Episode 34

1.1K 81 1
                                    

Argadana pergi dari istana laut milik Jurig Ciwis untuk mencari keberadaan Mahesa.

"Dimana bocah gendut itu?, anak itu selalu saja menyusahkan orang"

"Apa maksud paman hah!"

Mahesa langsung menyaut Argadana.

"Ternyata kamu disini Bocah Gendut"

"Mau apa paman mencariku?"

"Aku ingin mengajakmu berkerja sama dengan tokoh aliran hitam"

"Bergabung?, hah buang buang waktu ku saja"

"Apa kau yakin tidak mau bergabung dengan kami untuk menghancurkan Siliwangi dan Pajajaran?"

"Aku tidak mau bergabung kecuali kau memberi imbalan kepadaku"

"Apa yang kau mau Mahesa?"

"Aku ingin paman menjadi guruku dan paman harus mengajarkan seluruh kesaktian paman, baru aku mau bergabung dengan tokoh aliran hitam"

V.O Argadana
"Sudah kutebak pasti bocah ini meminta kesaktian padaku"

"Baiklah aku akan menjadi gurumu bocah, tapi kau harus patuh pada perintahku"

"Baiklah aku setuju"

****

Kian Santang mengantar Ratna Sari ke kamarnya.

"Ini kamar mu Nyimas"

"Terima kasih Gagak"

"Sama sama, sekarang kau beristirahtlah jika kau butuh sesuatu bilang saja ke pelayan"

"Baiklah"

Kian Santang meninggalkan kamar Ratna Sari.
Di kamarnya Ratna Sari sangat senang bisa berkunjung dan tinggal di Istana Pajajaran.

"Masyaallah apakah ini mimpi?, aku tidak percaya bisa tinggal dan berkunjung ke Istana semegah dan seindah ini"

Nyimas Ratna Sari masih terpesona melihat keindahan kamarnya dan Istana Pajajaran hingga tidak sadar pelayan membawa makan siang untuknya.

"Nyimas Ratna Sari"

"Oh ya"

"Maaf Nyimas ini makanan buat Nyimas"

"Terima kasih tapi kalian tidak perlu repot repot mengantarkan"

"Tidak apa apa Nyimas ini sudah tugas kami sebagai pelayan"

"Sekali lagi aku berterima kasih"

"Sama sama Nyimas, hamba izin pamit keluar"

"Silahkan"

V.O Ratna Sari
"Ternyata seperti ini kehidupan di Istana. Mereka dilayani dan diberi makanan mewah, beda denganku Gadis desa yang memasak sendiri dan makanan ku hanya sederhana. Aku sangat beruntung bisa berkunjung dan merasakan bagaimana nikmatnya tinggal di Istana semegah ini"

Kian Santang menemui Ayahandanya di di Sidang Istana Pajajaran.

"Mohon ampun Ayahanda Prabu"

"Ada apa Putraku?"

"Aku mohon izin untuk membuka Ilmu Kanuragan Ayahanda yang terkunci"

Resi Kuncung Putih datang disaat Pembicaraan mereka.
Seketika Kian Santang dan Prabu Siliwangi langsung memberi hormat.

"Eyang resi"

"Resi"

"Cucuku Kian Santang, untuk membuka Ilmu Kanuragan Ayahandamu kau harus mencari Tombak Luhur Budi"

"Tombak Luhur Budi?"

"Benar Raden, Tombak itu berada di  puncak Gunung Ciremai"

"Baiklah aku akan langsung mencari Tombak Luhur Budi untuk membuka Ilmu Kanuragan Ayahanda yang terkunci"

"Hati Hati Raden, karena Puncak Gunung Ciremai itu sangat licin dan akan sulit didaki"

"Baik eyang resi aku mengerti, aku mohon pamit, Sanpurasun"

"Ranpes"

Kian Santang menghampiri Prabu Siliwangi yang sedang duduk di tahtanya dan langsung ia mencium tangan Ayahandanya.

"Hati hati putraku, jaga dirimu baik baik"

"Baik Ayahanda"

Setelah mencium tangan Ayahandanya Kian Santang pergi dari Istana untuk mencari Tombak Luhur Budi.

Apakah Kian Santang berhasil mendapatkan Tombak Luhur Budi?
Tunggu di NEXTEPISODE!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW
🌸👇👇👇🌸

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang