Episode 51

959 72 8
                                    

Walangsungsang berhasil melewati Jembatan itu.

"Alhamdulilah, terima kasih Ya allah engkau melindungi setiap langkah langkahku"

Mata Walangsungsang terarah ke Ramuan Sikaitma yang berada di depan matanya.

"Alhamdulilah itu Ramuannya aku harus segera membawanya!"

Walangsungsang mendekati Ramuan Sikaitma itu.

"Bismilahirohmanirohim"

Walangsungsang mengambil Ramuan Sikaitma itu dari tempatnya secara perlahan.
Setelah berhasil mengambilnya Walangsungsang bergegas kembali untuk menemui Kakek tua yang kemarin.

"Tunggulah Nyimas Ratna Sari aku akan kembali untuk membawa Cintamu kepadamu!"

****

Munding Laya menjawab Kata Kata Prabu Siliwangi.

"Dengarlah ini baik baik Siliwangi, Kau dan Seluruh Keturunanmu akan mati hari ini. Tidak akan ada yang tersisa termasuk Putramu yang sangat sakti mandraguna itu, Kian Santang!"

"Jangan berimimpi kau Munding Laya dan jangan pernah menyakiti Kian Santang!"

"Baiklah mari kita lihat, Pasukan Serang Pajajaran sekarang!!!"

Pasukan Munding Laya berlari secara bergerombol dengan membawa senjata mereka untuk menyerbu Pasukan Pajajaran.

"Sambut Mereka!!!"

Pasukan Pajajaran mulai bergerak maju untuk menghadang Pasukan Munding Laya.

Peperangan Dimulai, Pasukan Pajajaran dan Pasukan Munding Laya mulai saling bertarung pedang.

"Bagaimana selanjutnya Gusti?"

"Aku, uwak prabu dan Nyai Dewi akan menghadapi Siliwangi, dan Kau Senopati, Jurig Ciwis, Mahesa dan Nyai Rompang hadapi Para Syekh dan Kiyai"

"Baik Gusti"

Munding Laya, Amuk Marugul dan Dewi Samudera maju ke depan untuk menghadapi Siliwangi.

"Bersiaplah menghadapi Kematianmu Siliwangi!"

"Maaf Gusti Prabu, biarkan kami yang menghadapi mereka!"

"Kau tidak usah ikut campur ini adalah urusanku dengan Siliwangi!"

"Kalian tetap berjaga disini untuk menghadapi yang lain, biarkan aku yang menghadapi mereka!"

"Baik Gusti Prabu"

Prabu Siliwangi maju menghampiri mereka bertiga.

"Nyali mu besar juga Siliwangi, tapi sayang kau akan mati hari ini!"

"Jangan mimpi kau Dewi Samudera!"

"Mari kita buktikan Siliwangi!"

Munding Laya, Amuk Marugul dan Dewi Samudera maju bersamaan untuk menyerang Prabu Siliwangi.
Dengan cepat Prabu Siliwangi menyambut serangan mereka.

****

Kian Santang yang masih berada di Desa Ki Lawu merasakan sakit pada dadanya.

"Astaghfirullah, kenapa aku merasa kalau Ayahanda Prabu sedang dalam Bahaya?"

****

Argadana, Mahesa, Jurig Ciwis dan Nyai Rompang maju menghampiri Syekh Nurjati, Syekh Hasanuddin, Maung Bodas dan Munding Bodas.

"Apa kalian pengecut?"

"Kami bukan pengecut Argadana kami akan menghadapi kalian semua!"

Syekh Hasanuddin, Syekh Nurjati, Maung Bodas dan Munding Bodas maju.

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang