Octagon 3 - 171 : Pemeriksa Fakta Pt. 3

181 30 38
                                    

Ditemani Yunho, sebagai saksi mereka bilang, Juyeon mengantar Jisoo yang ingin buang air kecil di antara permainan mereka yang hampir mencapai akhir. Kedua lelaki itu masuk ke toilet perempuan, lalu berhenti di satu bilik dan membiarkan Jisoo masuk ke dalam sambil masih bergenggaman tangan.

Sebenarnya baik Yunho dan Juyeon sudah menyarankan untuk lepaskan saja dulu, mengabaikan tantangan permainan mereka.

Sayangnya, Jisoo agak tak mau untuk dianggap pengecut, karena di antara anggota band-nya, dia sering dianggap seperti yang paling tidak mau mengambil risiko.

Jika diurutkan dari yang paling brutal menuju tidak, ada Lisa, Jennie, Rosé lalu dirinya.

Padahal Jisoo sebenarnya mau saja mengambil risiko, hanya saja tak tahu bagaimana cara memulai. Mungkin juga karena tiga temannya lebih blak-blakan dari pada dirinya, tampaklah seperti ia kurang mampu untuk itu.

Dengan memunggungi pintu bilik yang tak ditutup rapat, Juyeon hanya menatap Yunho, yang menahan pintu toilet perempuan itu agak terus terbuka. Selagi Jisoo di dalam bilik, buang air kecil sambil memperhatikan bagaimana tangannya terus bergenggaman dengan Juyeon.

Hatinya berdebar.

Ini tak seperti bagaimana Jisoo melihat teman-temannya kadang menyukai seseorang, tapi bukan untuk sebuah perasaan. Ini karena Jisoo menggunakan perasaannya.

Sedangkan di common room, Hongjoong masih bersandar, pada duduknya di sofa dengan Lisa duduk di pangkuannya.

Ya, permen itu telah kembali pada Lisa tadi, dengan bagaimana Hongjoong memberikannya dengan menjulurkan lidah.

Lisa tak mencium, hanya merebut permennya kembali dengan gigi.

Hanya saja, itu terasa...

Entah, bagi Lisa.

Rasanya menyenangkan.

Sekarang sudah permen ketiganya, mereka tengah menunggu tiga lainnya kembali dari toilet, dan Hongjoong hanya menggulir layar ponselnya.

Seolah... Lisa di pangkuannya tak menarik?

Oh, sebenarnya Lisa sadar sendiri, toh bagaimana pun juga, Hongjoong adalah kekasih Jennie, walau itu palsu. Selebihnya? Lisa tahu tahu, apakah...

"Hongjoong." Lisa memanggil, membuat Hongjoong melirik sekilas tanpa menurunkan pandangan dari layar. Lisa pun melanjutkannya tanpa ragu. "Lo punya pacar asli, gak?"

"Belum." Hongjoong menjawab, kembali pada layar. "Tapi gue udah tau hati gue buat siapa. Cuma, lagi gak berjalan baik aja."

Agaknya Lisa tersenyum di sana. "Berarti, free dong buat seks doang?"

Sejak, ya, sejak awal Hongjoong bermain bodoh. Kapan, ya, pertama kali? Mungkin, bukan sejak awal ia mengenal Venom dan member The Overload lainnya belum. Sepertinya sejak... mereka berada di bawah naungan agensi yang sama?

Ya, Hongjoong tahu Lisa menyukainya.

Namun Hongjoong baru mendapati, dari pengakuan Lisa pula, bukan hati yang diincar? Mungkin hati itu bonus? Karena Hongjoong juga pernah merasakan ini dahulu sekali, saat masa sekolahnya.

"Yang ada, nanti lo dicincang Kak Jennie, Lisa."

Lisa terkesiap, tapi tak bertahan lebih dari dua detik, karena justru setelahnya ia semakin tertarik—mendapati Hongjoong mengerti maksudnya. "Gue udah duga banget lo orang yang kayak gini."

"Kayak gimana?" tanya Hongjoong, sibuk dengan ponsel.

Pelan, Lisa mengeluarkan permen lolinya, dan kemudian menyentuhkannya pada sudut bibir Hongjoong.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang