Memulai 7 Mei itu tampaknya cukup tak teratur, juga berantakan. Ada beberapa yang memilih memisahkan diri, ada juga yang menghilang.
Ya, hilang.
Seonghwa terbangun, dan menemukan Yunho terkejut melihatnya bangun, di kamar tersebut. Dengan keadaan kamar yang telah bersih—Seonghwa ingat dirinya muntah, tapi sudah tak ada lagi. Juga dalam keadaan dirinya telanjang, hanya dengan piyama kancing terbukanya, dan berbalut selimut.
Dengan panik, Yunho hendak berjalan keluar kembali, tetapi suara Seonghwa langsung menghentikannya.
"Tunggul dulu, Yun."
"Bukan gue." Yunho mengangkat kedua lengannya di samping kepala, mengulum bibir bawah dan hendak mundur kembali mencapai pintu yang tertutup. "Gue masuk ke dalam buat ngambil baju doang, gue mau mandi."
Kepala Seonghwa masih pening, berat, tetapi ia mengangguk, dan tetap menahannya sejenak. "Tau kok... kayaknya kamar ini juga udah dibersihin..."
Yunho tak tahu jawaban dan hanya bergumam pelan, "sorry."
"Gue yang minta maaf karena ini tempat lo..."
Sedikit membenarkan, Yunho berucap, "secara teknis itu kasur gue... yang Hongjoong yang sebelah."
"Makanya..." Seonghwa berucap, sadar. "Gue tau."
Mencoba berdiri dengan nyaman, Yunho berucap. "Lo mau di sini aja gak sama Hongjoong? Bukan gue pundung perkara kasur, cuma... ya kalau lo mau, nanti gue yang bilang?"
"Hongjoong mana?" Namun Seonghwa teralih, mengerang kecil saat satu tangannya menyentuh tengkuknya perlahan. "Mau ke Hongjoong..."
"Ah..." Yunho secara refleks melihat ke sekeliling, padahal bukan itu jawabannya. Hanya, merasa agak canggung. "Di tengah gak ada. Kayaknya juga anak-anak yang lain gak tau, pada baru bangun juga. Shownu juga gak bilang apa-apa."
Seonghwa menunduk, menggigit bibir bawahnya.
Selagi Yunho mendesahkan napasnya pelan, untuk perlahan bertanya secara hati-hati padanya. "Tapi... lo... gak apa-apa... 'kan?"
"Enggak..." Seonghwa menjawab lalu menunjuk kepalanya. "Kecuali pusing... sama badan agak sakit juga..."
"Gak Hongjoong... apa-apain, 'kan?"
Seonghwa menggelengkan kepalanya lagi. "Gue mau sama Hongjoong... kalau ketemu dia, suruh ke sini, ya? Gue gak mau bangun dulu..."
"Gue cariin." Yunho langsung mengangguk paham, lalu tersenyum simpul. "Ada lagi? Biar sekalian?"
"Minum...?"
Segera Yunho beranjak pada satu mini fridge, mengambil sebuah botol secara tergesa, membukakan tutupnya lalu memberikannya pada Seonghwa.
Seonghwa menerima dengan ragu.
Sedangkan Yunho mundur kembali, menunggu.
Setelah meneguk sampai setengahnya, Seonghwa menjauhkan bibir botol dari mulutnya, dan bertanya, "lo kenapa?"
"Gue gak mau ada masalah." Yunho menjawab dengan jujur seketika. Lalu agak tergagap, saat akan melanjutkannya. "Sorry, uhm... sorry banget, Seonghwa. Bukan gue sok suci atau apa, cuma... gue gak mau ada apa-apa lagi tentang lo... dan gue. Dan... gie juga gak pantes ngomong gini..."
Seonghwa memperhatikan, juga mendengarkan. "Bilang aja..."
"Gue gak mau... kayak semalam." Yunho memberanikan diri, untuk menatap, dan mengatakannya. "Sumpah, gue bukan sok suci. Gue masih anjing kayak dulu. Tapi... tentang semalam... boleh gue minta tolong gak, semabuk apapun lo, semarah apapun lo... jangan kayak gitu lagi? Ke gue... ke Younghoon..."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 1
FanfictionTHE FINAL OF THE TRILOGY. Starts : April 1st, 2023