Episode 147

905 72 53
                                    

Prabu Siliwangi terus menekan Prabu Mapanji agar memberi tahu semuanya.
Akhirnya, Prabu Mapanji buka suara.

"Ya Siliwangi, aku sengaja ingin menikahkan putriku dengan dirimu agar aku bisa memanfaatkan dirimu dan agar aku bisa membalaskan dendamku!"

"Apa salahku Mapanji sehingga kau ingin membalaskan dendam denganku?"

"Kau sudah membunuh putraku Siliwangi, dan aku tidak akan diam saja Siliwangi maka dari itulah aku sengaja bekerja sama dengan adikku, Sudaryana!"

"Tapi rencanamu untuk menikahkan putrimu dengan diriku gagal, Mapanji. Untung saja Putraku Kian Santang datang disaat yang tepat!"

Karena kecewa dengan sang Ayah, Nyimas Dewi Purnama meninggalkan aula pernikahan dengan tangisan di wajah.

Kian Santang yang takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, langsung mengikutinya dari belakang.

"Nyimas, tunggu!"

*****

Prabu Siliwangi langsung mengambil keputusan atas tindakan Prabu Mapanji

"Aku sudah memutuskan kalau Kerajaan Janggala akan berada di bawah pemerintahanku sekarang dan Prabu Mapanji tidak bisa mengambil keputusan tanpa seizin diriku!"

"Kau tidak bisa melakukan ini Siliwangi, aku adalah Raja sah disini!"

"Tapi aku adalah Raja di seluruh Tanah Pasundan ini, jadi keputusanmu tidak berlaku disini!"

*****

Nyimas Dewi Purnama berlari ke arah kamarnya lalu menutup kamarnya dengan sangat rapat.

Sontak Langkah Kian Santang terhenti karena pintu kamar Nyimas Dewi Purnama tertutup.

"Nyimas, buka pintunya. Aku mohon!"

V.O Kian Santang
"Aku terpaksa mendobrak untuk mengetahui apa yang dilakukan Nyimas Dewi Purnama!"

Kian Santang mendobrak dengan sangat keras hingga akhirnya pintu itupun terbuka.
Saat masuk ke kamar Nyimas Dewi Purnama, Kian Santang dikagetkan dengan perbuatan Nyimas Dewi Purnama yaitu ingin melakukan bunuh diri dengan melukai urat nadinya.

Dengan cepat Kian Santang  berlari ke arah Nyimas Dewi Purnama dan mengambil pisau yang ada ditangannya lalu membuangnya.

"Nyimas, apa yang kau lakukan!"

"Aku tidak ingin hidup lagi Raden, untuk apalagi aku hidup jika ayahandaku sendiri menghianati diriku!"

"Nyimas, dengarkan aku, Aku mohon Cintai dirimu sendiri. Aku tahu mencintai dirimu sendiri itu berat tapi dengan menghargai kekurangan dan menerima apa adanya itu sangat luar biasa!"

"Aku sudah tidak  berharga lagi Raden!"

"Jangan berkata seperti itu Nyimas, kau berharga untukku dan untuk dunia. Ingatlah pesanku ini Nyimas, jikalau kau sedang dalam keadaan yang harus membuatmu menangis maka menangislah, berteriaklah tapi tidak untuk melukai dirimu sendiri!"

"Terima kasih Raden, aku sangat beruntung memiliki teman seperti mu!"

"Sama sama, Nyimas. Aku juga sangat senang bisa berteman dengamu!"

Kian Santang menghapus air mata yang di wajah Nyimas Dewi Purnama.

"Jangan menangis, Nyimas. Tersenyumlah!"

Nyimas Dewi Purnama berusaha tersenyum walau saat ini hatinya sedang bersedih tapi karena dukungan dari Kian Santang, ia bisa melewatinya.

"Jangan biarkan dunia merebut senyum indahmu ini, Nyimas!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang