Octagon 3 - 43 : Pencarian Pelarian

263 34 40
                                    

Hari Minggu.

30 April 2023.

Hongjoong terbangun lantaran seseorang masuk ke dalam kamarnya, secara tiba-tiba. Hongjoong ingat, dirinya tertidur semalam, jadi tak mengunci pintu. Walau setelahnya, Hongjoong bisa bernapas lega, karena yang melakukannya adalah Soobin.

Saat itu, Soobin mendekat pada Hongjoong, yang baru mendudukan dirinya sembari menguap.

Belum Hongjoong melakukan apapun, Soobin menunjuk ke arah gelang di kakinya. "Bantu gue cari jawaban; haruskah gue otak-atik benda sialan ini?"

"Loh?" Hongjoong agak mengernyit bingung. "Kenapa?"

Sebenarnya Soobin hendak menjawab, tetapi berakhir dengan mendesah lelah, pun mendudukkan dirinya secara kasar di tepian kasur besar itu. "Gue baru tidur dua jam semalam, karena kebangun. Gue kepikiran; haruskah gue kabur? Tapi..."

"Tapi?" Hongjoong menunggu lanjutan kalimatnya.

Soobin langsung menggelengkan kepalanya perlahan, pasrah. "Baru kepikiran... takut Kak Seungcheol dan Kak Suzy dilukain..."

Jawaban yang sungguh dapat Hongjoong mengerti, yang perlahan merenggangkan tubuhnya. "Jangan dulu. Jangan gegabah."

"Gue butuh kabar Kak Suzy..."

"Kita bisa lakuin itu nanti." Hongjoong menjawab.

Walau dengan sedih, tetapi Soobin tampak menerimanya. Soobin justru bingung setelahnya, melihat Hongjoong tampak tak tertekan padahal hari ini akan berat untuknya. "Lo kok gak kelihatan takut, Kak?"

"Ngapain takut?" tanya Hongjoong, bersamaan sembari membunyikan lehernya ke kanan dan kiri.

"Lo bakal ketemu orang-orang yang benci lo dan bokap lo..."

Hongjoong tersenyum setelahnya, menaikan satu alis pada Soobin, lalu mengangguk. "Dan pada akhirnya, mereka gak jadi pengecut lagi, 'kan?"

Jujur, Soobin terkejut dengan keberaniannya. Memang benar adanya, tak berkurang sedikitpun, di saat Soobin merasa kelelahan untuk menerima dan melawan lagi.

"Baguslah, gue bisa lihat mereka satu per satu." Hongjoong tersenyum, kali ini tampak manis. "Sekarang, lo sama gue, kita sarapan dulu. Kita duduk kayak anak baik, buat pertunjukan untuk Kak Sangkala dan Sadewa yang terhormat. Selanjutnya, kita ikuti semuanya."

Soobin mengulum bibir bawahnya dalam keraguan. "Lo tau gak... kalau gue diajak...? Padahal isinya lingkaran dalam...?"

"Udah ketebak." Hongjoong mengangguk. "Lo sandera sekarang. Gimana pun juga, lo bakal terus diikutsertakan di setiap perkara, keadaan, pun situasi."

Ada helaan napas lelah yang Soobin keluarkan, tanpa ditahan. "Kalau kayak gini... mati lebih baik rasanya."

"Nanti bareng gue."

Balasan Hongjoong agak membuat Soobin mengernyit.

Selagi Hongjoong, mengangguk lagi, berniat untuk menguatkannya. "Mungkin 50-60 tahun lagi? Bareng gue aja, kita mati setelah jalanin hidup dengan bahagia. Gimana menurut lo?"

Tak terduga jawabannya berhasil membuat hati Soobin terasa ringan. Soobin langsung menganggukkan kepalanya, sebelum menepuk paha Hongjoong dua kali, dan meremas gemas kemudian.

Seperti pada akhirnya... ada yang mau berjuang melawan, bersamanya.

:-:-:-:-:

"Malam nanti, Yeosang. Sudah dengar, 'kan?"

Ucapan dari Yunho dibalas anggukan oleh Yeosang. Di mana Yeosang langsung beranjak menuju lemarinya, menjauh dari Yunho yang berdiri di muka pintu kamar yang dihuni lelaki tersebut bersama dengan Juyeon.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang