Prabu menggelar rapat mendadak dengan para punggawanya.
- Sidang Istana
Prabu naik ke atas singgasanannya lalu duduk di tahtanya.
"Aku akan pergi meninggalkan istana untuk mencari tahu siapa dalang dibalik sosok hitam yang mengendalikan putraku Kian Santang!"
Syekh Nurjari memberi hormat lalu membalas ucapan Prabu.
"Maaf Gusti Prabu, akan sangat berbahaya jikalau Gusti Prabu ingin meninggalkan Istana apalagi, Raden Kian Santang saat ini sedang pergi dan tidak ada yang bisa menjaga tahta Pajajaran untuk sementara!"
"Tenanglah Syekh, aku sudah memutuskan salah satu putraku yang akan menjaga tahta pajajaran sampai aku kembali!"jawab Prabu. Ia mengangkat tangan kanannya sebagai tanda kalau orang yang berada di luar Sidang Istana diizinkan masuk.
Tidak lama, salah satu anak Prabu masuk ke dalam Sidang Istana dan dia adalah...
Surawisesa.
"Ayahanda Prabu"ucap Surawisesa sambil memberikan hormat kepada ayahandanya.
Prabu turun dari singgsanannya lalu menghampiri Surawisesa.
"Putraku Surawisesa, ayahanda memberikan tanggung jawab kepadamu untuk menjaga tahta pajajaran sampai ayahanda kembali!"
"Baik Ayahanda, aku berjanji kepada ayahanda kalau aku akan melindungi tahta pajajaran sampai ayahanda kembali!"
Prabu menempuk pundak Surawisesa.
Syekh Nurjati mendekat ke arah Prabu dan Surawisesa.
"Maaf Gusti Prabu!"
"Ada apa syekh?"
"Biarkan hamba ikut mendampingi Gusti Prabu!"
"Tidak Syekh, lebih baik Syekh menjaga Istana selagi aku pergi dan bimbing Putraku Surawisesa dalam mengambil keputusan!"
"Baik Gusti Prabu, hamba akan menjaga istana dan membimbing Raden Surawisesa di setiap keputusan nanti!"
"Aku pamit, Sampurasun!"
"Rampes Ayahanda"
"Rampes Gusti Prabu"
Prabu pergi meninggalkan sidang istana.
Namun sebelum pergi meninggalkan pajajaran, ia berpamitan dengan Keluarga Istana.Keluarga Istana sudah berdiri di depan pintu masuk Istana untuk mengantar kepergian Prabu.
Prabu mendekat ke arah keempat istrinya.
"Kanda pergi Dinda, jaga diri kalian baik baik!"
"Baik Kanda!"jawab mereka serentak.
Prabu memeluk keempat istrinya lalu, setelah itu ia menghampiri anak anaknya.
"Doakan ayahanda Putra Putriku agar ayahanda bisa menemukan dalang dibalik sosok ilmu hitam yang mengendalikan Saudara kalian, Kian Santang!"
"Kami akan selalu mendoakan ayahanda, jaga diri ayahanda baik baik!"
Prabu tersenyum lalu memeluk Putra dan Putrinya.
Setelah berpamitan dengan seluruh keluarganya, Prabu pergi meninggalkan Istana Pajajaran.
*****
Di Gubuk Nenek Fatimah.
Kian Santang merawat dan menjaga Nenek Fatimah dengan sangat tulus dan penuh kasih sayang.
Ia membantu Nenek Fatimah untuk makan, membersihkan gubuk, dan membantunya memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...