Hari bersamanya

83 7 0
                                    

---

"Hey!"

Taehyung berjengit, menghentikan aktivitasnya sejenak yang sedari tadi membuat gambar random di bagian belakang bukunya, mendapati sosok pemuda jangkung yang mengulas senyum kearahnya yang ia balas dengan cara serupa, sedikit memberi lambaian tangannya,"o-oh, hey, Jungkook. Kau sendirian? Biasanya kau bersama temanmu."

Si jangkung meminta ijin terlebih dulu sebelum akhirnya duduk di sampingnya, berdengung sesaat sebelum akhirnya membalas,"tidak, dia sedang sibuk pacaran."dan Taehyung tergelak setelahnya.

"Memangnya kamu tidak?"tanyanya dengan nada jahil, menusuk-nusuk bagian lengannya dengan pensil mekanik yang sedari tadi digenggamnya, Jungkook menanggapinya dengan gelengan kecil,"tidak minat."

Taehyung hanya tersenyum. Melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Jungkook memanjangkan lehernya, melongok kearah buku Taehyung, ingin tahu lalu mengulum senyum setelahnya,"kau suka gambar, ya?"

"Iya, sedikit?"katanya, malu-malu. Jungkook tersenyum lagi,"tapi gambarmu bagus. Itu namanya bakat alami."

"Menurutmu begitu?"Taehyung menatapnya seraya bertopang dagu, menelisik kebenaran dari sorot mata si jangkung yang ikut menatapnya, Jungkook mengangguk. Dan Taehyung melihat sebuah kejujuran disana. Mungkin, si jangkung memang benar-benar tulus memujinya dan seulas senyuman manis mengembang begitu saja di belah bibir plumnya, berucap pelan,"terima kasih, ya."

Jungkook tersenyum simpul. Memperhatikan Taehyung yang masih asyik dengan kegiatannya. Sejenak, ia mengalihkan pandangan, memandangi langit sore yang mulai menggelap. Sudah waktunya ia dan Taehyung untuk segera pulang.

"Tidak pulang? Ini sudah mau malam."katanya seraya beringsut menegapkan tubuhnya, sesekali membersihkan noda debu di bagian belakang celananya. Taehyung mendongak lalu setelahnya mengangguk mengiyakan. Merapikan alat tulisnya dan memasukkannya ke dalam tas sebelum akhirnya ikut bangkit dari posisi duduknya, menatap Jungkook yang tampak gusar di sampingnya,"kamu kenapa sih?"

Si jangkung menggeleng, membuka dan menutup mulutnya berulang kali, seolah ingin mengatakan sesuatu namun tampak ragu. Taehyung masih setia menunggu, mungkin saja itu adalah hal penting?

Sekian menit berlalu, mereka masih di posisi yang sama dan Taehyung mulai jengah, dahinya mengerut, tanda sedikit kesal. Sebenarnya, mereka ini akan segera pulang atau tidak sih?

"Jung, kita jadi pulang?"tanyanya dan membuat si jangkung berjengit dan mengangguk kikuk, berjalan mendahului Taehyung yang terheran-heran di belakangnya. Mereka berjalan beriringan menuju gerbang. Jungkook tidak mengendarai motor besarnya, seperti biasa. Sedang malas, katanya. Tadi pagi saja ia sampai menumpang pada temannya, Yugyeom kalau Taehyung tidak salah ingat. Mereka berjalan bersisian menuju halte terdekat, kebetulan mereka searah. Duduk pun berdekatan. Taehyung sibuk dengan ponselnya. Sedang berbalas pesan dengan salah satu temannya saat SMP dan Jungkook cukup tahu diri untuk tidak mengganggu. Suasana di halte cukup lengang. Hanya ada segelintir orang disana, termasuk dirinya dan tentu saja Taehyung yang kini sibuk terkikik seraya menatap kearah layar ponselnya, nampak hanyut dalam dunianya sendiri dan lagi, Jungkook memilih membiarkannya. Melirik kearah jarum jam di jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sebentar lagi bus yang akan mereka tumpangi akan datang. Mereka harus bersiap. Ia menepuk ringan bahu Taehyung yang sempit, menginterupsinya agar menghentikan kegiatannya barang sejenak. Taehyung menurut sebelum akhirnya beringsut bangkit lalu tangannya bergerak meremat erat ujung jaket bagian belakang yang dikenakan Jungkook, membuat yang bersangkutan menatapnya heran. Taehyung nyengir seraya berbisik,"takut terpisah."

Dan Jungkook hanya mengangguk sebagai tanggapan. Membiarkan ujung jaketnya di remat erat-erat. Busnya sudah datang dan mereka segera beranjak naik dan memilih kursi bagian belakang. Lagi-lagi duduk bersisian dengan Taehyung yang menawarinya untuk mengenakan salah satu earphone miliknya, Jungkook mengiyakan, memasangkannya di telinga kanannya. Lumayan untuk penghilang rasa bosan karena perjalanannya masih cukup jauh. Kira-kira harus melewati tiga sampai empat tempat pemberhentian, beda dengan Taehyung yang hanya harus melewati dua tempat pemberhentian. Ah, sebentar lagi gilirannya untuk turun.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang