Episode 187-188

982 82 111
                                    

Pengorbanan Kian Santang membuahkan hasil, karena keberanian dan ketangguhan dari Sang Pangeran Pajajaran ini, ia berhasil mengalahkan Ratu Sakidah.

Namun, kini keadaan Sang Pangeran sedang tidak baik baik saja.
Ia tak sadarkan diri setelah berhasil mengalahkan Ratu Sakidah.

Naga Api yang membawa Kian Santang langsung turun dan mendekat ke arah Keluarga Pajajaran.

Prabu dan Keluarga Istana yang lain langsung bergegas mendekat ke arah sang naga.
Diantara seluruh keluarga istana, Subang Larang lah yang paling mencemaskan keadaan Kian Santang.

Prabu mendekat ke arah punggung sang naga, lalu membawa Kian Santang dengan digendong.

Prabu membawa Kian Santang langsung ke dalam Istana agar bisa segera diobati.

Keluarga Pajajaran yang lain menyusul Prabu dari belakang.

Prabu semakin di buat cemas karena darah terus mengalir dari telapak tangan Kian Santang.
Nyimas Dewi Rengganis dan Ratna Sari juga ikut cemas dengan keadaan Kian Santang.

Sesampainya di kamar Kian Santang, Prabu langsung membaringkannya di kasur.
Tanpa bantuan tabib, Prabu mengobati putranya sendiri.
Ia meracik obat obatan sendiri lalu mengoleskannya di telapak tangan Kian Santang yang berdarah.

"Tolong ambilkan aku kain, agar aku bisa menutup luka Kian Santang!"

Nyimas Ratna Sari mengambil kain sesuai perintah Prabu lalu memberikannya kepada Prabu.

"Ini kainnya, Gusti Prabu!"

"Terima Kasih, Nyimas"

Prabu membalut luka di telapak tangan Kian Santang secara perlahan.

Setelah mengobati luka di telapak tangan Kian Santang, Prabu menyalurkan hawa murninya kepada Kian Santang.
Saluran Hawa Murni dari Prabu, tidak berhasil membuat Kian Santang sadarkan diri.

"Kenapa Putraku Kian Santang belum sadarkan diri?"ucap Prabu dengan raut wajah panik.

Tanpa disadari mereka, ternyata ada seorang telik sandi yang sedang mengintip keluarga pajajaran.
Setelah mengintip apa yang dilakukan oleh keluarga pajajaran, orang itu langsung pergi dengan mengendap endap.

Setelah berhasil keluar dari istana pajajaran, telik sandi misterius itu membuat sepucuk surat dan entah mau dikirim kemana.
Ia menulis sesuatu di atas sepucuk surat itu lalu mengikatnya di burung merpati miliknya.

"Sampaikan suratku kepadanya!"

Burung Merpati suruhan telik sandi tadi langsung pergi menjalankan tugasnya.

*****

Keluarga Pajajaran mulai cemas dan khawatir dengan kondisi Kian Santang karena belum sadarkan diri.

Namun, mereka tidak lupa dengan Nyimas Ratna Sari.

"Nyimas, kau sedang terluka lebih baik sekarang aku mengobati lukamu!"ucap Prabu.

"Baik Gusti Prabu!"

Prabu merangkul Nyimas Ratna Sari untuk dibawa duduk di sofa agar bisa diobati.
Setelah Ratna Sari duduk di sofa, Prabu mulai membuka ikatan jubah kian santang yang mengikat di perut Ratna Sari lalu, Prabu mengobati luka Ratna Sari dengan obat obatan herbal.
Selesai memberi obat obatan herbal, Prabu membalut luka Ratna Sari dengan kain.

Tidak lama setelah itu, seorang Tabib masuk ke kamar Kian Santang.

"Hormat hamba Gusti Prabu, maaf jikalau hamba mengganggu, Gusti Prabu Siliwangi!"

"Tidak tabib, kau bisa memeriksa keadaan Putraku Kian Santang!"

"Baik Gusti Prabu"

Tabib itu mendekat ke arah Kian Santang.
Ia memeriksa denyut nadi Kian Santang dan hasilnya normal.

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang