Episode 155

872 73 119
                                    

Prabu sudah memerintahkan para prajurit yang ahli dalam membuat Kapal Layar.

"Aku ingin kalian semua membuatkanku Kapal Layar besar untuk perjalanan putraku Kian Santang nanti, jangan sampai ada kesalahan sedikitpun!"

"Baik Gusti Prabu!"jawab mereka semua. Mereka semua bergegas ke arah pelabuhan yang berada di selatan Pajajaran.

Pajajaran memiliki pelabuhan sendiri agar Kerajaan Kerajaan tetangga yang ingin bekerja sama dengan Pajajaran bisa menggunakan jalur laut dan berlabuh disana.

Sementara menunggu pembuatan Kapal Layar, Kian Santang membantu Rakyatnya yang sedang kelaparan.

Kian Santang membagi bagikan beberapa bahan makanan dari gudang istana walau makanan itu belum seberapa dengan jumlah Rakyat Pajajaran yang kelaparan.

Anak anak Prabu yang lain juga turut membagikan makanan kepada Rakyat Pajajaran yang kelaparan.

Secara tiba-tiba, Rombongan dari Keluarga Kerajaan Baabulah datang kembali ke Pajajaran tapi tidak semuanya.
Prabu Kashim datang ke Pajajaran hanya dengan putrinya, Dewi Rengganis.

Mereka datang karena mendengar kalau Pajajaran dilanda bencana kekeringan, sebagai calon mertua Raden Kian Santang sudah kewajiban Prabu Kashim untuk membantu Kerajaannya yang dilanda musibah.

Setelah tiba di Pajajaran, Prabu Kashim langsung menemui Prabu Siliwangi di Sidang Istana.

"Sampurasun, Gusti Prabu"

"Rampes, silahkan duduk!"

Prabu Kashim duduk di tempat yang sudah disediakan, lalu ia berbincang bincang dengan Prabu.

"Maaf Gusti Prabu, maksud hamba datang kemari adalah untuk membantu Pajajaran. Telik Sandi kami mengatakan kalau Pajajaran sedang dilanda musibah kekeringan dan aku sebagai calon mertua dari Putramu ingin membantu Istanamu, Gusti Prabu"

"Terima kasih atas bantuannya Prabu Kashim, aku sangat menghargainya!"

Dewi Rengganis baru datang ke Sidang Istana.

"Sampurasun Gusti Prabu Siliwangi"

"Rampes, Nyimas. Duduklah disebelah Ayahandamu!"

Dewi Rengganis mematuhi perintah Prabu dengan duduk di kursi yang tepat disebelah Ayahandanya.

Tidak lama berselang, Kian Santang dan anak anak Prabu yang lain turut hadir di Sidang Istana untuk menyambut kedatangan Keluarga Kerajaan Baabulah.

Ketiga istri Prabu juga turut hadir.

Prabu memulai perbincangan.

"Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Prabu Kashim karena telah membantu Pajajaran"

"Sama sama Gusti"

Tidak lama, beberapa prajurit suruhan Prabu untuk membuatkan Kapal Layar datang ke Sidang Istana.

"Salam Gusti Prabu"

"Bagaimana, apakah Kapal Layarnya sudah selesai?"

"Sudah Gusti. Kami juga sudah memeriksa seluruh bagian Kapal dan sudah memastikan semuanya aman untuk perjalanan, Gusti!"

"Baiklah, terima kasih. Kalian bisa pergi"

Prajurit suruhan Prabu tadi, keluar sidang istana setelah diberi imbalan berupa sekantong koin emas oleh Maung Bodas.

Prabu berdiri dari tempatnya.

"Putraku, Kian Santang. Kemari nak!"

Kian Santang mengangguk mengiyakan panggilan Prabu, ia berdiri dan menghampiri Ayahandanya.

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang