Fat (GukTae)

255 17 0
                                    

---

Jeongguk menghela nafas berat, entah untuk kesekian kalinya sejak pulang dari kantor setengah jam yang lalu karena keinginan Taehyung yang sukar sekali di tolak dan mengharuskannya menahan rasa lelahnya akibat padatnya aktivitas yang dilakukannya di kantor dan berakhir menyelusuri rak-rak tinggi penuh produk makanan siap saji. Ya, akhir-akhir ini, Taehyung memang selalu memintanya membelikannya ramen instan. Sampai berdus-dus pula sampai Jeongguk hanya bisa geleng-geleng kepala mengingat akhir-akhir ini pula nafsu makan Taehyungpun meningkat pesat dari sebelumnya walaupun dia memang sudah jago makan sejak dulu. Namun dahulu Taehyungnya tetap langsing dan ramping walaupun porsi makannya tiga kali lipat dibanding dirinya, sedangkan kini...

Hah, bisa kalian bayangkan sendiri karena Jeongguk tidak sanggup menjelaskannya.

Sesampainya dirumah, Jeongguk langsung melangkahkan kakinya kearah dapur dan menaruh satu dus ramen instan itu di dekat dispenser. Menemukan Taehyung yang tengah bersenandung sembari mengaduk isi panci yang bisa Jeongguk tebak itu adalah sup rumput laut kesukaannya. Karena tidak ingin mengganggu, Jeongguk memutuskan untuk beranjak ke kamar mereka, Jeongguk butuh mandi sekarang.

"Ah, ternyata kau sudah pulang. Aku tidak mendengar ucapan salammu ketika masuk rumah."tanya Taehyung yang keheranan yang tiba-tiba saja mendapati Jeongguk yang sudah duduk tenang di meja makan berbalut pakaian rumah dan surai gelapnya yang masih setengah basah. Jeongguk mendengus lalu menyahut malas."aku hanya tidak ingin mengganggu kesenanganmu, apalagi melihat bokong bulatmu itu bergoyang dengan lincahnya."

Mendengar jawaban Jeongguk yang asal, Taehyung langsung memukul keningnya dengan centong nasi."sembarangan! Sudah, makan sana. Aku masak makanan kesukaanmu."Jeongguk terkekeh kala wajahnya ditahan telapak tangan Taehyung masih tercium bau bawang saat dirinya ingin melanjutkan kegiatannya mengecupi kedua bongkah bulatan lucu diwajah manis Taehyung yang entah mengapa terlihat begitu menggemaskan dari kemarin-kemarin. Padahal, beberapa hari ini dia terus mengejek pipi Taehyung yang rasanya kini telah menyaingi pipi bulat Jimin---sahabat Taehyung yang selalu akan mengamuk jika disindir tentang bulatan lemak diwajahnya itu.

"Terimakasih, sayang. Aku mencintaimu."ucapnya, kali ini dengan seulas senyum lembut yang mengembang diwajah tampannya membuat Taehyung merona. Jeongguk terkekeh tanpa suara melihatnya. Taehyung masih saja malu setiap dirinya mencoba merayunya padahal usia pernikahan mereka sudah mencapai angka ke 5 tahun ini. Ya, dia dan Taehyung memang sudah menikah walaupun masih belum di karuniai momongan. Bukan karena mereka tidak berusaha ataupun menunda, Jeongguk hanya tidak ingin menambah beban Taehyung yang masih dalam tahap terapi yang tengah dijalaninya usai mengalami kecelakaan tunggal setahun lalu sampai mengakibatkan kaki kirinya harus memakai alat penyangga sampai sekarang. Mengandung kan bukan hal mudah untuk dijalani. Sesayang itu Jeon Jeongguk pada Taehyung.

"Oh iya, omong-omong kau tidak lupa pesananku kan Guk ?"tanya Taehyung disela kegiatannya menambah jatah makan malamnya yang ketiga, Jeongguk memukul telapak tangan berkulit tan itu pelan. Karena, oh ayolah tidakkah Taehyung tidak cukup menambah jatah makannya satu kali ?

Taehyung mendelik kesal lalu memprotes dengan nada jengkel begitu kentara,"kenapa sih ? Aku kan masih lapar."ujarnya dengan bibir mengerucut, Jeongguk mendengus.

"Aku hanya takut kau akan sakit perut jika kau makan sebanyak itu, Jeon Taehyung. Makan secukupnya saja. Lagipula, kau ini mau sebesar apa lagi ? Sebesar babi peliharaan bibi Song ?"

"Aku tidak sebesar itu!"elak Taehyung dengan nada marah, Jeongguk berdecih menatapnya dengan pandangan mencemooh, tanpa sadar."oh ya ? Berkacalah sayang, bahkan badanmu sekarang beratnya hampir menyaingi berat badannya kak Sejin."

Srak

"Hey, kau mau kemana ? Kalau habis makan itu jangan langsung tidur, Tae. Yak, nanti kau terkena diabetes jika seperti itu!"

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang