Episode 62

924 69 6
                                    

Karena perkataan Walangsungsang membuat Subang Larang merasa sangat sedih.

"Ya Allah kenapa dengan Putraku, kenapa dia berani membentak ibundanya sendiri"

"Ibunda aku mohon jangan menangis, aku juga bingung ibunda kenapa watak Raka Walangsungsang berubah sangat drastis?"

V.O Rara Santang
"Aku harus menemui Raka Walangsungsang dan berbicara kepadanya lagi!"

****

Kian Santang ke kamarnya lalu membuka jubahnya dan melepas mahkotanya lalu mengambil wudhu untuk melaksanakan Solat Dzuhur.

****

Ratna Sari yang hendak ke kamar Kian Santang terhenti langkahnya karena melihat Subang Larang menangis.

"Gusti Ratu"

"Nyimas"

"Ada apa Gusti kenapa Gusti menangis?"

"Putraku Walagsungsang membentakku Nyimas dan dia bilang kepadaku kalau aku lebih menyanyangi Kian Santang dibanding dirinya tapi itu semua tidak benar nyimas, putraku tidak menghiraukan ucapanku dia malah pergi"

"Astaghfirullahaladzim, kenapa Raden Walangsungsang melakukan itu?"

****

Rara Santang berlari menyusul Walangsungsang hingga ia sampai dan menemukan Walangsungsang di halaman istana.

"Rakaaa!!!"

"Kenapa Rai?"

"Apa Raka tidak tahu sopan santun dia adalah ibunda kita dan Raka berani membentak Ibunda"

"Apa yang kulakukan itu tidak salah Rai!"

"Apa tidak salah?, seharusnya Raka..."

"Apa?, seharusnya apa?"

"Seharusnya Raka berkaca dan mengingat kembali masa kecil kita dimana Ibunda tidak pernah membeda bedakan diantara kita semua"

"Ya aku tahu itu, tapi bagaimana dengan ayahanda Prabu?"

"Sama saja Raka!"

"Tidak sama Rai, apa kau tidak sadar masa kecil Rai Kian Santang dihabiskan dengan bersama Ayahanda Prabu. Ayahanda Prabu lebih menyanyangi Rai Kian Santang!"

****

Setelah selesai melaksanakan Sholat Dzuhur, Kian Santang memakai Jubahnya kembali tapi tidak dengan Mahkotanya.
Disaat ia hendak ke ruang sidang istana, matanya teralihkan dengan keributan yang berada di halaman istana.
Karena penasaran Kian Santang langsung ke halaman istana untuk melihat siapa yang membuat keributan.
Setelah sampai Kian Santang terkejut karena yang sedang bertengkar adalah Rara Santang dan Walangsungsang.

"Raka, Yunda kenapa kalian bertengkar?"

"Sudahlah tidak usah basa basi Rai"

"Astaghfirullahaldzim apa maksud Raka?"

Walangsungsang tidak menghiraukan ucapan Kian Santang.
Ia malah langsung menyerang Kian Santang dengan penuh emosi.

"Astaghfirullahaldzim Raka Rai!"

Rara Santang mulai cemas karena adiknya dan kakaknya saling bertarung, ia berusaha memisahkan mereka berdua tapi gagal.
Ia takut kemarahan Rakanya Walangsungsang membuat Rainya Kian Santang menjadi terluka.

Kian Santang bingung dengan sikap Walangsungsang yang langsung menyerangnya tanpa alasan.

"Raka sadarlah apa yang terjadi padamu?"

Walangsungsang dan Kian Santang terlibat pertarungan sengit.
Rara Santang mulai sangat cemas dengan keduanya, dengan cepat Rara Santang pergi berlari meninggalkan mereka untuk melapor ke Prabu Siliwangi dan Subang Laramg.

Dan benar saja Walangsungsang memukul habis habisan wajah Kian Santang sampai memar di pipinya dan paling parahnya sampai mengeluarkan darah di dahi dan bibirnya.
Kian Santang mulai jatuh tak berdaya karena pukulan Walangsungsang.
Ia tergeletak di tanah dengan luka yang sangat parah.
Tapi anehnya Kian Santang tidak membalas pukulan Walangsungsang karena ia tahu yang berada di depannya adalah Rakanya.

"Inikah yang dibangga banggakan oleh Ayahanda Prabu?"

Walangsungsang tersenyum.

"Kau sama sekali tidak ada apa apanya dibanding diriku Rai!"

Kian Santang yang sudah tidak berdaya dan terluka hanya bisa tersenyum dan menjawab...

"Biarlah aku mati ditangan Raka daripada aku harus menyakiti Raka"

Kian Santang😢😢😢wah parah sih Walangsungsang sudah keterlaluan adiknya sendiri dipukuli gimana kalau...
NextEpisode!!!

Jangan lupa Vote dan Follow:)

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang