Prabu Siliwangi berkumpul dengan Putra dan Putrinya, Nyimas Ratih dan Praharsini.
"Maaf Ayahanda Prabu kami tidak percaya semua ini!"
"Benar Ayahanda Prabu, ini pasti Fitnah yang keji yang sengaja disebarkan oleh musuh musuh kita!"
"Terima kasih putra putriku, terima kasih atas kepercayaan kalian. Biarkan nanti Ayahanda yang akan memikirkan cara bagaimana meredam berita kebohongan ini dan ingatlah jangan sampai berita ini sampai terdengar ke telinga ibunda kalian, kalian mengerti?"
"Mengerti Ayahanda!"
Jawab serentak Kian Santang, Walangsungsang dan Rara Santang."Sekarang kalian kembalilah ke kamar kalian!"
Kian Santang, Walangsungsang, Rara Santang dan Nyimas Ratih mematuhi perintah Prabu dengan kembali ke kamar masing masing.
Hanya tinggal Praharsini.
Prabu Siliwangi duduk di kursi ruang keluarga.
"Praharsini apa kau percaya dengan berita ini?"
"Tentu saja tidak Gusti Prabu"
"Akupun berusaha untuk tidak mempercayai berita ini, tapi ini adalah kenyataan pahit yang harus aku terima dan aku tidak habis fikir kenapa ini semua harus terjadi kepada Dinda Subang Larang. Praharsini aku ingin bertanya kepadamu, apakah Dinda Subang Larang melakukan ini semua karena disaat itu nyawa Kian Santang dalam incaran sehingga Dinda Subang Larang harus melakukan itu"
Praharsini hanya diam membisu.
"Jawab Praharsini!"
"Tidak Gusti Prabu, tapi kita tidak bisa menyimpulkan apapun sekarang. Kita harus menemukan bukti yang jelas Gusti"
"Ya aku sependapat dengamu, Praharsini. Lalu apa saran darimu Praharsini?"
"Menurut hamba lebih baik Gusti Prabu bicarakan ini semua kepada Resi Kuncung Putih Guru Gusti Prabu sendiri"
"Ya, aku akan segera menemui Resi Kuncung Putih"
• Kamar Subang Larang
Subang Larang merenung atas kejadian penculikan yg menimpanya.
"Jangan jangan pada saat itu, saat dia..."
Subang Larang mengingat kembali kejadian waktu ia ditahan oleh Prabu Parampang.
Subang Larang juga mengingat kejadian waktu ia jatuh lemah tak berdaya di penjara dan Prabu Parampang masih berada di dekatnya."Prabu Parampang!!!"
Subang Larang mulai menangis waktu mengingat kejadian penculikan itu.
V.O Subang Larang
"Astaghfirullahaladzim, maafkan hambamu ini ya allah!"Subang Larang masih menangis dengan penuh haru dan penderitaan.
V.O Subang Larang
"Putra Putriku, mereka pasti sudah mengetahuinya. Ya allah"Kian Santang menghampiri Rara Santang yang sedang menangis sambil merenung.
"Yunda daripada diam dan termenung lebih baik kita ke kamar Ibunda untuk menghibur ibunda"
"Iya Rai kau benar, sekarang ayo kita kesana!"
Kian Santang dan Rara Santang ke kamar Ibundanya.
Sesampainya, Mereka berada di depan pintu kamar Ibundanya."Assalamualaikum Ibunda"
"Waalaikumsalam"
Jawab Subang Larang dengan lemas."Maaf Ibunda Ratu, apa boleh kami masuk ke kamar Ibunda?"
"Maaf Putra Putriku, Ibunda sedang tidak ingin bicara kepada siapapun. Ibunda sedang ingin sendiri nak, tolong tinggalkan ibunda"
Kian Santang dan Rara Santang hanya diam setelah mendegar jawaban Ibundanya.
Mereka langsung pergi meninggalkan kamar Subang Larang.V.O Subang Larang
"Putra Putriku, mereka pasti sudah mendegar ini semua Ya Allah aku benar benar malu!"Tangis Subang Larang makin deras.
•Ruang Kumpul Keluarga Istana
"Gusti Prabu, Gusti Ratu mengurung diri di kamarnya Gusti"
"Iya Ayahanda Prabu, Ibunda Ratu tidak mau menemui kami"
"Benar Ayahanda Prabu"
Prabu Siliwangi hanya diam.
"Seharian ini Gusti Ratu belum makan Gusti Prabu, hamba sangat khawatir dengan kesehatan Gusti Ratu. Hamba sudah berusaha membujuknya tapi Gusti Ratu tetap tidak mau keluar dari kamarnya Gusti Prabu"
"Baiklah biar aku yang akan mencoba berbicara dengannya"
Prabu Siliwangi bangkit dari kursinya lalu pergi ke kamar Subang Larang.
"Raden, Nyimas aku minta untuk tetap tenang apapun yang kalian dengar jangan percaya karena semua ini belum tentu jelas kebenarannya"
Mereka mengangguk bersamaan.
"Dan usahakan kalian tetap bersikap seperti biasa di depan Ibunda kalian, karena demi menjaga kesehatan mental Ibunda kalian"
Prabu Siliwangi tiba di kamar Subang Larang.
Tetapi ia tidak masuk ke dalam, ia hanya berdiri di depan pintu kamarnya saja."Dinda, dinda Subang Larang"
Panggil Prabu dengan halus.Subang Larang yang masih menangis sontak agak terkejut mendengar panggilan Prabu.
V.O Subang Larang
"Ya Allah apa yang harus aku lakukan, aku malu ya allah""Kanda ingin bicara denganmu!"
Subang Larang menjawab Prabu dengan sesedukan tangisan.
"Kakanda maafkan aku Kakanda, aku tidak berani bertatapan dengan kakanda."
"Dinda tidak usah berkata seperti itu, Kanda tidak menyalahkanmu, Kanda mempercayaimu"
Subang Larang kembali menjawab Prabu dengan sesedukan tangisan. Air mata terus berlinang di wajah Subang Larang.
"Kakanda, aku malu Kakanda, aku malu. Aku tidak sanggup lagi berhadapan denganmu Kakanda!"
"Kanda mengerti apa yang dinda rasakan dan Dinda harus tahu apapun yang terjadi Kanda tetap menghormatimu, Kanda tetap mempercayaimu, dan Dinda adalah tetap istri Kanda"
Subang Larang terharu mendengar kata kata Prabu kepadanya.
"Dan Kanda akan tetap mencintai Dinda untuk selama lamanya"
Subang Larang yang masih di dalam kamar tersenyum menangis mendengar ucapan suaminya kepadanya.
"Kakanda terima kasih Kakanda, terima kasih untuk rasa cintamu. Tapi Dinda sedang tidak ingin bertemu siapapun"
"Baiklah, jika Dinda masih tidak ingin berbicara kepada Kanda, Kanda tidak akan memaksa Dinda tapi Kanda mohon janganlah Dinda terus menerus mengurung diri seperti ini!"
Hwaaa so sweet banget Ayahanda Prabu😭❤❤❤Keep Strong Ibunda😭
NEXTEPISODE!!!
Jangan lupa Follow dan Vote:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...