Octagon 3 - 131 : Keresahan dan Kewajiban

246 31 50
                                    

10 Mei 2023.

Sebenarnya, Juyeon sedang bermimpi berenang di lautan, bersama lumba-lumba. Merasa tubuhnya ringan, padahal dalam realita, masih nyeri di sekujur tubuh.

Namun Juyeon tak tahu mengapa rasanya seperti realita, ketika dirinya yang semalam tidur di common area—mengincar bean bag paling besar agar tubuhnya tenggelam—tiba-tiba merasakan air membasahi wajahnya.

Apa ini mimpi?

Atau nyata?

Yang jelas, Juyeon ditarik paksa pada keadaan, membuatnya terbangun dan menyadari bahwa ada seseorang yang tengah mencipratkan air secara berulang dari sebuah mug berisi air di tangannya.

Juyeon mengerang, hendak menendang tapi otot betisnya tiba-tiba kram. Juyeon yang mengerang dan meringkuk, kesakitan.

"Aw—akh! Akh! Anjing, kaki gue!"

Dalam posisi berdiri, Hongjoong yang mencipratkan air, menghela napasnya pelan. Hongjoong berdiri dalam diam, menunggunya terbangun, selagi beberapa yang ikut tidur di common area—Yeosang dan Yunho—ikut terbangun karena suara tersebut.

Pagi.

Sangat pagi.

Tetapi tampaknya... Hongjoong sudah mandi?

Juyeon masih merintih dalam sakitnya, sembari berusaha melihat ke arah Hongjoong. "Anjing, apaan sih—"

Tak selesai.

Hongjoong menumpahkan seluruh air di mug tersebut, pada kepala dan wajah Juyeon. Tersenyum,  menunggunya bangkit di sana. "Angkat tangan lo, yang berlawanan sama kaki kram lo."

"Sakit—agh! Tai!"

Dengan santai, Hongjoong berbalik dan melihat Yunho mulai berdiri sembari merenggangkan tubuhnya. Hongjoong pun mengedik padanya, mengajaknya kemudian. "Lo ikut sama gue."

"Hm?" Yunho tampak bingung.

Tetapi Hongjoong teralih pada Yeosang. "Yeosang, mau bantu Seonghwa gak? Anaknya agak bandel—dia pengen bikin cake buat Hunters, karena hari ini anniv kami. Kalau mau, Seonghwa ada di dapur umum."

"Oh...?" Yeosang terkesiap, mengangguk sembari meluruskan posisi duduknya—kakinya—untuk merenggangkan diri terlebih dahulu. "Boleh."

"Sama Jongho." Hongjoong melanjutkan, lalu kembali melihat ke arah Juyeon yang tengah melakukan hal yang diucapkannya. "Udah belum?"

"Belum enakan..." Juyeon mengerang—otot betisnya masih tampak menegang. "Sakit banget! Lagian—anjing, apaan sih lo? Lo kemarin hilang seharian masih sakit, hari ini udah sembuh aja gue lihat?!"

"Habis di sepongin Seonghwa."

Juyeon langsung menatap datar.

Selagi Hongjoong terkekeh, "bercanda. Tapi Seonghwa-nya memang maksa, gue gak mau."

Agak memijat betis dengan tangannya yang lain, Juyeon menggerutu. "Gue gak butuh detail, sumpah."

"Lo nolak sepongan, aneh sih." Yunho berjalan mendekat, niatnya untuk bercanda juga.

Karena itu Hongjoong meliriknya—untuk menjahilinya. "Nanti banyak waktu lo sama Seonghwa, awas aja kalau main lagi."

"Gue berani sumpah—"

"Takut, ya?" Hongjoong malah tertawa, menjahili Yunho sambil mendekatkan wajahnya. Hongjoong memasang ekspresi mengernyit, sebelum mengangguk-angguk seolah tengah membaca. "Jagain yang bener makanya. Lo nanti buat masuk kandidat ketua, harus ada rekomendasi dari ketua sebelumnya, selain dilihat dari kemampuan lo. Jadi, kerja yang bener."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang