Episode 77

901 69 15
                                    

Pengembaraan Kian Santang terhenti sementara karena Ratna Sari sudah mulai lelah.

"Kita beristirahat dulu disini, Nyimas"

"Baik Raden"

Kian Santang dan Ratna Sari beristirahat sejenak di sebuah pondok tak berpenghuni.
Mereka beristirahat sampai sampai mereka berdua tertidur di pondok itu.

Yudhakara yang kebetulan lewat dimana tempat Kian Santang beristirahat, langsung menghampirinya.

V.O Yudhakara
"Dia adalah Kian Santang yang guru ceritakan waktu itu, ini kesempatanku untuk membunuhnya!"

****

Prabu Siliwangi mengeluarkan Kujang Macan Putih miliknya dari dalam tubuhnya.
Walangsungsang masih terus memberontak.

"Bunuhlah aku, jika kau sanggup!"

"Lakukan Nanda Prabu!"

Prabu Siliwangi mengarahkan Kujang Macan Putih tepat di leher Walangsungsang.
Kesaktian yang sangat luar biasa dari Kujang Macan Putih membuat Walangsungsang kesakitan.

"Arghhhh...!!!"

"Maafkan Ayahanda Putraku!"

Resi Kuncung Putih ikut membantu muridnya untuk menyembuhkan Walangsungsang.
Kesaktian Kujang Macan Putih dan Kesaktian Resi Kuncung Putih membuat Walangsungsang berteriak kesakitan hingga jatuh tak berdaya....

"Raka Walangsungsang!"

"Putraku!"

"Tenanglah Nanda Prabu, Putramu hanya pingsan. Bawa dia masuk ke Istana Nanda Prabu"

"Baik Resi"

Prabu Siliwangi menggendong Walangsungsang yang tidak sadarkan diri lalu membawanya masuk ke dalam istana.

Yudhakara menyerang Kian Santang secara mendadak....
Sontan serangan mendadak dari Yudhakara membuat Kian Santang terpental jatuh ke tanah.
Ratna Sari terbangun karena suara Kian Santang.

"Apa yang kau lakukan kepada Raden Kian Santang!"

"Kau tidak usah ikut campur!"

Yudhakara mengeluarkan Sabit Kembarnya.

"Astaghfirullah senjata apa itu?"

Kian Santang mencoba bangkit.

V.O Kian Santang
"Tidak ada cara lain, aku harus mengeluarkan Pedang Zulfikar ku!"

"Bismilahirohmanirohim"

Kian Santang mencoba mengeluarkan Pedang Zulfikarnya dari dalam tubuhnya.

Yudhakara yang mengetahui rencana Kian Santang langsung tertawa.

"Sudah kuduga kau pasti akan mengeluarkan Pedang Zulfikar itu, lebih baik kau menyerah anak siliwangi karena Pedang Zulfikarmu tidak ada apa apanya dibanding Sabit Kembar milikku!"

"Asyhaduallah ilahhailauloh waasyhadunaah muhammaddarosulouloh"

Pedang Zulfikar Kian Santang menghantam Sabit Kembar Yudhakara.
Keduanya bertarung menggunakan senjata andalan masing-masing.
Kian Santang yang tidak fokus pada pertarungannya karena memikirkan keadaan Ratna Sari dimanfaatkan oleh Yudhakara.

V.O Yudhakara
"Inilah saatnya kematianmu Kian Santang!!!"

Yudhakara menebas kedua Sabit Kembarnya dan membuat Kian Santang terpental hingga kepalanya terbentur di batu....
Darah berceceran dari dahi Kian Santang.
Pedang Zulfikar Kian Santang terpental dan tertancap tidak jauh dimana Kian Santang terluka.

"Raden Kian Santang!!!"

Ratna Sari berlari menghampiri Kian Santang yang sudah tidak sadarkan diri.

"Raden bangunlah aku mohon"

Yudhakara yang merasa tertawa melihat keadaan Kian Santang.

"Sudahlah tidak perlu ditangisi keadaannya karena dia sudah mati untuk selamanya, selamat jalan Kian Santang!!!"

Yudhakara pergi begitu saja setelah melukai Kian Santang.

Ratna Sari masih mencoba menyadarkan Kian Santang.
Dia merobek dedaunan yang berada di sekitarnya untuk menghambat darah yang terus berjatuhan dari dahi Kian Santang.
Dipeluknya Kian Santang....

"Raden aku mohon bangunlah, aku tidak mau kehilanganmu lagi!!!"

Subang Larang belum sembuh sekarang Kian Santang😢banyak banget cobaan buat Keluarga Pajajaran😢
Semoga Kian Santang bisa bangkit💪😢

Jangan lupa Vote dan Follow😍

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang