Octagon 3 - 162 : Kehamilan

236 30 37
                                    

Pukul 3 sore.

Akhirnya, Hajoon menghubungi sekitar setengah jam lalu dan mengatakan sudah aman jika mereka terlihat lingkaran dalam, yang mana sebenarnya, yang akan mengecek keadaan adalah Dongwook. Hajoon telah bertemu Dongwook, membicarakan entah yang tak Hongjoong, Yunho dan Juyeon ketahui, dan berakhir mengatakan aman.

Selagi Hajoon mengatakan, memang sudah waktunya untuk menyalakan internet dan nomor kembali, lantaran pihak Checkmate akan menghubungi dalam 1-2 hari, akan menjemput untuk ke kantor agensi, dan ketiganya hanya diminta untuk memikirkan jawaban di mana Mingi dan Younghoon berada karena tak ikut serta.

Karena memang Hongjoong menunggu izin mereka terlihat, ia pun segera membuka ponselnya, bagian pesan dari aplikasi dan langsung mengirimkan pesan pada Stella. Hongjoong harus bertemu, mau tak mau.

Beberapa menit menunggu, Stella membalas.

Satu alamat.

Hanya saja, Hongjoong menolak dan meminta untuk alamat mengikuti dirinya. Karena Hongjoong tak boleh mengambil risiko, bertemu di tempat yang Stella pilih. Mereka harus bertemu di tempat yang Hongjoong pilih.

Untuk mencari aman, Hongjoong sedikit bermain licik.

Jawabannya adalah, bertemu di kantor Pamannya, atau bisa dikatakan kantornya juga? Yang pasti Hongjoong menghubungi Paman, memberitahu bahwa dia membutuhkan tempat untuk bicara dengan Stella, dan diberikan adanya.

Kebetulan, Stella tak sulit untuk menerima.

Maka, di sinilah Hongjoong berada. Menunggu di lobi, seorang diri, tanpa menutupi identitasnya. Oh, Hongjoong tahu orang kantornya takkan ada yang macam-macam di belum genap satu bulan mereka berkerja di sini.

Lagipula masih sepi, tampaknya masih penyesuaian.

Hongjoong menunggu, dengan sabar. Sekarang hari Rabu, pun sudah sore hari. Stella juga sudah memperingati bahwa mungkin akan terjebak macet, karena mereka berada di pusat kota.

Tak sengaja, Hongjoong melihat ke arah elevator, di mana tampak Changkyun, turun dari sana. Agaknya Hongjoong tersenyum, pun Changkyun yang agak terkejut juga karena menyadarinya di lobi, setelah menghilang.

Sepertinya mereka harus bicara.

Karena... apa mungkin jika lingkaran dalam tahu bahwa Hongjoong membantu Changkyun pun akan menjadi perkara? Ah, seharusnya tidak, bukan? Mereka akur, bukankah itu bagus?

Kebetulan, Stella datang, di detik Changkyun hendak menyapa.

Hongjoong tersenyum singkat pada Changkyun, seolah mengatakan bahwa mereka akan bertemu nanti. Di mana Changkyun paham, dan membiarkan Hongjoong berlalu dengan Stella setelahnya, menuku elevator. Untuk mencapai lantai tiga, di mana ruang meeting yang dipinjamkan Woobin berada.

Segera, keduanya masuk ke dalam ruangan yang hanya bisa memuat sekitar 12 orang tersebut.

Hongjoong tak segan menawarkan minuman, tapi setidaknya ia menarik satu kursi untuk Stella, untuk memudahkannya duduk. Ini hanya reaksi refleks, Hongjoong yakin. Bukan karena perasaan bersalah atas yang telah terjadi—jikalau memang demikian.

Sehingga Stella pun duduk, tersenyum, setelah melepaskan coat-nya.

Hongjoong menerima coat Stella, melihatnya duduk dan sedikit mencuri pandang ke bawah—pada perutnya—sembari mendudukkan diri di samping Stella, setelah menaruh coat pada gantungan dekat pintu.

Dengan itu, Stella mengikuti arah pandang Hongjoong, lalu terkekeh kecil. "Lihat apa?"

Rasanya Hongjoong tak ingin basa-basi. "Kabar itu benar?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang