Octagon 3 - 145 : Menumpuk Masalah

288 34 34
                                    

"I think... something's weird right here..."

Seketika itu juga, Hongjoong dan San, melirik ke arah Younghoon, yang seolah baru menganalisis, bagaimana Seonghwa menjauhi tatapan dari keduanya, saat makan malam. Makan malam mereka yang kebetulan adalah malam barbeque—akhirnya ada sapi dan babi untuk dipanggang, setelah sumber protein mereka seringnya berasal dari ayam. Atau ya, sering juga mereka makan ikan selama berada di sini.

Hongjoong hanya mengatupkan bibirnya rapat, selagi San tersenyum sekilas pada Wooyoung yang melewatinya, untuk bergabung bersama Seonghwa, Yeosang dan Junhong, sembari membawa sebuah dek kartu. Seolah memang sudah berjanji untuk memainkannya.

Terlihat, Seonghwa mengajak Jongho dan Nagyung bergabung, bahkan Mingi.

Karena itu tersisa lima.

Lima orang yang ditinggalkan tujuh orang yang berpindah ke common area; menikmati malam, setelah seharian bermain. Ya, bermain banana boat, yang berhasil pada akhirnya. Rencana esok, adalah snorkeling—sedang dipersiapkan untuk kebutuhannya.

Diawali oleh San, yang mendudukkan diri di pasir, untuk mengajak empat lainnya berkeliling. Langsung saja, empat orang tersebut—The Overload tanpa Mingi—mengikuti.

Ada beberapa botol bir belum dibuka, dalam boks es samping Younghoon—yang memang diberikan untuk makan malam tadi. Younghoon pun meraih lima, memberikan satu per satu juga dirinya sendiri, dan mulai menunggu pembicaraan.

Sebenarnya San juga tak ingin membuat pembicaraan ini serius, hanya mencoba memberitahu keadaan.

Yang mana, ditanyakan langsung oleh Juyeon—yang juga ikut sadar. "Hongjoong sama Seonghwa nempel terus beberapa hari, terus kenapa tiba-tiba kayak musuhan? Lo juga kok kena sih, San?"

"Gue sama Hongjoong..." San bingung memilih kata yang tepat.

Selagi Hongjoong membuka tutup bir dengan giginya, lalu melontarkannya dari mulut, ke telapak tangannya. "Gue sama San ngomongin memek."

Sontak, Yunho yang tengah meneguk birnya menyemburkannya.

Sedangkan Younghoon ternganga, dan Juyeon memutar matanya.

"Seriously?" tanya Juyeon, sebelum mengedik pada San—lebih terarah padanya. "Lo ngapain sih?"

"Ya cuma ngobrol doang..." San berbisik, lalu membuka tutup botolnya—yang terakhir melakukannya. "Lagian, cuma obrolan santai doang. Tapi gue juga kena."

Hongjoong mengedikan bahunya, meneguk birnya sambil melihat lurus ke arah common area—yang segaris lurus dengannya. "Banyak banget salahnya gue ke Seonghwa."

"Itu tau..." Yunho tak tanggung untuk mengatakannya, sebelum menyamankan posisi duduknya. "Jangan sampai lah, ini sepele loh kalau mau bandingin sama masalah asli lo."

Younghoon adalah satu-satunya pihak yang tak tahu di sana, yang mana langsung melihat ke arah seluruhnya.

Yunho tersadar, melotot sendiri saat tengah akan menyesap birnya, lalu melihat ke arah Younghoon. "Lingkaran dalam, maksud gue, Hoon."

"Gue gak ngomong apa-apa loh..." Younghoon berucap pelan, lalu menuju ke arah Hongjoong. "Minta maaf sana. Masa perkara memek doang, lo berantem. Padahal lagi nempel."

"Iya, nempel banget tuh." Juyeon membalas.

"Justru memek itu perkara." Hongjoong menjawab, menyinggung beban yang tak diketahui yang lain, yang harus ditahannya.

Walau ini adalah bom waktu. Sekitar satu minggu lagi, saat mereka sampai di ibukota, bukankah... hanya menunggu detik sampai terbongkar?

"Anjing..." Karena memikirkannya, Hongjoong yang hendak menyesap bir, mengurungkan niat dan malah mengumpat.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang