Kini seluruhnya telah duduk di sana.
Hongjoong dan Seonghwa berdampingan, dengan Woobin duduk persis di hadapan mereka. Sedangkan San berada di sisi Hongjoong, dari samping meja terpendek.
Untuk keadaan?
Seperti yang bisa terlihat, memang mayoritas dilanda ketakutan, kecemasan, ketakutan pun kekhawatiran. Beragam namun serupa, tak ada yang menyalahkan.
Karena Woobin memang tenang, tetapi terlihat sekali, begitu serius untuk berada di sana.
Woobin langsung memulai, tak menunggu waktu lebih lama lagi. "Jadi, Desan, ini ada dua perkara yang mau saya bicarakan."
Hanya satu kalimat saja, sudah membuat San benar-benar tersentak, duduknya tegap dan menebak-nebak kesalahannya sendiri.
"Pertama; saat di villa lalu, saat saya bertanya pada kalian, dan kalian menjawab bahwa kalian menggunakan kamera ponsel untuk menonton keadaan villa, rupanya, berupa rekaman?"
Pertanyaan itu membuat San langsung melihat ke arah Seonghwa.
Selagi Seonghwa sendiri langsung mengakui kesalahannya. "Aku yang rekam, Om. Seonghwa yang rekam. Seonghwa rekam pakai ponsel San karena waktu itu, cuma ha-pe San yang bisa zoom sejauh mungkin."
Woobin mengangguk paham, namun kembali pada San. "Kamu buat salinan?"
"Buat..." San menjawab dalam pengakuan. "Ada di laptop..."
"Oke, laptop di rumah Yunho, bukan?"
San mengangguk lagi.
"Sekarang di mana ponsel kamu?"
Dalam ragu, San melirik ke arah Seonghwa yang penasaran dalam ketakutan, pun Hongjoong yang hanya diam. San pun menatap ke arah Woobin dan kemudian menjawab, "rusak dan... aku justru khawatir tentang video, dan karena... bersangkutan dengan lingkaran dalam, aku berikan pada... Hajoon."
"Pada Hajoon?" Woobin mengulang, berpikir sejenak, sebelum mengangguk. "Baik."
San pun sedikit mencondong, benar-benar panik. "Apa terjadi sesuatu? Apa bocor...?"
"Belum, tapi tentu jikalau kamu memberikan ponsel kamu pada Hajoon dan telah memberitahunya, ia pasti yang akan mengatasinya." Woobin menjawab, menatap lurus pada San dengan duduk ya yang sangat tegap. "Yang kedua, yang akan saya tanyakan adalah, ponsel Seonghwa."
Sebenarnya Woobin belum selesai.
Namun di detik itu juga, San yang sudah pernah mengkhawatirkannya, langsung bereaksi secepat kilat. "Aku ceroboh, Om! Aku ceroboh!"
Sontak, Hongjoong dan Seonghwa menegang—mereka langsung merasakan keringat dingin menjalar membasahi punggung.
Tak bohong, ketakutan San muncul lagi ke permukaan, dan rasanya kini ingin menangis. "Ada apa di dalam ponsel Seonghwa?!"
"My sex tape, San!" Seonghwa menjawab, agak keras, tetapi tak bisa menyalahkan San sepenuhnya, lantaran lelaki itu tak tahu. "Jadi ada apa? Ha-pe aku pindah ke siapa?!"
Tetapi San teralih lebih dulu, membuatnya menggelengkan kepala. "Sex tape... sama siapa...?"
"Gue." Hongjoong menjawab cepat, dan menatap San selekat mungkin. "Video seks memang perkara, tapi ada yang lebih bermasalah dengan itu."
"Ada apa lagi...?" San membawa tatapannya pada Woobin, meminta kejelasan. "Om... ada apa?"
Woobin memilih untuk mengeluarkan ponsel, memutar videonya tepat pada yang dimaksud, agar situasi ini menjadi lebih jelas, untuk tiga orang tersebut. Woobin menaruhnya di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023