mengikutinya dengan menyamar sebagai Selendang Merah"
Subang Larang kembali ke Kamarnya untuk berganti pakaian sebagai Selendang Merah.
Walangsungsang keluar Istana tanpa seizin Ayahanda dan ibundanya.
Kira-kira apa yang Walangsungsang keluar Istana tanpa seizin kedua orang tuanya???
Tunggu di NEXTEPISODE!!!Gimana nih prank aku😁kalian pasti ngira kalau Kian Santang udah mati kan😊 tapi kenyataannya tidak itu cuman mimpinya Ratna Sari😄. Kalian udah baper ngeliat episode 38 tau taunya cuman mimpi😂
Aku sengaja siapin ini karena ini kejutan buat kalian semua🤗yang udah support aku dari awal😢
Thank You untuk 6K nya Redersku😊😢🙏🙏🙏Jangan lupa Follow
@raisya1085
Dan Voteee🤗
🍃👇🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Fiksi SejarahSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...