---
KookV"Kenapa duduk sendirian disini? Masih galau soal mantanmu itu, hm?"
Taehyung menoleh kearah sosok tampan yang menempati sisi kosong di sampingnya seenak jidat seraya mencebik, menepis kasar jemari nakal yang selalu saja mencubiti pipi gembilnya. Taehyung merengut,"pergi aja sana. Ganggu orang aja kamu tuh."
Si tampan malam nyengir,"abis aku engga suka kalau kamu murung gitu."Taehyung melengos. Si tampan tersenyum.
"Ikut aku aja, yuk."ajaknya dengan semangat membuat Taehyung menatapnya dengan tampang malas,"kalau buat temani kamu kencan sama Eunbi, aku menolak."
"Ya, engga lah."sanggah si tampan cepat,"jalan-jalan aja gitu. Kemana kek. Mau?"
Taehyung terdiam, menimbang-nimbang seraya menatap si tampan yang menatapnya penuh harap. Taehyung menarik nafasnya panjang.
"Hm, oke deh. Tapi aku yang tentuin tempatnya, ya?"
"Oke aja aku mah. Mau jalan sekarang?"Taehyung mengangguk kecil membuat si tampan menarik seulas senyum lebar dan beringsut berdiri, mengulurkan sebelah tangannya ke arah Taehyung yang mengerjap bingung, clueless membuat si tampan mencebik,"aku gandeng, sini."dan setelahnya malah mendapat pukulan sayang dari Taehyung di bagian belakang kepalanya.
Si tampan meringis seraya mengusap bagian kepala belakangnya dengan brutal,"jahat banget sih!"Taehyung hanya mendecih lalu berjalan mendahului si tampan yang masih misuh-misuh di belakang.
"Naik motor aja engga papa?"tanya si tampan lagi sesaat mereka sampai di parkiran, Taehyung mengangguk."iya, gapapa. Asalkan jangan ngebut aja kamunya."
"Siap, deh. Yaudah, pakai helmnya dulu. Sini aku pakaikan."si tampan menarik Taehyung agar mendekat kearahnya, jaraknya hanya tinggal beberapa senti saja dan Taehyung bisa merasakan dengan jelas hawa nafas si tampan yang menggelitik indera penciumnya. Harum. Taehyung terbuai beberapa detik sebelum akhirnya tersadar dan meringis. Ia harus lebih tahu diri lagi.
"Nah, udah selesai. Jalan sekarang?"Taehyung mengangguk lagi dan mulai beringsut menaiki bagian jok belakang motor si tampan dan memegang ujung jaketnya. Si tampan menoleh ke belakang sejenak,"yakin mau pegang itu aja? Engga peluk aku, gitu?"
Lagi, bagian kepala belakangnya terkena pukulan sayang membuatnya meringis kecil,"senang banget sih aniaya aku?"
Taehyung mencibir."udah deh, bawel amat. Mending jalanin aja motornya cepet. Aku malas kena omel mas Joon."
"Emangnya mas Joon sering ngomel, ya?"tanya si tampan polos menyerempet bodoh, Taehyung hanya bisa mengelus dada. Mendecih pelan,"masa bodo, Jung. Cepet jalanin motornya atau aku pulang. Biarin aja kamu di marahin mama kamu karena biarin anak gadis orang pulang sendirian."
Si tampan langsung panik, manik bulatnya melebar,"ya, jangan lah. Iya, iya aku jalanin sekarang. Jangan ngambek, dong."
"Hm,"balas Taehyung ringkas, si tampan merengut namun memilih segera menyalakan mesin motornya, siap untuk melesat pergi menuju tempat yang sudah mereka sepakati sebelumnya.
Dan disinilah mereka sekarang, duduk bersebelahan dengan jagung rebus di tangan masing-masing yang temani secangkir teh hangat. Taehyung mengeratkan jaket si tampan yang tersampir di bahunya karena terlalu malas untuk memakainya sembari menunggu si tampan yang katanya pergi ke toilet sebentar. Sungai Han memang terlihat indah sekali kalau malam. Taehyung menarik nafas dalam, mencoba menikmati keindahan yang tersaji di tempat itu. Perlahan, dadanya terasa ringan. Tidak terasa berat dan sesak seperti beberapa saat lalu. Ingatkan ia untuk menghanturkan rasa terimakasihnya pada si tampan.