Kosong.
Tangan kosong.
Ya, tak sepenuhnya seperti itu.
Jelasnya, mereka berempat kembali dengan tangan kosong-para The Overload, setelah berpisah dengan Hyunjae dan Hakyeon, yang nyatanya, menjadi diam, entah Seungcheol dan Sarga bicara apa padanya. Namun di antara kekosongan tak membawa hasil, mereka jelas membawa satu hal baru.
Beban.
Sebuah beban luar biasa.
Masing-masing memikirkannya, menebaknya. Bahwa... itukah alasan Hongjoong menjadi tiba-tiba kasar pada San? Jika mengikuti garis waktu, itu kemungkinan paling benar, lantaran semua terjadi, memang setelah kedatangan kedua orang tuanya.
Walau perkara Seonghwa pun masuk akal, hanya saja... tegakah Hongjoong membuat teman-temannya marah dan membenci Seonghwa karena alasan itu?
Rasanya berat sekali, seberat yang mereka tebak.
Jadi, keempat anggota The Overload itu sampai dengan sangat lelah, dan lesu. Yang mereka inginkan setelah ini hanyalah menyendiri. Hanya saja, ketika memasuki rumah santai yang tak ditutup, seluruhnya melihat sebuah pemandangan yang tak mereka duga sebelumnya.
Ada San, juga Jongho.
Keduanya tengah membungkus kado, dibantu oleh Seonghwa dan Yeosang.
Saat itu, baik Yunho, Mingi dan Juyeon terhenti. Hanya Younghoon yang berjalan maju, untuk memastikan keadaan, pun hadirnya San di hadapan Seonghwa.
"Oh, hei, kalian pulang?" Seonghwa melirik, lalu tersenyum. "Urusan tentang Ovu? Sama manajer?"
Tak ada yang menjawab.
Bahkan Younghoon, yang menatap lebih dekat dari posisinya, seperti ingin mengutarakan sesuatu namun tak bisa. Tetapi tatapannya lurus, pada San, di karpet area santai tersebut.
Sampai San meliriknya, agak mengernyit bingung. "Kenapa, Hoon?"
"Gak, gue..."
"Gue tadi beli sama Jongho, cuma beres ini mau balik lagi ke apartemen Nagyung. Udah janji makan malam bareng nyokap Hongjoong." San menjelaskannya. "Ini juga ada kado Yeosang, udah beli duluan ternyata, dari sebelum kita pindah. Yang Seonghwa katanya sama Mingi, online, besok sampai. Kalau Wooyoung lagi nyari, diantar Kak Junhong."
Mereka yang baru datang terdiam.
San tersenyum usai mengutarakannya. "In case lo semua penasaran."
Agak berdeham, Yunho memilih untuk mendekat pula. "Gue... kaget lo semua inget. Sorry, gue juga gak sempat bilang karena gue kebawa panik. Kebetulan kado yang gue juga sampainya besok, custom soalnya. Rencana kirim pakai jasa kirim express eksklusif di hari H, sekalian kirim cake."
Saat itu, Mingi juga ikut mendekat, tetapi terarah pada Seonghwa. "Seonghwa... boleh ikut gue dulu ke kamar gak? Tentang kado besok..."
"Oke." Seonghwa menjauhkan gunting yang tengah dipegangnya, lalu melihat ke arah Yeosang, San dan Jongho. "Bentar, ya. Nanti gue yang bikin pitanya."
Yang lainnya mempersilahkan.
Mingi menoleh sekilas pada Yunho dan Younghoon yang paham, mengangguk samar. Sehingga Mingi pun beranjak menuju pintu kamarnya yang berada di samping tangga, dengan Seonghwa mengikuti.
Pintu ditutup setelah keduanya masuk.
Yunho dan Younghoon memilih untuk bergabung.
Namun Juyeon, berdiri diam, dengan nyeri di dadanya, melihat San tersenyum dan tertawa, memberikan saran pada Younghoon yang mulai memikirkan apa yang harus dibelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
ФанфикTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023