Octagon 3 - 176 : Pencarian Privasi

236 32 52
                                    

Pagi itu, di tanggal 30 Mei, terlalu pagi untuk mereka, namun nyatanya pukul setengah tujuh pagi itu seluruhnya sudah bangun. Tak berkumpul do lantai atas, melainkan di lantai bawah. Beberapa belum mandi memang, walau sebagian sudah.

Tepatnya The Overload.

Tampaknya mereka sudah siap untuk latihan kembali, dengan berniat berangkat pukul setengah sembilan pagi. Kebetulan, saat beberapa membuat sarapan untuk seluruhnya—adalah San, Wooyoung dan Mingi—Younghoon pulang. Jadi memang, The Overload akan berangkat bersama kembali, menggunakan mobil Yunho namun dengan rencana Hongjoong yang menyetir.

Saat itu, yang terakhir bergabung ke area dapur bawah—beberapa menunggu di luar, beberapa bermain billiard, adalah Hongjoong. Wajahnya terlihat ditekuk, disadari oleh San juga Mingi. Padahal keduanya ikut sibuk memasak nasi goreng, mengikuti arahan Wooyoung.

Hongjoong mengambil segelas air, kemudian ikut keluar berkumpul bersama yang lain—yang duduk, ada yang menggunakan kursi, ada yang berada di lantai. Yang pasti mereka bersama.

Hingga akhirnya masakan selesai, dibawa ke luar, dengan air untuk diambil masing-masing, dan mereka makan bersama. Lagi.

Kebetulan, Seonghwa memiliki satu untuk dibicarakan. Jadi saat itu, Seonghwa memulainya. "Lusa udah masuk Juni. Ayo pindah dari rumah Yunho."

"Loh?" Juyeon melihat ke arah Seonghwa dengan beribu pertanyaan. "Kenapa?"

"Bukannya apa-apa, tapi gak enak kita tinggal di sini." Seonghwa tersenyum, mengambil suapan dari sendoknya, kemudian mengedarkan pandangan. "Takut ganggu keluarga Yunho."

"Gak apa loh, Seonghwa." Yunho membalas dan menggelengkan kepalanya kemudian. "Bokap dan nyokap jarang di rumah. Bakal senang mereka—"

"Rencana awal kita juga cuma sementara." Seonghwa memotong, mengurungkan niatnya untuk memakan suapannya. "Gue takut ada yang malah, misalnya, kegoda sama kakaknya Yunho."

Jelas seluruhnya terkejut akan ucapan Seonghwa.

Yunho bahkan membulatkan mata, selagi San langsung melirik Wooyoung secara samar. Yang paling terkejut adanya adalah Yeosang, yang memilih menenggak minumannya.

Sambil kali ini memakan suapan, Seonghwa menunjuk dirinya sendiri. "Gue, maksudnya."

"Loh?" Younghoon langsung terkejut, melirik ke arah Hongjoong. "Sebentar. Ini lo masih marah ke Hongjoong perihal Stella? Hongjoong dan Stella—"

"Tau kok." Seonghwa mengunyah makanannya sambil tersenyum. "Bercanda, Younghoon. Cuma, memang kita gak kangen sama privasi satu sama lain? Gue butuh kamar sendiri."

Sontak seluruhnya menatap ke arah Hongjoong, seolah bertanya; ada apa lagi antara kalian?

Agak menjilat bibir bawahnya, Hongjoong mencoba mengambil jawaban cepat. "Kalau gitu jalan satu-satunya cuma nyari rumah yang punya banyak kamar, bisa sampai delapan—sorry, Younghoon, Juyeon, biar lo berdua balik apart lo."

"Apart gimana?" Seonghwa bertanya.

Sedikit khawatir, Mingi mengatakannya. "Bukannya apa-apa, Seonghwa. Tapi kayaknya kita butuh tempat ngumpul, walau gue paham kalau lo pengen privasi."

"Gue juga butuh privasi." Jongho berucap.

Dengan itu, Yeosang mengikuti. "Aku juga..."

"Oke." Seonghwa tersenyum senang. "Jadi gimana—"

"Jangan apart." San langsung memotong, memikirkannya. San menyentuh paha Wooyoung di sampingnya, menadahkan tangan, meminta ponselnya. "Kost-an mau? Kost eksklusif, tapi gue nyari yang dapur bersama dan ada living room. Jadi seolah kita kayak tinggal tetap serumah, tapi punya kamar masing-masing."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang