"Cake-nya enak, makasih."
Dalam diam, Seonghwa memperhatikan Hongjoong yang mengganti pakaiannya, di hunian miliknya sendiri, di mana tepat malam ini, ia akan bergabung bersama dengan yang lain karena kondisinya telah membaik. Walau memang Hongjoong tak boleh banyak bertingkah, karena itu.
Seonghwa melihat bagaimana Hongjoong mengganti pakaian dengan celana sweatpants, juga kaus. Kebiasaannya juga, saat akan tidur, tak akan mengenakan celana dalam. Walau Seonghwa juga tak tahu, Hongjoong mau tidur di mana malam ini—di sini, atau di luar.
Karena Seonghwa juga bingung. San masih bersama Wooyoung, dan tentu Seonghwa tak akan melarangnya. San masih banyak lebam dan luka, akibat dua hari lalu.
Sebenarnya Seonghwa inginkan satu hal sederhana.
Ucapan terima kasih yang lebih... benar?
Bukan pamrih lantaran Seonghwa yang lebih ingat akan hari debutnya Hunters, dari pada Hongjoong yang memang sedang tak banyak fokus karena sakitnya. Bukan seperti itu, tapi... sayangi Seonghwa? Ayo?
"Aku hari ini mau tidur di luar." Hongjoong berucap, sebelum menoleh dari posisinya yang memunggungi. "Mau ikut?"
Jelas Seonghwa terkejut, sesaat, sebelum membuatnya menjawab. "Mau, tapi..."
"Tapi apa?" Hongjoong kali ini memutar tubuhnya, agar bisa menatapnya jelas. "Kenapa? Kamu kenapa?"
Dalam tipis, Seonghwa menjawab. "Bukannya Seonghwa... deserve dapatin sayang-sayang dari Hongjoong... ya?"
Hongjoong diam seketika, sedikit bingung.
Sedangkan Seonghwa menjelaskan. Tahu akan terkesan pamrih, tapi Seonghwa hanya ingin bertingkah... manja saja? Apa ini akan terlihat menggemaskan di mata Hongjoong? "Seonghwa urusin Hongjoong, Seonghwa terus ada buat Hongjoong. T-tadi juga, Seonghwa tau Hongjoong gak bisa rayain sama Hunters setelah selama ini juga gak pernah ikut rayain lagi lepas SMA. Terus..."
"Terus?" Hongjoong bertanya, sambil melangkah mendekat dengan pelan.
Seonghwa mengulum bibir bawahnya, ragu, tapi melanjutkan. "Terus... Seonghwa kan... dikasarin waktu itu... masa gak disayang-sayang...?"
Sontak Hongjoong terkekeh, "yang mau siapa? Gak enak, 'kan? Mana enaknya."
"Mm..." Seonghwa memilih tak menjawab di bagian itu, tak ingin Hongjoong kesal. Tapi setelahnya, Seonghwa mendekat, menunjuk kepalanya sendiri. "I need some pats... I want pats..."
Tak bisa memungkiri, juga tak bisa menahan, senyuman Hongjoong muncul di wajahnya. Tetapi Hongjoong memilih untuk meledek, menggodanya. "Gak, aku aja hampir diperkosa kamu semalam. Apaan, orang baru mulai enakan badannya, tiba-tiba maksa pengen nyepongin."
"K-kamu keras waktu malam!" Seonghwa langsung memerah di wajahnya, melontarkan alasannya menawarkan—tepatnya memaksa—malam lalu. "Kamu yang keras! B-bukan Seonghwa!"
"Ya wajar, lagi agak anget badannya." Hongjoong juga memberikan penjelasannya. "Di sisi lain, kamu terus mijitin kaki aku, tapi naik ke paha, ke selangkangan. Maunya apa?"
"Mau Hongjoong..."
Sebenarnya Hongjoong senang melihatnya seperti itu. Hanya saja, dengan ada banyaknya masalah sejauh ini, dan selalu berkaitan dengan seks, itu membuatnya berpikir akan satu.
Apa... Hongjoong sudah hanya terlihat seperti itu di mata Seonghwa? Sampai... Seonghwa benar-benar tak ragu untuk menyakitinya dan menekannya sampai limit, padahal Hongjoong sudah berulang kali memohon untuk tak melakukannya.
Walau begitu, Hongjoong menelannya dalam diam.
Hongjoong hanya akan mengikuti, pembicaraan ini, dengan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023