Ending Scene

258 9 0
                                    

---

"Kau sudah menunggu lama, maaf ya."

Taehyung menatap sosok tampan di depannya dengan pandangan menyesal karena membuatnya menunggu dan di balas senyuman manis sebelum menjawabnya dengan nada santai, menandakan kalau dirinya tidak mempermasalahkannya.

"Mau pesan makanan ?"tawarnya dan langsung di angguki Taehyung,"biar aku yang memanggil pelayan."

"Oke."

Sekarang Taehyung tengah memberitahukan makanan apa saja yang akan mereka pesan pada sang pelayan yang dengan gesit mencatat semua nama makanan yang diinginkan kedua pelanggannya itu.

"Mohon tunggu sebentar. Makanan pesanan anda akan datang sebentar lagi."ujar sang pelayan sebelum undur diri menuju bagian dapur, keduanya menganggukkan kepalanya mengerti. Memilih membangun obrolan ringan sembari menunggu pesanan mereka. Sesekali terdengar kekehan lembut dari Taehyung karena lelucon garing yang sosok tampan itu keluarkan untuknya.

Tak lama pesanan mereka datang dan disambut keduanya dengan senang. Mereka lapar omong-omong. Sejenak, keduanya sibuk dengan makanan masing-masing sampai salah satu dari mereka berdeham untuk mengalihkan atensi."Taetae-noona."

Taehyung menghentikan sejenak kegiatannya menyantap nasi goreng seafoodnya, menatap sepenuhnya kearah si tampan yang kini meraih sebelah tangannya dan merematnya lembut. Tatapan manik kelamnya begitu dalam membuat dadanya bergemuruh dengan kerasnya."G-Gukie.."

Sesaat dia merogoh saku celananya, nampak kotak kecil hitam dengan bahan bludru di tangannya yang bebas. Ada sebuah benda mungil berbentuk lingkaran dan dihiasi permata cantik kecil berwarna violet. Taehyung terpaku, menatap tak percaya pada si tampan yang kini tersenyum lembut.

Rematan di tangannya semakin mengerat,"Kim Taehyung maukah kau menjadi pendampingku untuk melewati hari-hari singkatku ?"

Netra Taehyung berkaca-kaca, bibirnya bergetar dan hanya mampu mengucapkan nama si tampan yang kini menatapnya intens, menunggu dengan sabar."Gukie..."

Dengan setitik air mata yang meluruh di pipi kanannya, Taehyung menganggukkan kepalanya pelan lalu berucap begitu lirih,"aku bersedia."

Taehyung bahagia dan kini semakin melesakkan dirinya kedalam dekapan hangat si tampan yang tidak hentinya mengucapkan kata bahwa dia begitu mencintai Taehyung sembari menghujani pelipisnya dengan kecupan.

Pipi Taehyung benar-benar basah, oleh air matanya sendiri. Membalas dekapan hangat itu lalu mencicit, "aku juga mencintaimu, Jeom Jeongguk."

Di tutup dengan kecupan manis yang membuat keduanya tersenyum lebar dengan nafas mereka yang memburu, kedua dahi mereka menyatu seiring kedua tangan mereka yang saling bertaut lembut.

.

.

"Jadi dia benar-benar melamarmu ? Oh, astaga Kim Taehyung aku benar-benar tidak menyangka. Bayi manisku sudah begitu dewasa sekarang. Oh Tuhan..."itu Seulgi yang tidak hentinya meracau heboh sembari menatapnya dengan maniknya yang berembun dan di tanggapi dengan tawa kecil Taehyung. Dia tahu kalau sahabatnya itu ikut bahagia akan hal ini."aku juga tidak menyangka akan secepat ini, Seulgi. Kau tahu, aku dan Jeongguki baru beberapa bulan berkencan--kami baru saling mengenal pribadi masing-masing dengan berbagai hal manis di dalamnya. Tetapi, aku sudah merasa yakin kalau dengan bersamanya aku bisa mendapatkan semua kebahagiaan yang aku dambakan."

Kedua tangannya kini di remat Seulgi dengan lembut, gadis berpipi gembil itu ikut menangis-keduanya menangis dengan saling mendekap satu sama lain. Sudah banyak hal yang mereka lewati-susah ataupun senang. Seulgi tahu benar seberapa berat hidup yang dijalani Taehyung selama ini. Seorang gadis yatim piatu yang harus hidup sendiri tanpa sanak saudara sejak berumur 6 tahun karena kedua orangtuanya yang sama-sama anak tunggal, meninggal dunia karena kecelakaan yang mereka alami.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang