Episode 156

872 73 110
                                    

Hari berganti Hari...
Sudah 10 Hari, Kian Santang berlayar..

Kian Santang terbangun dari tempatnya karena ia sempat ketiduran akibat kelelahan.
Ia menemui Ki Daksina di ruang Nahkoda.

"Paman, kapan kita akan sampai?"

"Sebentar lagi kita akan sampai Raden!"

"Alhamdulilah, kalau begitu paman"

Kian Santang meninggalkan Ki Daksina dan hendak menemui Dewi Rengganis.

*****

Pembangunan tembok, sudah hampir selesai.

Prabu sangat bahagia saat mendengar kalau pembangunan temboknya akan selesai dalam waktu dekat.

"Bagus sekali saudaraku, setelah tembok itu selesai dibangun, aku yakin setelah ini para Rakyatku yang memiliki lahan pertanian tidak akan lagi diganggu hewan liar!"

Maung Bodas hanya mengangguk dan mengiyakan ucapan Prabu.

• Kamar Subang Larang

Subang Larang sedang tertidur di kamarnya, saat tidur ia mendapat mimpi buruk tentang putranya hingga membuatnya berteriak ketakutan.

"Putraku!"teriak Subang Larang. Wajah Subang Larang dipenuhi keringat sangking takut akan mimpinya.

Prabu yang mendengar jeritan Subang Larang dari kamarnya langsung menemui Subang Larang.

Sesampainya di kamar Subang Larang, Prabu langsung menghampiri Subang Larang.

"Dinda, ada apa?"

"Kakanda, Dinda takut Kanda!"jawab Subang Larang dengan nada gemetar dan cemas dicampur keringat dingin.

"Ada apa Dinda, katakan kepada Kanda!"balas Prabu sambil mengelus pipi Subang Larang.

"Dinda bermimpi buruk tentang Putra kita Kian Santang, Kanda. Di dalam mimpi Dinda, Dinda melihat kalau putra kita sedang dalam kesulitan dan ia meminta bantuan tapi tidak mampu!"

"Dinda, sudahlah tenangkan diri Dinda. Itu hanya mimpi, percayalah Dewata Agung pasti akan selalu melindungi putra kita Kian Santang!"jawab Prabu sambil menarik kepala Subang Larang dalam pelukannya.
Untuk menenangkan kecemasan Subang Larang, Prabu mengelus rambut Subang Larang dengan lembut.

*****

Kian Santang berkeliling mencari Dewi Rengganis tapi ia tidak menemukannya.

"Nyimas Dewi Rengganis, kau dimana!"teriak Kian Santang.

Tiba-tiba, Dewi Rengganis muncul dibelakang Kian Santang dan membuat Kian Santang kaget.

"Nyimas, kau darimana saja?"ucap Kian Santang dengan kesal dan sedikit marah karena Dewi Rengganis membuatnya terkejut.

"Aku baru habis membuat minuman untukmu, Raden"

"Jadi, daritadi aku berkeliling ke seluruh Kapal dan kau ternyata berada di Dapur Kapal?"

"Ya, memangnya kenapa Raden. Apa kau sedang merindukanku?"

"Apakah kau sedang sakit sehingga menanyakan hal itu kepadaku, Nyimas?" Tanya Kian Santang sambil memegang kening Dewi Rengganis.

"Tidak, aku tidak sakit"

"Baguslah kalau begitu"

Kian Santang langsung mengambil minuman dari tangan Dewi Rengganis lalu pergi meninggalkannya menuju sudut depan kapal untuk melihat pemandangan hamparan laut luas.

Dewi Rengganis merasa terhina dengan sikap Kian Santang.

"Raden, apakah kau tidak punya tata krama dan sopan santun. Kau mengambil minuman dari tanganku secara tidak sopan!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang