Episode 46

1K 69 7
                                    

Kian Santang masih berada di desa Ki Lawu dan dia sedang beristirahat.
Setelah beristirahat sejenak ia melaksanakan ibadah solat Dzuhur.

"Ya allah yang maha pengasih lagi maha pelindung hamba memohon kepadamu lindungilah keluarga hamba, hamba berserah diri hanya kepadamu hanya itu yang hamba minta ya allah, amin ya robbal alamin"

Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat Dzuhur, tiba tiba warga kampung berteriak minta tolong.
Seketika Kian Santang kaget dan langsung keluar melihat apa yang terjadi.

"Astaghfirullahaladzim, apa yang terjadi?"

Kian Santang langsung beranjak keluar untuk melihat apa yang terjadi.

"Maaf kisanak ada apa ini?"

"Ini nak ada perampok dan pengrusuh yang selalu datang ke desa kami!"

"Astaghfirullah"

"Maaf aku harus pergi aku tidak mau mati!"

Kian Santang mendengar suara teriakan anak kecil yang meminta tolong dengan cepat Kian Santang mendekati sumber suara itu. Terlihat anak kecil itu hendak dibunuh oleh Perampok itu dengan pedangnya.

"Astaghfirullahaladzim, aku harus menghentikan perbuatan kejinya.
Bismilahirohmanirohim"

Kian Santang mengeluarkan Pedang Zulfikar dari dalam tubuhnya dan langsung berlari menyelamatkan Anak kecil itu.

****

Prabu Siliwangi masih di kamarnya dan belum sadarkan diri.
Subang Larang yang berada di sebelah Prabu Siliwangi sangat bersedih melihat suaminta tergeletak tak berdaya.

"Kakanda Prabu, Dinda yakin Kakanda akan sembuh!"

Tiba tiba Kentring Manik masuk ke kamar Prabu Siliwangi.

"Kakanda Prabu!"

"Rai?"

"Minggir Yunda!"

Kentring Manik mendorong Subang Larang dari sebelah Prabu Siliwangi.

"Rai kenapa kau mendorongku?"

"Karena Yunda Kakanda seperti ini!"

"Apa salahku Rai ini semua adalah cobaan dari Allah untuk kita"

"Tidak usah mengelak Yunda!"

Rara Santang masuk ke kamar Prabu Siliwangi karena mendengar keributan di dalam.

"Maaf Ibunda ada apa ini?"

"Karena ibundamu lah Kakanda Prabu seperti ini!"

"Astaghfirulah itu tidak mungkin Ibunda kentring manik, karena aku yakin kepada Ibundaku!"

Tiba-tiba Tubuh Prabu Siliwangi bergetar tidak beraturan.

"Ayahanda Prabu!"

"Kakanda Prabu!"

****

Walangsungsang melihat Ratna Sari sedang duduk sendirian di kursi taman istana.

"Nyimas"

"Raden?"

"Kenapa kau selalu duduk menyendiri Nyimas?"

"Aku hanya ingin menenangkan pikiranku Raden!"

"Bolehkah aku menemanimu?"

Ratna Sari agak ragu tapi dia yakin kalau diantaranya dan Raden Walangsungsang hanya sebatas teman.

"Kau tahu Nyimas?, aku selalu aneh dengan kepribadian Rai Kian Santang"

"Memangnya apa yang aneh Raden?"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang