Octagon 3 - 165 : Berendam Bertiga

244 31 39
                                    

"Lo ngerasa gak sih, kita, tiga bangsat, deserve waktu kayak gini?"

Langsung saja, Hongjoong dan Yunho tertawa, mendengar ucapan Juyeon sembari mengangkat botol birnya, dan menyamankan posisinya duduk bersandar pada kolam jacuzzi dengan air yang bergejolak namun hangat tersebut. Bersama dengan dua orang lainnya juga, yang ikut bersandar pada sisi lainnya, masing-masing, dan memiliki botol bir sendiri juga. Masing-masing memiliki dua botol, diletakkan di balik punggung atau samping lengan pada pinggiran jacuzzi, bersama ponsel, dan juga ada bungkus rokok dengan bensin koreknya.

Namun Juyeon belum selesai dengan petuahnya. "Kita sibuk dan bakal lebih sibuk sama lingkaran dalam. Bertiga nyantai, dalam jacuzzi... anjir, enak sih. Serius."

"Enak ini?" Hongjoong bertanya, terkekeh sembari mendekatkan bibir botol pada mulutnya sendiri.

Juyeon, yang sudah tak marah pada Hongjoong setelah diberitahu bahwa kabar kehamilan Stella palsu, agak menendang kakinya di sana. "Kita boxer-an doang sekarang. Telanjang, yuk?"

"Gak." Yunho membalas cepat, menggelengkan kepala. "Gak anjir, kita bertiga suka cowok, gak mau deh gue telanjang sama lo berdua."

Sambil melumat bibir bawahnya sendiri, Hongjoong menunjuk Yunho dengan tangannya yang menggenggam botol. "Gue udah pernah lihat Yunho telanjang."

"Kok? Kapan?" Juyeon bertanya secara horor. "Pernah ngentot lo berdua?"

"Menurut lo?" balas Yunho, mengedik padanya agak kesal. "Gak pernah. Lagian ngapain telanjang coba?"

"Kalau ada yang lain gak bisa." Juyeon cemberut menjawab, melihat pada Hongjoong dan Yunho yang bertelanjang dada juga sepertinya, hanya mengenakan celana pendek mereka. "Atau kita nyari cewek, barengan?"

Tampaknya Yunho tertarik, dan langsung menggoda Juyeon dengan tatapan.

Namun Hongjoong menenggak botolnya kembali. "Perasaan lo berdua sadar masalah gue apa selain Stella yang katanya hamil, ternyata enggak."

"Ya, lo aja demennya memek." Juyeon membalas, dengan memutar mata. "Lagian, nih, ya, obrolan antara kita bertiga doang. Jangan mikirin cinta dulu. Gue mau nanya, lo semua sejak kapan suka cowok?"

"Gue gak yakin..." Yunho menjawab lebih dahulu, berpikir sesaat sembari melirik langit malam tersebut, dan kemudian menatap kembali. "Gue pertama nidurin cowok tuh kayaknya kelas 3 SMA? Beres kejadian Yena hamil pokoknya, waktu kelas 2. Kebetulan adik tingkat gue, baru masuk, cantik banget. Cowok. Kulitnya putih tapi siku, lutut, tulang selangka, pun pipinya merah. Gue gak tahan banget waktu itu, bawaannya sange terus."

"Nah, jujur, bagus." Juyeon menjawab lalu melihat ke arah Hongjoong. "Lo gimana?"

"Dulu ada tetangga—gak tetangga banget sih, tapi ya, tetangga." Hongjoong menjawab, mengenangnya. "Main sepeda dia, terus jatuh. Nangis. Gue suka suara nangisnya. Lucu. Imut. Dari sana, gue masukin cowok juga ke list yang gue tidurin, tapi gak pernah anak satu sekolah kalau cowok."

"Jaga reputasi?" Juyeon menebak.

Agak menyesal, Hongjoong mengangguk. "Di sisi lain, cowok di sekolah gue tuh munafik kebanyakan. Gimana, ya. Yang punya yayasan sekolah gue tuh, dia punya banyak gereja tersebar di Khatulistiwa. Jadi memang sekolah gue dikenal sangat taat banget agama."

"Lo kok bisa masuk?" tanya Yunho heran, tahu akan Hongjoong.

Hongjoong terkekeh menjawab. "Asal lo tau, gue mau disekolahin lagi di Belanda, tapi gue nolak. Terus gue bilang, gue nanti taat beragama, jadi minta dimasukin ke SMA Samudera."

"Kalau gitu artinya bokap atau nyokap lo taat?" tanya Juyeon penasaran.

Secara polos, Hongjoong menjawab. "Gak ada yang punya agama sih, hehe."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang