Setelah pementasan selesai, perayaan dilanjutkan kembali.
Subang Larang menggeser duduknya agar berdekatan dengan Prabu.
Prabu yang disamping, sempat tersenyum melihat tingkah Subang Larang."Ada apa Dinda, kenapa tiba tiba Dinda duduk mendekati Kanda?"
"Apakah Kanda lupa dengan janji kita?"
"Kanda tidak lupa Dinda, sekarang juga Kanda akan memberikan hadiah yang pasti tidak akan pernah Dinda lupakan!"
"Baiklah, Dinda ingin lihat. Apa yang akan Kanda berikan kepadaku untuk hari ulang tahun pernikahan kita!"ucap Subang Larang sambil menggoda Prabu.
Prabu tertawa kecil, lalu setelah itu ia bangkit dari tahtanya dan berdiri di tengah aula perayaan.
"Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahanku dengan Ratu Subang Larang dan tujuanku berdiri di tengah aula ini untuk memberikan hadiah spesial untuk Ratu Subang Larang!"
Semua tamu sempat berbisik bisik antara satu sama lain untuk bertanya apakah hadiah yang akan diberikan Prabu kepada Subang Larang.
Prabu memberikan hadiahnya kepada Subang Larang langsung dihadapan para tamu dan anak anaknya.
"Nabi Muhammad SAW mempunyai nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushayi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan dan selanjutnya bertemu garis keterunan beliau dengan Nabi Ismail as"
Semua tamu yang hadir dibuat terkejut dengan hadiah yang diberikan Prabu kepada Subang Larang termasuk anak anak Prabu yang lain.
Subang Larang tersenyum manis kepada Prabu lalu menangis mendengar suaminya sedang bercerita tentang Perjalanan hidup Nabi Muhammad, walaupun Prabu bukanlah seorang muslim tapi Prabu sangat menghormati agama muslim yang dianut Subang Larang dan juga ketiga putra dan putrinya.
Prabu Siliwangi melanjutkan ceritanya...
"Sementara garis keturunan beliau dari sisi Ibunya adalah Muhammad bin Aminahbinti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Dengan demikian, garis keturunan beliau dari sisi ayah dan ibu bertemu pada kakek beliau, yaitu Kilab. Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, malam 12 Rabiul Awwal di Makkah bertepatan dengan awal Tahun Gajah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan di Makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya, Abdullah wafat di Madinah dua bulan sebelum Nabi Muhammad SAW lahir.
Pada waktu itu Ayah Nabi Muhammad sedang berdagang di Syam dan singgah di Madinah dalam keadaan sakit, kemudian wafat di rumah pamannya dari bani Najjar. Saat itu ayahnya tidak meninggalkan apa-apa kecuali 5 ekor unta dan sahaya perempuan.
Pada tahun keenam dari umur Nabi Muhammad SAW, ibunya membawanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya di sana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, yaitu suatu desa yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah, Aminah meninggal dunia. Maka Nabi Muhammad SAW diasuh oleh Ummu Aiman di bawah tanggungan kakek beliau yaitu Abdul Muthalib, dan ini berlangsung selama dua tahun.
Pada tahun ke delapan dari umur Nabi Muhammad SAW, Abdul Muthalib meninggal dunia, sehingga Nabi Muhammad SAW diasuh oleh paman beliau yaitu Abu Thalib.
Tatkala Nabi Muhammad SAW mencapai usia 12 tahun, beliau dibawa berniaga oleh pamannya, yaitu Abu Thalib ke negeri Syam, dan ini merupakan perjalanan beliau yang pertama. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW mencapai usia 25 tahun, beliau pergi ke Syam untuk kedua kalinya dengan membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid.
Setibanya di Mekkah dari perjalanan dagang tersebut, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, yaitu dua bulan sesudah kedatangannya. Setelah itu Nabi Muhammad SAW pindah ke rumah Khadijah. Dari pernikahan itu lahirlah 3 orang putra yaitu Al Qasim, Abdullah, dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil, serta 4 orang puteri yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...