Octagon 3 - 180 : Sesak

243 30 25
                                    

31 Mei 2023.

Pukul satu malam, pintu diketuk dan Jihyun yang tengah duduk berdua bersama Hongjoong di sofa luar—setelah Nagyung tertidur, dan Hongjoong hanya beristirahat sejenak di sana—berdiri kemudian. Di mana Hongjoong sendiri ikut berdiri, dan membiarkan sang Ibu menuju pintu utama intuk membukakan pintunya.

Gongyoo, sang Ayah, tiba.

Tampaknya masih belum menyadari kehadiran Hongjoong, karena setelah sampai langsung menyentuh pipi Jihyun, dan menciumnya di bibir secara lembut.

Ah, setidaknya di sana Hongjoong tahu, Ayah dan Ibunya baik-baik saja.

Sampai ketika Gongyoo teralih, melangkah masuk dan menutup pintunya. Gongyoo melihat ke arah Hongjoong sambil mengunci pintu tanpa memutar tubuh, lalu membiarkan Jihyun menyentuh dadanya sebelum melepas jas yang dikenakannya.

"Rafa mau bicara katanya." ucap Jihyun dengan nada sangat lembut. "Jangan keras pada Rafa."

Gongyoo menarik napas, mengangguk lalu mengusap lengan sang istri. Gongyoo pun mengajaknya mendekat, di mana Rafa sendiri mempersiapkan dirinya di sana.

Karena itu, Gongyoo dan Jihyun langsung duduk, di sofa yang diduduki Hongjoong dan sang ibu semula. Keduanya berdampingan, selagi Hongjoong berpindah ke hadapan mereka, duduk menghadap tepatnya.

Hongjoong takut waktunya tak tepat.

Ini malam hari.

Siapapun bisa lelah... Hongjoong paham. Toh Hongjoong juga lelah, apalagi sang Ayah yang baru pulang.

Namun Hongjoong harus mengatakannya, sesegera mungkin. "Rafa tahu, kalian berdua lelah, pasti. Rafa juga mau cepat karena besok, ah, hari ini latihan terakhir. Jadi Rafa mau bicarain tentang hal yang dituduhkan oleh—"

"Kamu bicara apa dengan anaknya Tjokro?"

Gongyoo langsung memotong.

Benar-benar sang Ayah tak segan menyembunyikan kemarahannya, sampai membuat sang Ibu mengusap pahanya lembut.

Hongjoong paham mengapa ini dapat memicu amarah, karena, ya, kini dirinya telah paham adanya. Maka dari itu, Hongjoong segera meluruskan. "Rafa udah ketemu dengan Stella, dan, gak, Yah, Bu. Stella gak hamil, bahkan Paman juga tau tentang itu."

"Woobin?" Jihyun bertanya, hanya memastikan.

Secara cepat Hongjoong mengangguk. "Iya, Yah, Bu. Paman tau, dan... dan Stella bahkan bilang, dia juga digunain oleh Ayahnya, untuk... untuk..."

"Masuk Antara, lieverd." Jihyun berucap pelan, dan mengusap paha Gongyoo kembali, untuk terus membuatnya tenang.

Hongjoong memberikan anggukan lagi. "Iya, Ayah. Tjokro ingin masuk Antara. Entah bagaimana keadaan kalian dahulu, hanya kalian berdua yang tau. Yang pasti, Tjokro pernah minta Rafa buat maafin... Dion Bagaskara, saat masih hidup, dengan balasan akan berada di pihak Ayah lagi. Tanpa Rafa tahu bahwa justru Tjokro yang kesulitan untuk gapai Ayah lagi..."

"Lieverd..." Jihyun memanggilnya setelah penjelasan tersebut.

Memanfaatkan situasi, Hongjoong mengatakannya. "Lagian Rafa udah mikirin ini; Rafa gak mau punya anak, sama sekali. Rafa gak mau nerusin darah keturunan ini."

Terkejut, Jihyun melihat pada Gongyoo kembali.

Di saat Gongyoo membalas. "Bicarakan tentang keturunan nanti. Tapi kamu yakin Vharlien Tjokro tidak hamil?"

"Rafa bisa coba atur pertemuan kalau Ayah mau, biar Ayah bicara langsung. Stella juga lagi takut, Ayah. Stella takut karena tau bakal digunain Ayahnya sendiri." Hongjoong berusaha menjelaskan yang ia ketahui, semampu mungkin. "Bahkan Ayahnya gak peduli ngerusak nama anak perempuannya sendiri. Tjokro itu mandang rendah perempuan."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang