"Gi... Gi, Mingi..."
Panggilan berulang, dengan suara lembut, yang pada akhirnya membangunkan Mingi di posisinya tertidur pada salah satu kasur. Semula, Mingi hanya mengerjap—kantuknya terasa sangat berat. Tiba-tiba, barulah reaksinya terkejut, yang membuatnya langsung mendudukkan diri.
Seingat Mingi, ia dan Seonghwa sudah saling berpamitan tidur, di kasur berbeda—Mingi meniduri milik Yunho, sedangkan Seonghwa milik Hongjoong.
Kini, Mingi menemukan Seonghwa duduk di tepian kasur, menatapnya dalam temaramnya cahaya, di waktu malam menuju pagi tersebut.
Sebenarnya Seonghwa juga merasa bersalah karena membangunkannya, tetapi, ia tidak bisa tidur sejak perpisahan mereka untuk terlelap.
Mingi juga segera mendudukkan dirinya di tepian, untuk menghadapnya jelas di sana. "Kenapa Seonghwa?" Gak bisa tidur? Lo belum tidur dari tadi?"
Pelan, Seonghwa menggeleng.
Mingi menjadi sangat khawatir. "Kenapa—"
"Gue gak mau percaya anak-anak Ovu—mereka cuma sekumpulan bajingan yang bakal manfaatin tenar mereka buat ngewein cewek-cewek cantik di luar sana." Seonghwa tiba-tiba memotongnya.
Sebagai satu dari bagian The Overload, Mingi jelas tersentak.
Walau Seonghwa langsung membenarkannya. "Kecuali lo. Um... gue juga gak mau percaya San... walau San baik, tapi gue terus mikirin ini—gue sakit hati."
Mingi tak memberikan respon lebih dahulu—biar Seonghwa melanjutkan.
"Wooyoung... entah. Gue gak mau Wooyoung banyak ngobrol sama gue. Gue takut bocorin ke dia, tentang San..." Seonghwa menunduk. "Gue juga... gak mau dekat sama Yeosang... gue takut sama dia..."
"Takut kenapa...?" tanya Mingi secara hati-hati dalam ketidakmengertiannya. Sekuat tenaga, Mingi mencoba untuk fokus diantara kantuknya.
Tetapi Seonghwa mengalihkannya. "Cuma lo... sama Jongho aja..."
"Seonghwa..."
Mingi hendak mendekat, tak sempat saat Seonghwa memotong lagi, dengan hal baru yang dilontarkannya. "Lo tinggal sama gue... mau gak, Gi...?"
"Hah?" Mingi membeku seketika. "Kita? Tinggal bareng?"
"Lo gak akan secepat itu move on dari... sorry, Soobin... 'kan?"
Jelas, secara cepat Mingi menggelengkan kepalanya. "Gak. Gue... gue ngerasa—"
"Ayo, tinggal bareng gue...?"
"Gimana maksudnya...?" Mingi masih tak paham. "Kita keluar dari rumah Yunho dan... misalnya sewa apart... berdua?"
Secara cepat Seonghwa mengangguk. "Iya, Gi. Gue gak mau lihat mereka dulu. Gue capek... gue benci banget orang-orang yang gak bisa paham... kalau gue... takut... Hongjoong bakal ninggalin gue..."
"Semua paham, Seonghwa." Kali ini, Mingi langsung mendekat, dan duduk di sampingnya. "Semua paham; semua sangat paham. Lo harus percaya."
Seonghwa menggelengkan kepalanya. "Gue capek..."
Berusaha mencari jalan keluar, Mingi membalas. "Gini... kita masih sementara doang tinggal di rumah Yunho, 'kan? Selanjutnya kita belum tau, mau sewa rumah lagi, atau apart sebelahan—kita gak bisa jauh juga, 'kan? Kita saling butuh loh, selain karena Nama Aman."
Dalam diam, dan pasrah—tahu bahwa sebenarnya tak bisa—Seonghwa mendengarkan.
"Pilihan apapun, gue pastiin, gue selalu dekat sama lo. Kalau kita serumah dan kamarnya cuma dikit, gue pastiin, kita sekamar, gimana?" tanya Mingi, tersenyum dan mulai mengusap punggung Seonghwa perlahan. "Gue paham lo takut, dan yang lo omongin bisa ada benarnya. Yunho dan Juyeon sama-sama lingkaran dalam, dan posisi mereka gak punya pacar. Kalau kedepannya mereka bikin lo takut, lo stay aja sama gue, ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/337271551-288-k280677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023