Episode 108

1K 86 38
                                    

Ratna Sari pergi tanpa mengabari Keluarga Istana.
Hal itu membuat Raden Dharmawirya cemas.

"Kenapa Nyimas Ratna Sari belum kembali, apakah terjadi sesuatu kepadanya?"

Raden Dharmawirya berlari keluar istana mencari keberadaan Ratna Sari tapi ia gagal menemukannya.

Ia bertanya kepada Rakyatnya.

"Apa kalian melihat Nyimas Ratna Sari?"

"Ya Raden, Nyimas Ratna Sari tadi pergi terburu buru dengan menunggangi kuda dan yang kulihat arah yang dituju Nyimas Ratna Sari adalah arah ke Istana Pajajaran"

"Istana Pajajaran?"

"Apa Raden belum mendengar jatuh Koma-nya Raden Kian Santang?"

"Jagat Dewa Batara, aku harus menemui dan menyusul Ratna Sari!"

Raden Dharmawirya memanggil kudanya lalu pergi menunggangi kudanya untuk menyusul ke Istana Pajajaran.

Kondisi Kian Santang semakin memburuk...

Ratna Sari menangis selama di perjalanannya ke Istana Pajajaran.

"Ya Allah hamba mohon selamatkanlah Raden Kian Santang, hamba tidak bisa melihatnya terluka"

Ratna Sari menghapus air matanya.

"Ratna Sari kau harus kuat jangan menangis karena menangis tidak akan menyelesaikan semuanya, demi Raden Kian Santang aku harus kuat!!!"

Laju pacuan kuda Ratna Sari semakin kencang.
Hingga akhirnya ia pun tiba di Pajajaran....

Ratna Sari berlari menyusuri lorong lorong Istana, untuk sampai ke kamar Kian Santang dan akhirnya ia sampai....

Disaat melihat kondisi Kian Santang yang semakin memburuk membuat Ratna Sari menangis kembali.
Ia berlari lalu memeluk Kian Santang.

"Raden...bangunlah...aku belum siap kehilanganmu!!!"

Ratih yang di berada di samping Kian Santang yang sedang dipeluk oleh Ratna Sari sempat terdiam sejenak.
Tapi pada akhirnya ia angkat suara.

"Apa kau tidak punya malu, di depan Gusti Prabu kau berani memeluk Raden Kian Santang?"

Ratna Sari yang baru menyadarinya, melepaskan pelukannya.

"Maafkan hamba Gusti Prabu, hamba sangat sedih melihat Raden Kian Santang terbaring sakit seperti ini"

"Aku mengerti Nyimas"

Tabib Lim memberi tahu kondisi Kian Santang.

"Sekarang Raden Kian Santang sedang berjuang antara hidup dan mati!"

"Astaghfirullahaladzim"

"Jagat Dewa Batara!"

"Racun yang ditubuh Raden Kian Santang sudah menyebar luas dan kami para Tabib tidak mampu mengeluarkan Racun itu, Gusti Prabu"

Secara tiba tiba Kian Santang sesak nafas hingga batuk darah.
Sontak mereka mulai panik.

"Raden...!"

"Putraku....!"

"Raden...kau harus kuat!"

Kian Santang menghembuskan nafas beratnya, Tubuh Kian Santang bergetar dengan sangat hebat.
Di mulut Kian Santang, darah terus berjatuhan.

Prabu yang panik mencoba memeluk Putranya.
Kepalanya dielus.

"Putraku kau harus kuat, kau adalah Calon Pewaris Tahta Pajajaran, Calon Raja Pajajaran tidak boleh lemah!"

Tabib Lim  mendekat untuk memeriksa Kian Santang hingga akhirnya....

Kian Santang tenang untuk selamanya....
Ia menghembuskan nafas terakhir di pelukan Sang Ayah....

Apakah ini akhir dari Perjalanan Raden Kian Santang?
Apakah benar Kian Santang pergi selamanya😭😭😭?

NEXTEPISODE!!!

Jangan lupa Follow dan Vote

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang