Dua siang.
Salah satu dari aula di Universitas Badasa tersebut sudah ramai, Jongho agak terkejut, sudah banyak orang yang menempati masing-masing kursi mereka untuk menonton turnamen hari ini. Mobile Legends Bang Bang Professional League atau disingkat MPL ini adalah turnamen yang dibuat secara resmi, oleh Moonton, penerbitnya.
Acara ini sangat bergengsi, bahkan sulit untuk diikuti. Pendaftarannya pun tak tanggung-tanggung, seperti bagaimana tim harus bersifat resmi, misalkan berdiri di bawah Perseroan Terbatas atau PT. Lalu para tim harus memiliki gaming house dan juga pelatif professional. Memiliki marketing tim, fan base besar, dan juga membayar biaya pendaftaran. Untuk biaya pendaftaran tahun ini, tepatnya untuk Season 11, sebesar 15 miliar.
Sehingga Jongho paham mengapa banyak orang ingin menghadiri pertandingan ini, baik sebagai penonton, pun sebagai peserta.
Dari yang Jongho baca di internet--setelah mencari tahu agar dirinya tak terlalu buta--Season 1 sampai Season 2, dikuasai oleh sebuah tim bernama Aljabar. Lalu tiba-tiba saja, Season 3 sampai Season 9 selalu dimenangkan oleh Capital F. Hal itu yang jelas membuat Jongho tahu, mengapa fansnya begitu banyak hari ini, dan terus meneriakkan nama mereka di saat pertandingan belum dimulai.
Hanya saja, pada saat Season 10, sebuah tim yang baru debut bernama Hazzard, mengambil alih mahkota milik Capital F. Sehingga sekarang, pertandingan akan begitu pekat, dikarenakan mereka saling berlawanan.
Jongho juga membaca bahwa ketika ada yang kalah untuk pertandingan di babak ini, mereka akan masuk ke jajaran lower bracket. Selagi kedua tim yang dimaksud adalah mereka di upper bracket, jikalau salah satu kalah, masih ada kesempatan untuk bertanding sekali lagi, di babak nanti.
Jadi walau Jongho sedikit pesimis mengingat bahwa Capital F adalah juara bertahan 7 Season berturut-turut, dirinya berharap tim Keeho yang menang. Sekalipun kalah, mereka masih memiliki kesempatan.
Ah, rasanya sepi sekali untuk mempelajari semua ini seorang diri.
Maka, Jongho memilih untuk menghubungi Saerom, dalam sebuah panggilan, guna untuk menanyakan kabar dari Nagyung. Jongho pun menekan panggilan dan tak butuh waktu lama, Saerom langsung mengangkatnya.
"Hei, Jongho. Ada apa, hm?"
"Menyapa." Jongho menjawab singkat, sembari menyamankan posisi duduknya untuk menghadap panggung di hadapannya--kebetulan posisinya duduk berada paling depan, thanks to Keeho. "Dan mau nanyain kabar Nagyung."
"Um... Nagyung baik, sudah lebih baik. Ada Ibu. Tadi sedang beres-beres juga." Saerom menjawab dari seberang sebelum terkekeh. "Kami juga rencananya mau nonton Keeho lewat streaming. Lo di sana, 'kan?"
"Iya." Jongho menjawab.
Saerom terkekeh. "Titip salam, ya, untuk Keeho? Menang atau kalah, dia udah lakuin yang terbaik. Tadi aku juga hubungi Eunwoo, buat kirim bunga, tapi kayaknya dia udah sibuk banget sampai gak bisa balas. Jadi nanti, tolong sampaiin aja, ya? Kalau ketemu."
"No problem."
"Okay." Saerom membalas lagi. "Gue tutup dulu, ya? Ini kebetulan lagi bantu Ibu-nya Hongjoong dulu. Nanti ngobrol lagi; nanti gue coba juga ke Nagyung, oke?"
Di sana Jongho tersenyum tipis. "Bukan masalah."
"Right, see you, Jongho!"
Panggilan itu diputus, membuat Jongho menurunkan ponsel pintarnya. Kemudian Jongho kembali menghadap ke depan, mencoba untuk tak berpikir banyak. Ah, sebenarnya jika dijabarkan ada banyak yang dirinya pikirkan. Hanya saja, Jongho tak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanficTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023