Episode 176

815 82 63
                                    

Untuk sementara waktu, keluarga Pajajaran tinggal di dalam goa sampai mereka dapat mengetahui kelemahan Ratu Sakidah.

Kian Santang mengobati satu persatu keluarganya yang terluka.
Setelah mengobati keluarganya yang terluka, Kian Santang pergi keluar goa untuk mencari makanan.

Walau cuaca sedang tidak mendukung, namun tetap Kian Santang keluar mencari makanan untuk keluarganya.

Setelah mendapatkan beberapa makanan, barulah Kian Santang kembali ke goa di tempat keluarganya berkumpul.

Ia memberikan hasil makanan yang ia dapatkan kepada Ayahanda, Ibunda dan juga Raka, tunda dan adiknya, Surawisesa.

Karena Rara Santang keadaannya masih lemah, Kian Santang membantu Rara Santang untuk makan dengan menyuapinya.
Biasanya Rara Santang yang menyuapi sang adik jika adiknya sedang sakit dan kini, giliran Kian Santang yang menyuapi kakak perempuannya.

Malam Hari...

Sebelum beristirahat, Kian Santang tidak lupa kalau ia harus melaksanakan tugasnya sebagai seorang muslim yang taat yaitu menunaikan ibadah sholat.

Kian Santang berwudhu di luar menggunakan air danau yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempatnya lalu mengambil daun pisang sebagai sajadah untuk ia sholat.

setelah menunaikan sholat magrib barulah Kian Santang beristirahat.
Ia bersandar di batu sebelah Rara Santang untuk menjaga keamanan sang kakak.
Ia takut jikalau ada yang menyerang kakak perempuannya disaat sang kakak sedang terbaring lemah.

Sangking takutnya jikalau ada yang menyerang Rara Santang, ia menggenggam jari jemari Rara Santang.

"Rai, kau kenapa?" tanya Rara Santang dengan sedikit tersenyum.

"Aku takut kalau yunda kenapa napa, maka dari itulah aku menggenggam jari jemari yunda agar aku bisa melindungi ynda!"

Rara Santang hanya tersenyum melihat tingkah sang adik lalu, pergi tidur.
Kian Santang ikut tidur setelah Rara Santang memejamkan matanya.

Berbeda dengan Ratu Sakidah.
Ratu Sakidah menikmati kemewahan istana Pajajaran.
Ia juga sering memaki maki pelayan yang tidak mau menuruti perintahnya.

"Aku adalah Ratu baru Pajajaran, kalian semua harus tunduk di bawah ku. Jika tidak akan kupenggal kepala kalian semua!"

Pagi Harinya...

Prabu sudah terlebih dahulu bangun karena setiap pagi, ia selalu bersemedi.

Saat hendak bersemedi, ia tidak melihat keberadaan Putranya di dalam goa.
Karena takut terjadi hal yang buruk, akhirnya Prabu pergi keluar goa untuk mencari Kian Santang.

Saat keluar goa, ternyata Prabu menemukan Kian Santang sedang latihan ilmu Kanuragan di halaman depan goa.

"Putra ku!"

"Ayahanda"

"Apa yang kau lakukan disini Putra ku?"

"Maaf Ayahanda, jikalau aku membuat ayahanda cemas. Aku sedang berusaha mengeluarkan Pedang Felix dari dalam diriku!"

"Pedang Felix, pedang apa itu dan kenapa ayahanda tidak pernah mendengar nama pedang itu disini?"

"Pedang ini adalah pemberian dari seseorang Ayahanda. Aku dipercaya oleh orang itu untuk menjaga pedang ini dan digunakan pada saat keadaan darurat. Tapi, kenapa aku tidak bisa mengeluarkan pedang ini dari dalam tubuhku, Ayahanda!"

"Ayahanda akan mencoba membantu dirimu, Putra ku!"

Prabu mendekat ke arah Kian Santang lalu memegang dada Kian Santang.
Prabu mulai mengeluarkan Jurus kapas kaibunan lalu menyatukannya dengan Hawa Murni miliknya.

Seketika, Pedang Felix yang berada di dalam tubuh Kian Santang langsung keluar.

Setelah keluar dari dalam tubuh Kian Santang, Prabu mencoba memegang pedang itu namun, tidak bisa.

"Ayahanda, bagaimana ini pedang itu susah ditaklukan!"

"Ayahanda akan mencobanya Putra ku!"

Prabu berusaha menaklukkan pedang itu dengan Jurus brajamusti.

Namun, sayang gagal.
Pedang itu tetap tidak mau ditaklukan dan malah membangunkan naga api yang berada di dalam Pedang itu.

Naga Api yang keluar dari Pedang Felix langsung menyerang Prabu.
Prabu diserang secara brutal oleh naga api itu.

Sontak, pertarungan Prabu dan Naga Api dari dalam Pedang Felix membuat keluarga Pajajaran yang lain merasa cemas.

Sangking cemasnya mereka ingin membantu namun, Kian Santang menahan mereka.

"Ibunda jangan bantu Ayahanda!"

"Tapi, Putra ku..."

"Biarkan aku yang membantu Ayahanda!"

"Baiklah, berhati hatilah putraku!"

"baik ibunda!"

Kian Santang langsung ikut bergabung di tengah pertarungan antara Prabu dan Naga Api itu.

Kian Santang juga berusaha menaklukkan pedang Felix itu.

Kian Santang mengeluarkan pedang zulfikar miliknya dan berharap semoga Pedang zulfikar miliknya bisa menaklukkan naga api itu.

Berhasil kah aden menaklukkan Naga Api sekaligus Pedang Felix miliknya atau malah membuat keadaan semakin rumit???

NEXTEPISODE
"PERGURUAN?"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang