Octagon 3 - 97 : Pantai Untuk Santai Pt. 1

224 34 54
                                    

Tanggal 5 Mei 2023.

Pagi dibuka dengan lebih nyaman dan tenang, walau tekanan masih terasa nyata. Namun beberapa dari mereka sudah mulai membiasakan diri dengan angin pantai, pun panas pantai. Terlebih untuk mereka yang tidak pernah tinggal di sekitar pantai.

Tidur bersama-sama sangatlah menyenangkan.

Terasa... bahwa mereka ada untuk satu sama lain. Walau, ya, tak menutup realita juga bahwa masih ada beberapa yang memiliki masalah internal.

Namun setidaknya, seluruhnya bisa sarapan dengan lebih menikmati di pagi itu. Bisa juga mandi kemudian mengenakan pakaian sesantai mungkin.

Jelasnya, belum ada yang benar-benar lepas.

Kebetulan saat itu, menuju siang hari.

Ada banyak waktu kosong, yang pada akhirnya membuat Juyeon tiba-tiba muncul di tangga samping bungalow yang dihuni San. Menghampiri sosok yang tengah duduk di bagian tengah tangga, sambil merendam kakinya. 

Memang Juyeon mencarinya.

Sehingga ketika mendapatkan San, lelaki itu langsung duduk di sampingnya, tanpa aba sama sekali.

Sampai San agak terkejut, tetapi setelahnya membiarkan.

Kedua lelaki yang mengenakan celana pendek di atas lutut tersebut diam sesaat. Untuk sesaat saja. Mengamati air laut di atas pasir putih yang tampak sangat bening--biru muda. Begitu indah untuk dilihat.

Agak mengejutkan pula bahwa masih ada pulau yang lebih indah dari Pulau Berlian; pulau dengan pasir merah muda yang mereka gunakan sebagai salah satu tempat shooting  untuk musik video baru mereka.

Lalu Juyeon memulai, hanya dengan pembicaraan santai. "Gue rencananya mau warnain rambut nanti, saat balik ibukota, sebelum comeback."

"Loh?" San melihatnya. "Kenapa? Mau diwarnain apa?"

"Biru tua." Juyeon mengedikan bahunya. "Udah pernah, tapi pengen lagi aja. Toh, selama menjadi anak Checkmate, belum pernah."

San terkekeh, tetapi mengangguk, mengangkat ibu jarinya.

Melihat itu, Juyeon tersenyum. "Mingi juga katanya mau ganti, Hongjoong juga. Katanya, rambut yang sekarang bawa sial mungkin."

"Serius?" San terkekeh. "Nanti warna-warni banget, dong?"

"Younghoon mau balik hitam, Mingi juga. Hongjoong mau biru, katanya? Tapi bukan birunya gue, bukan birunya Younghoon sekarang. Yunho kayaknya mau bertahan pirang, cuma di tambahin lagi, biar gak pudar." Juyeon mengedikan bahu lagi, memikirkannya. "MV kedua belum shooting, harusnya dekat-dekat ini--yang sama Venom. Makanya pengen aja ganti penampilan, toh beres hiatus juga."

San mengangguk, senang dengan pembicaraan santai itu. "Apa judulnya?"

"Fever Motel." Juyeon melirik, sebelum kemudian agak menghadap pada San, menjadi penasaran karenanya. "Lo tau gak sih? Jadi waktu Maret lalu, Hongjoong sama tim kreatif tuh ke sana; ke Fever Motel. Tapi katanya cuma sampai depan sih."

"Eh, itu beneran ada?" San mengernyit, tertarik sangat. "Gue kira cuma urban legend, loh."

"Dari yang gue baca di internet sih beneran." Juyeon meringis, bergidik ngeri. "Katanya dulu, yang nginap di motel itu pasti hilang, dan gak balik. Ya, walau gak semua sih. Cuma, yang lolos tuh justru gak ngelewatin apa-apa. Mereka cuma taunya motel itu dijaga tiga orang, katanya adik kakak, masih muda juga. Taunya..."

Di sana San berusaha menyambungkan cerita dari yang telah dia ketahui. "Kanibal...?"

"Kanibal tapi awet muda gitu, katanya. Kebal pula." Juyeon mendekatkan wajahnya, untuk berbisik, dari informasi-informasi yang dirinya ketahui. "Jadi katanya ada yang kenal wajah mereka, di mana mereka udah sebesar itu sekitar puluhan tahun lalu."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang