Anggota Baru -KookV GS-

409 22 0
                                    

---

"Kemana si gelandangan itu ? Apa ia lupa jika hari ini jadwalmu untuk melahirkan ?"

"Namanya Jungkook, jika Mommy lupa."ujar Taehyung membenarkan julukan sang ibu untuk suaminya dengan nada tenang sembari mondar-mandir memasukkan ini itu kedalam tas besar berisi perlengkapannya dan sang anggota baru keluarga kecilnya dan sang suami yang akan hadir sebentar lagi. Baekhyun merotasikan matanya sejenak sebelum bangkit dari duduknya disofa hitam nan lusuh dan mengambil alih tugas putrinya yang demi apapun membuatnya sesak. Lihatlah tubuh kurus itu hilir mudik didepannya, sibuk mempersiapkan ini dan itu sembari menyangga perut besarnya. Membuatnya meringis.

"Mommy..."

"Sudah, biar mommy saja. Kau duduklah, mommy capek sendiri melihatmu bolak balik dengan perut besarmu itu."ujar Baekhyun dengan nada malas namun membuat seulas senyum manis diwajah Taehyung yang kini mematuhi titah sang ibu dan duduk disisi ranjang berukuran sedang miliknya dan sang suami yang ada dikamar rumah sewa yang mereka naungi selama 4 tahun terakhir, mengamati dalam diam betapa teliti dan telaten sang ibu mengurusi semua kebutuhannya. Hatinya menghangat.

"Mommy..."

"Yeah, baby girl..."

Baekhyun mengalihkan fokusnya pada sang putri yang kini menatapnya lembut sembari mengusap pelan perut besarnya, senyuman hangat terhias diwajah pucatnya dan ucapan tulusnya membuat wanita berwajah kecil itu menitikkan airmata harunya.

"Terimakasih untuk segalanya, Taehyung sayang mommy."

Dan hanya pelukan hangat sang mommy yang sedari tadi ditunggu Taehyung. Ia rindu pelukan ini, yang mungkin akan dirindukannya setelah ini.

"Mommy juga sayang Tae-nya mommy. Bertahanlah nak, demi semua orang yang kau kasihi dan berilah belas kasihmu untuk makhluk renta ini dan tinggallah dengan mommy... beserta bayimu dan..."

Taehyung menatap lekat sang mommy yang kini nampak ragu melanjutkan perkataannya, si manis tersenyum, mengusap lembut punggung kurus ibunya.

"Jungkook akan ikut karena itulah yang kuharapkan, mommy."

Dan helaan nafas panjang Baekhyun membuat Taehyung tahu kalau tembok kokoh yang dibangun sang ibu untuk suaminya mulai roboh perlahan.

"Aku mencintaimu, mommy..."

"Mommy juga mencintamu, Tae."

**

"Ini, Kook. Terimakasih ya, kau banyak membantu hari ini."

Jungkook menerima dengan penuh kelegaan amplop cokelat tebal yang diangsurkan sang pemilik kafe padanya. Ia menjadi penyanyi pengganti hari ini dan itu adalah upahnya.

"Terimakasih kak Joon, tolong sampaikan kata terimakasihku untuk kak Jin dan semoga operasi usus buntunya hari ini berjalan lancar."ucap Jungkook tulus, membungkukkan badannya penuh rasa syukur. Pria berdimple itu mengulum senyum, menepuk bahu lebar pria yang sudah ia anggap adik itu layaknya sang kakak yang kini tengah berjual dimeja operasi karena penyakit yang diidapnya-usus buntu yang dua hari lalu membuatnya pingsan ditengah-tengah acara menyanyinya dan membuat Jungkook menggantikannya---sesuai permintaan sang kakak sebelum masuk ruang operasi.

"Iya, Kook. Kak Jin pasti senang karena adiknya menjadi primadona di Fun Cafe hanya dalam satu hari. Seharusnya sejak dulu aku merekrutmu sebagai idola disini, Kook."ujarnya sembari tertawa, Jungkook tersenyum simpul menanggapinya.

"Oh iya, sampaikan salamku untuk istri manismu itu. Setelah ini aku akan menyusul kerumah sakit bersama yang lainnya."

Ucapan Namjoon membuat Jungkook menyernyitkan keningnya, kebingungan.

"Siapa yang kerumah sakit, kak Joon ? Dan apa hubungannya dengan Tae-ku ?"pertanyaan terkesan polos cenderung bodoh membuat Namjoon menepuk jidatnya keras. Ya Tuhan, calon ayah ini, benar-benar lemot sekali. Kapasitas otaknya berapa sih ?

"Kucing Hoseok akan beranak, Kook..."

Jungkook mengangguk lugu, Namjoon mengusap wajahnya kasar. Kesal bukan kepalang.

"Istrimu, Kook. Taehyung akan melahirkan hari ini jika kau lupa."Namjoon gemas sungguh apalagi Jungkook masih mengerjap lucu kearahnya lalu menjerit heboh setelahnya sembari berlari kesetanan menuju motor bebeknya dan melesat pergi tanpa pamitan.

"Hah, sepertinya Tae-ku masih mengumpulkan nyawa kala menerimanya menjadi pendamping hidup."dengusnya lalu menggelengkan kepalanya heran akan kelakuan Jungkook yang masih saja seperti anak-anak.

**

"Panggil dokternya saja, Kook. Biar ini bibi yang membereskan."

Jungkook menatap linglung wanita paruh baya sang indung semang rumah sewanya dan Taehyung kala mengambil alih tugasnya membersihkan air ketuban Taehyung yang tercecer dilantai rawat istrinya sambil menunggu waktu operasinya tiba. Taehyung tidak bisa menjalani persalinan normal karena kondisinya yang tak mendukung. Bibi Han menghela nafas berat lalu mencubit agak keras pipi tirus Jungkook membuat sang calon ayah itu meringis.

"Jungkook..."

"Aish, iya bik. Aku akan keruangan kak Yoon segera."ujarnya setelah memberi kecupan singkat dipelipis Taehyung yang tersenyum geli disela ringisannya karena sensasi melilit diperutnya.

"Bibi Han..."

"Iya, sayangku mau sesuatu ? Mau bibi panggilkan mommy ? Mommy sedang mengurus administrasi."

"Kooki..."

Taehyung berucap lirih lalu mengerang tertahan, tangan kanannya memegangi bagian bawah perutnya. Nafasnya mulai memberat membuat wanita itu khawatir.

"Mau apa nak ?"tanyanya mulai panik kala Taehyung memilih diam sembari menggigiti kepalan tangan kirinya.

"Mau kekamar mandi, bi. Tae mau poop."ringisnya membuat wanita itu berseru panik dan disusul Baekhyun yang tergopoh-gopoh menghampiri putrinya, keduanya langsung membantu Taehyung naik ke ranjang dan membaringkannya disana. Tak lama Jungkook datang beserta dokter dan beberapa perawat, membawa Taehyung menuju ruang operasi. Bayi mereka siap untuk lahir kedunia.

**

"Mommy, biarkan Kookie masuk..."pinta Taehyung dengan suara pelannya saat dirinya hanya ditemani sang ibu diruang operasi dan tidak menemukan suaminya disana, Baekhyun mengabaikan. Pura-pura tak mendengar dan fokus untuk membuat putrinya tetap sadar sampai proses operasi rampung. Taehyung memejamkan matanya, membiarkan airmatanya mengalir. Bergantian mengabaikan seruan ibunya agar ia tetap terjaga. Ia hanya ingin bersama Jungkook, hanya itu. Apa sulit.

"Tae, please..."

Manik cokelat yang sama persis itu saling bertatapan menyalurkan tatapan yang berbeda, Baekhyun menatap putrinya dengan tatapan enggan dibantah sedangkan Taehyung menatap ibunya dengan tatapan memohon. Baekhyun menghela nafas berat lalu beranjak dari kursinya, menghampiri salah satu perawat dan bercakap-cakap singkat dengannya setelahnya manik Taehyung bisa menangkap wajah tampan Jungkook sepuasnya.

"Semangat ya, mama Tae."

Taehyung mengangguk mantap sembari tersenyum manis, menikmati kecupan panjang nan lembut yang diberikan Jungkook didahinya membuatnya lupa akan rasa takut dan sakitnya.

"Nah itu dia, waah tangisannya kencang sepertimu."

Taehyung terkekeh kecil disela tangisan bahagianya, makhluk mungil yang ia jaga selama sembilan bulan lebih akhirnya lahir dengan tangisan paling merdu yang menyapa gendang telinganya. Bayi laki-laki yang sehat.

"Terimakasih, Tae."

Dan Taehyung hanya bisa tersenyum sebelum kesadarannya semakin menipis dan hilang.

The End

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang