Octagon 3 - 111 : Menelan Menumpahkan Pt. 5

257 34 48
                                    

"Lo serius udah ada pikiran buat ngelakuin itu?" 

Keterkejutan Mingi membuatnya bertanya dalam rasa tak percaya.

Beberapa dari yang lain juga mulai memusatkan pandangan mereka, pun fokus, pada pihak-pihak tertuju. Dikarenakan tendangan dari alkohol semakin kuat, menyerang saraf-saraf mereka. Cairannya mulai memenuhi lambung, pun efeknya sudah menguar di kepala.

Hongjoong hanya mengedikan bahu, menunggu Seonghwa menjawab.

Selagi Seonghwa juga agak mengerang karena kedua matanya mulai sulit untuk fokus--mengingat kemampuannya untuk minum sangatlah rendah, ditambah, dirinya langsung mengambil kadar yang paling tinggi di sana. "Lo kan udah tau jawabannya, San..."

Rengekan Seonghwa membuat San melihat pada Hongjoong dengan senyuman simpulnya. "Hongjoong belum tau. Yang lain belum tau."

"Hongjoong udah tau." Kali ini Seonghwa merangkak untuk mengambil botol dengan 40% kadar alkohol, untuk memilih meminum daripada 'memuntahkan' jawabannya. "Gue minum aja."

Ada sedikit kekehan dari Hongjoong, yang menyaksikan bagaimana Seonghwa mulai minum, lalu menyelesaikannya dengan meringis tak tahan dari efek langsungnya. Karena itu, Hongjoong menepuk tangannya sekali, mencoba mendapat kesadaran yang lainnya--kefokusan mereka tepatnya--lalu berdiri di sana. "Ayo, ganti posisi."

Dalam bingung, pun mencoba bergerak, seluruhnya mulai berpindah.

Ada yang berdiri, ada yang merangkak.

Malam semakin naik.

Udara semakin dingin.

Namun tubuh mereka semakin panas.

Saat itu, Hongjoong langsung mencapai posisi di samping Seonghwa, di mana lelaki itu sendiri hendak untuk menghindar. Tetapi Hongjoong menahan pergelangan tangannya saat duduk, sebelum berucap--dekat dengan wajahnya.

"Kalau gak mau di samping, sini di pangkuan."

Mingi kebetulan berada di samping Seonghwa--sisi lainnya--langsung meringis pelan, menyadari. "Lo waktu SMA kayak gini, ya? Gue pernah lihat."

"Banget!" Seonghwa menjawab menoleh, sebelum kembali lagi pada Hongjoong dan mulai mengerang kesal--terdengar seperti rengekan--ingin dilepaskan. "Makanya gue gak mau, kalau Hongjoong minum..."

Tak menjawab, Hongjoong hanya membaca keadaan.

Sudah banyak yang tampaknya sebentar lagi tumbang.

Walau tak seluruhnya, tetapi jelas, semuanya memilih untuk melepas penat dan bersenang-senang. Lagipula, sudah lama sekali mereka tak seperti ini, jadi mengapa tidak?

Kali ini posisi duduk mereka dari Hongjoong searah jarum jam, dan memutar, terdapat Seonghwa, Mingi, Yunho, San, Younghoon, Wooyoung, Jongho, Yeosang dan Juyeon. Sehingga dengan itu, posisi Hongjoong diapit oleh Seonghwa dan Juyeon.

Tampaknya permainan baru akan menarik.

Segera Hongjoong menepuk paha Juyeon yang tengah minum kembali, botolnya yang sudah hampir habis--entah berapa persen--lalu memintanya memberi ide. "Yang lain dong."

"Boleh." Juyeon melihat ke depan, agak terkejut melihat bagaimana Wooyoung mengambil satu botol yang membuat San agak bertanya--khawatir, tetapi posisi Younghoon diantara mereka menahan. Sehingga Wooyoung bisa minum dengan Younghoon yang mempersilahkannya. Teringat satu permainan yang pernah dimainkan, pun tadi pun termasuk dalam pilihan, Juyeon mengutarakannya. "Two truths a lie, tapi kebalikannya. Jadi, yang dua adalah kebohongan, yang satu adalah kebenaran. Bagaimana?"

"Ayo, Mingi belum kebagian juga waktu itu." ucap Wooyoung, sebelum tersenyum, memberikan botolnya pada Younghoon.

Younghoon tersenyum dan menepuk kepalanya. "Good boy~"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang