Octagon 3 - 154 : Pukul Satu Malam Pt. 1

254 31 40
                                    

Terasa lelah, pembicaraan ini seperti melelahkan, menguras energi mereka.

Walau begitu, yang pasti, Hyunjae memberi mereka apapun, mengenai informasi publik. Jelasnya, di mata fans, Hongjoong benar-benar aman. Di mata para fans, tak ada yang menuduh bahwa luka Hongjoong adalah palsu—sekalipun ia mereka mengambil kesimpulan bahwa Hongjoong membutuhkan istirahat.

Sayangnya, memang ada pihak luar yang membuat banyak teori. Salah satunya adalah menyambungkan kematian Soobin dengan The Overload, yang tepatnya tertuju pada Yunho dan Mingi. Alasan mereka adalah, bahwa Soobin adalah sosok tertutup di kampus, namun pernah terlihat dekat dengan keduanya.

Ada juga yang melampirkan video saat Hongjoong mendatangi kampus untuk pertama kalinya lagi, setelah dikeluarkan, dan bertemu Soobin, saat bersama Nagyung.

Ada banyak, tetapi tak ada yang serius.

Selagi tuduhan Hongjoong pada Sarga, Hyunjae bilang, ada di dua hari pertama. Setelah Sarga diproses di kepolisian, berita dihilangkan, dan untuk yang telat tahu, tak akan tahu bahwa pernah ada berita tersebut.

Ada salinan pun seolah tak berarti.

Sebagian, memang juga membela Sarga dan mengatakan bahwa orang-orang tak memiliki hati karena menekan sosok yang baru kehilangan dua dalam waktu dekat. Dikarenakan ada banyak saksi umum yang mengatakan bahwa hubungan Sarga dan Soobin baik-baik saja, tuduhan benar-benar seperti angin.

Bagaimana pun juga, semua orang yang pernah melihat Soobin, selalu melihatnya tersenyum, bukan?

Untuk memikirkannya, memusingkan.

Untuk kembali ke jalur, melelahkan.

Setidaknya, Hongjoong, Yunho dan Juyeon butuh waktu untuk mencernanya. Sehingga, kali ini, mereka hanya mengobrol santai di jembatan, sembari menatap pemandangan malam, yang hanya berupa gelap dan padat dari pepohonan dan akar gantung di hadapan.

Banyak juga yang masih harus Hongjoong lakukan dan cari tahu, hanya saja, jika memaksakan, otaknya akan meledak.

Saat itu, Hongjoong duduk di jembatan, dengan menyelipkan kedua kakinya pada antara pagar pembatasnya, menggantung ke bawah. Sembari merokok, dari Juyeon, yang berdiri tepat di belakang Hongjoong, dan bersandar pada sisi jembatan lain, sehingga yang Juyeon bisa lihat adalah punggung Hongjoong. Yunho duduk bersila di muka pintu, selagi Hyunjae, berdiri sambil memegang gelas minumannya, samping Yunho, bersandar pada pintu.

Diam.

Menikmati angin.

Kesendirian dalam pikiran, hanya membutuhkan eksistensi masing-masing.

Hingga Hyunjae membukanya kembali. "Kino, Yuto dan Byounggon udah ikut ujian 14 Mei lalu."

Di sana, Hongjoong melirik sekilas, menyadari bahwa itu salah satu hal yang perlu dipikirkannya. "Mereka belajar dengan baik, 'kan?"

"Baik, kok..." Hyunjae menjawab, mengulum bibir bawah dan memutar minumannya.

Agak penasaran, Hongjoong melirik ke belakang.

Dilihatnya bahwa Hyunjae memang masih menggantung kalimatnya. "Mereka gak tau sih, cuma, gue minta bantuan ke Hakyeon, yang kebetulan dekat sama satu bagian di lingkaran dalam yang kerja di UnBada, buat pastiin mereka masuk."

Sontak Hongjoong terkejut.

Yunho dan Juyeon juga sampai melirik padanya.

Tentu Hyunjae tahu itu salah, tetapi tak ada kesempatan lagi. "Lo butuh mereka di sana, 'kan, tahun ini? Terus... butuh gue tahun depan, 'kan?"

Sebenarnya Hongjoong hanya diam, menelan semua sendirian.

Selagi Juyeon tak tahan, dan mengutarakannya. "Lo ngelakuin terlalu banyak buat Hongjoong, Jae. Gue gak pernah ketemu orang kayak lo."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang