Perjalanan panjang Kian Santang menuju Istana Bawah Laut akhirnya tercapai...
"Mari paman kita masuk ke dalam laut untuk mencari Raka Walangsungsang"
"Baik Raden"
Kian Santang dan Pendampingnya Maung memutuskan masuk ke dalam lautan untuk mencari Istana dan membawa pulang Raden Walangsungsang.
Setelah menyelam untuk mencari Istana Bawah Laut akhirnya mereka menemukan Gerbang Istananya."Paman itu gerbangnya mari kita masuk ke dalam"
Disaat Kian Santang hendak masuk mereka dihadang oleh Pasukan Hitam Jurig Ciwis yang menjaga Gerbang Istana.
"Siapa kalian?"
"Aku Raden Kian Santang dan tujuanku kemari untuk bertemu Raka Walangsungsang"
"Tidak bisa, dia sudah menjadi bagian tokoh golongan hitam!"
"Astaghfirullahaladzim itu tidak benar paman!"
Prajurit Jurig Ciwis langsung menyerang Kian Santang.
Dengan mudahnya Kian Santang berhasil melumpuhkan Pasukan Hitam milik Jurig Ciwis tapi...V.O Kian Santang
"Aku akan berpura pura menyerah kepada mereka dan pasti aku akan dibawa menghadap ke Rai Surawisesa""Paman aku menyerah, aku tidak sanggup melawan kalian!"
"Raden!!!"
Kian Santang memberi aba aba kepada Pendampingnya Maung untuk tenang.
"Paman lebih baik kita menyerah daripada kita mati konyol disini"
Maung pendamping Kian Santang paham akan maksud dan taktik Kian Santang lalu menurutinya.
"Baik Raden"
"Akan kubawa kalian berdua menghadap menemui Ketua Pasukan Golongan Hitam!"
Prajurit Jurig Ciwis membawa Kian Santang masuk ke dalam Istana untuk menghadap.
Sesampainya di Sidang dimana seluruh tokoh golongan hitam berkumpul...."Maaf Gusti Prabu"
"Ada apa?"
"Kami membawa tahanan yang mencoba menyusup ke istana"
"Bawa dia kemari akan kuhabisi dia sekarang!"
Prajurit datang membawa Kian Santang dan Temannya Maung.
Sontak semua Tokoh Golongan Hitam terkejut melihat Kian Santang."Kian Santang?"
"Raden Kian Santang?"
"Raka Walangsungsang!"
Prajurit yang membawa Kian Santang tadi langsung menendangnya hingga Kian Santang jatuh dan bertekuk lutut.
"Raka Walangsungsang kenapa Raka ikut bergabung dengan mereka?"
"Aku tidak peduli, asalkan aku bisa menghabisimu!"
"Ternyata menangkap seorang Ksatria yang digadang gadang sebagai Ksatria yang Sakti Mandraguna tidak ada apa apanya"
"Prajurit bawa Kian Santang dan penjarakan dia!"
"Tunggu nanda prabu"
"Ada apa Uwak?"
"Sebelum dia masuk ke dalam penjara lebih baik kita beri pelajaran kepadanya terlebih dahulu"
"Baiklah Uwak, kalian semua yang berada di sini mari kita satukan kekuatan kita untuk menyerang Kian Santang!"
"Baik Gusti Prabu"
Kian Santang tidak bisa melakukan apapun karena tangannya terikat tali.
Semua tokoh Golongan hitam menggabungkan kekuatan mereka termasuk Walangsungsang.
Setelah kekuatan mereka menyatu secara bersamaan mereka menyerang Kian Santang yang tidak berdaya.Seluruh kekuatan Gabungan Golongan Hitam membuat Kian Santang terpental, terjatuh, dan terkapar tak berdaya.
Tubuh Kian Santang menahan semua kesaktian mereka.Walangsungsang mendekati Kian Santang.
"Ini hanya awalnya saja, kau akan mendapat yang lebih dari yang ini!"
"Prajurit bawa Kian Santang dan masukkan dia ke penjara!"
Kian Santang yang sudah tidak sadarkan diri dibawa dan dilempar ke Penjara yang sangat sempit.
Penjara Kian Santang dijaga ketat oleh Prajurit Jurig Ciwis.Semua Tokoh Golongan Hitam bersuka ria karena mereka berhasil menyingkirkan Kian Santang.
Tapi tidak dengan Praharsini.V.O Praharsini
"Aku tidak bisa membiarkan Raden Kian Santang mati di dalam penjara aku harus menolongnya!"****
Maung Bodas dan Munding Bodas kembali ke Istana.
"Bagaimana saudaraku, dimana Putraku Kian Santang?"
"Maaf Gusti Prabu hamba gagal membawa Raden Kian Santang kembali, tapi..."
"Tapi apa Paman?"
Maung Bodas dan Munding Bodas menjulurkan tangan mereka ke depan untuk memperlihatkan Ikat Kepala dan Mahkota Putra Mahkota kepada Prabu Siliwangi.
"Raden Kian Santang mengatakan dia tidak akan kembali sebelum dia bisa membawa Raden Walangsungsang kembali dan Raden Kian Santang menitipkan ini kepada Hamba Gusti"
Subang Larang menangis memikirkan putranya Kian Santang dan Walangsungsang.
"Ibunda aku mohon tenanglah"
V.O Ratna Sari
"Ya allah hamba takut jika Raden Kian Santang akan bertarung melawan Raden Walangsungsang, aku mohon kepadamu selamatkanlah mereka berdua dari kejahatan"Malam Hari....
Semua Tokoh Golongan Hitam sedang sibuk mempersiapkan rencana dan ini dimanfaatkan oleh Praharsini untuk membebaskan Kian Santang.
Di Penjara....
"Aku sudah tidak kuat lagi"
"Bangunlah Putraku, masih banyak tugas yang harus kau pikul"
"Ayahanda aku sudah tidak kuat lagi Ayahanda, aku ingin menyerah Ayahanda"
"Seorang Ksatria tidak mengenal kata menyerah serahkan semuanya kepada sang maha pencipta karena sang maha pencipta akan selalu melindungimu, bangunlah Putraku"
"Baik Ayahanda aku akan berusaha, bismilahirrohmanirohim"
Mimpinya bertemu dengan Ayahandanya membuat Kian Santang sadar dari Pingsannya.
"Astaghfirullahaladzim, badanku sangat sakit ya allah"
Dengan mengendap endap Praharsini ke Tempat Penjara Kian Santang.
"Raden aku akan membuka penjara ini dan Raden harus pergi!"
"Siapa kau?"
"Aku Praharsini, kalau masalah Raden Walangsungsang serahkan kepadaku aku berjanji akan selalu mendampinginya ke jalan yang benar"
Praharsini membuka Kunci Penjara.
Kian Santang bebas dari Penjara."Terima kasih Nyimas"
"Sama sama Raden"
"Aku pergi, titip Raka ku Walangsungsang aku akan segera kembali ke Istana ini lagi!"
"Baik Raden"
Kian Santang pergi meninggalkan penjara dan Istana Bawah Laut.
Tidak lupa ia membebaskan pendampingnya Maung lalu pergi menjauh dan kembali Ke Pajajaran.Semua Tokoh Golongan Hitam sedang berunding bersama.
"Kita akan menyerbu Pajajaran besok!"
"Ide yang bagus Rai"
"Apa kalian lupa dengan Siliwangi, dia tidak mudah untuk dikalahkan!"
"Tenang saja masalah Ayahanda Prabu serahkan kepadaku aku akan menghabisinya dengan tanganku sendiri"
Akhirnya Kian Santang bebas😥
Tapi gimana ya dengan Walangsungsang???
NextEpisode!!!Jangan lupa Follow dan Vote😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...