Choi Family

204 9 0
                                    

---

- Hoseok punya pacar ?

Jimin tengah asyik menghitung biji wijen di atas konter dapur kala Jungkook berjalan sempoyongan keluar kamarnya sembari menyeret Chooky---boneka kelinci raksasa miliknya yang tampak kotor karena terlalu sering mengepel lantai. Melirik bayi berumur 12 bulan itu yang tampak masih mengantuk namun tetap saja melangkahkan kaki mungilnya kearah lemari pendingin. Sepertinya adik kecilnya itu haus.

Berhubung Jimin itu kakak yang baik hati dan berbudi luhur, Jimin berinisiatif memberi bantuan pada sang adik bayi untuk membantunya mengambil susu dingin di lemari pendingin karena nampaknya bayi gembul itu tampak kesusahan membukanya.

"Sini, kak Chim bantu. Kookie haus, ya ?"tanya Jimin sembari membuka pintu lemari pendingin, si bayi hanya mengerjapkan mata bulatnya lalu membiarkan Jimin menuangkan susu dingin pada gelas khusus bayi dan setelahnya menyodorkannya pada Jungkook yang terantuk-antuk menyender pada meja makan. Si bayi menerimanya dan memasukkannya kedalam mulutnya, menyesap isinya rakus. Sepertinya dugaan Jimin benar, Jungkook memang tengah kehausan.

Setelah bersendawa keras, Jungkook melempar gelas bayinya sembarangan lalu melangkahkan kakinya lagi menuju sofa ruang tengah. Memanjat sofa tersebut dengan susah payah dan membaringkan tubuh mungilnya disana. Jimin masih memperhatikan, bayi gembul itu kembali terlelap membuatnya terkikik tanpa suara. Sepertinya dia harus meminjam kamera milik kak Yoongi agar bisa mendapat moment menggemaskan seperti itu untuk kenang-kenangan.

"Kak Yoon, Chim pinjam kameranya, ya. Terimakasih."ucapnya pelan, berbisik pada Yoongi yang terlelap di ranjang empuknya sembari mendekap boneka kumamon raksasa kesayangannya. Bocah remaja itu tampak tak terusik dengan kedatangan Jimin yang tiba-tiba ke kamarnya membuat bocah berpipi gembil itu dengan leluasa mengambil kamera miliknya yang saat itu berada diatas meja belajar. Tanpa ijin Yoongi tentu saja. Dasar bocah nakal.

Jimin bergegas keruang tamu, hampir memekik keras kala mendapati Jungkook hampir jatuh dari atas sofa jika saja Jimin tidak langsung membenarkan posisi tidur si bayi montok. Walaupun begitu, Jungkook tetap tertidur dengan pulasnya. Tidak terganggu sama sekali. Jimin memekik gemas, sesekali mengecupi kedua pipi bulat adik bayinya yang mirip sekali dengan buah persik yang masak. Jimin jadi lapar, hm.

"Yes, berhasil! Chim kirim ke daddy dan mommy ah. Oh iya, ke kak J juga siapa tahu dia bisa cepat pulang soalnya tidak tahan melihat tingkah imut Kookie."Jimin terkikik geli, dia tidak sabar menyebarkan keimutan Jungkook kesemua orang agar mereka semua tahu betapa menggemaskannya si bungsu keluarga Choi.

.

.

Taehyung memasuki rumahnya tepat pukul 5 sore, anak kelas 1 sekolah dasar itu baru pulang dari mengerjakan tugas kelompok yang menugaskannya membuat sebuah karya seni dari barang bekas. Dia dan Jimin memang beda kelas, bukan hal yang disengajakan kok. Itu murni hasil rolling pihak sekolah. Langkah kaki Taehyung memelan kala mendapati Jimin yang terlelap di karpet berbulu yang ada diruang tengah rumahnya bersama si bayi yang nampak terbangun sembari mengusak matanya lucu. Sepertinya bayi itu sudah puas tidus siangnya.

"Selamat sore, Kookie. Pintar ya, adik kak Tae tidak nangis saat bangun tidur."pujinya sembari menepuk pelan kepala Jungkook yang kini mengerjapkan mata bulatnya polos lalu merentangkan kedua tangannya seolah memberinya isyarat untuk menggendongnya. Taehyung terkekeh dan menggendong si bayi menuju kamar Hoseok. Sepertinya kakaknya itu sudah pulang dari sekolah.

"Ah, Tae ? Kau sudah pulang rupanya. Hey, halo Kookie. Sudah kenyang bobonya ? Mau makan atau mandi dulu ?"Hoseok langsung mengambil alih si bayi dari Taehyung yang nampak kesulitan menggendong si bayi gembul itu. Jungkook merengut, tidak suka terlepas dari gendongan Taehyung membuat kedua kakaknya saling lirik. Ada apa dengan si gembul ?

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang