---
Suara cicitan burung membuat Taehyung terusik dari tidurnya yang nyenyak. Mengerjapkan maniknya yang indah dan mencoba memfokuskan pandangannya lalu terhenyak kala mendapati sosok familiar di sebelahnya. Dahinya mengeryit bingung. Tentang bagaimana caranya ada seorang Jeon Jeongguk di kamarnya?
"Hoam. Selamat pagi, Taehyungiku sayang. Bobonya nyenyak?"
Taehyung mengerjap lagi. Bibirnya terbuka lalu mengatup lagi. Bingung harus bertanya apa.
Untuk beberapa saat ia sibuk dengan pikirannya membuat Jeongguk memandanginya dengan kerutan di dahi,"Taehyungie, kenapa? Kepalanya pusing? Kok ngerut gini sih?"tangannya terulur untuk mengusap dahi Taehyung lembut berharap kerutan disana menghilang. Taehyung menghela nafas pelan sebelum akhirnya menatap Jeongguk lamat-lamat.
"Kita engga ngapa-ngapain kan semalam?"tanyanya dengan nada tak biasa, dahi Jeongguk mengerut lagi lalu menggeleng."ya, enggalah. Kamu bisa lihat sendiri kan kalau pakaian kamu sama pakaian aku masih utuh?"Taehyung membenarkan hal itu lalu terdiam lagi. Mencari hal yang terasa janggal.
"Terus gimana caranya kamu ada di kamar aku dan kenapa mas Namjoon kasih ijin kamu nginep. Ini kan aneh--aduh, kenapa jidatku disentil? Masalah kamu apa, huh?"
Jeongguk mendengus geli,"ya, habisnya kamu ngaco. Ini itu bukan kamar kamu, tapi kamar aku, cintaku. Masa kamu engga bisa bedain sih?"dan dengan gerakan cepat, Taehyung langsung mengedarkan pandangannya dan tersenyum malu kearah Jeongguk yang tersenyum geli disana."kenapa engga bilang dari tadi sih?! Kamu mah rese."
Dan sekarang dada Jeongguklah yang menjadi pelampiasan. Dia ini sedang sakit loh, masih saja teraniaya.
"Ya, kan kamunya engga nanya-aduh, udah dong sayang. Aku ini lagi sakit loh..."
Taehyung lantas menghentikan aksi barbarnya dan beralih mendekap Jeongguk lalu mencicit, menggumamkan kata maaf dengan nada penuh sesal. Jeongguk mengulas senyum penuh pengertian. Memberi usapan lembut di surai Taehyung. Sesekali memberi sapuan ringan di pelipisnya."iya, aku maafin kok. Sekarang cuci muka terus gosok gigi. Habis itu kita sarapan bareng. Tadi bibi Hong bawain makanan buat kita."
"Engga di bawah aja, bareng sama yang lainnya?"Jeongguk menggeleng lalu menunjuk selang infus dengan telunjuknya."aku masih pakai ini, Tae. Ribet. Ehe."Taehyung mencebik. Beringsut turun dari ranjang dan menyeret kakinya memasuki kamar mandi. Bersiap membasuh wajah dan menggosok giginya. Jeongguk menunggu dengan sabar karena bisa ia pastikan kalau Taehyung akan berlama-lama disana. Bukan sibuk membersihkan diri, tapi kesayangannya itu akan tertidur lagi di dalam sana. Jeongguk sering kali mendapati sisi lain Taehyung yang satu itu. Aneh memang tapi tetap lucu. Ehe.
"Taehyungie, jangan tidur lagi loh ya..."
Dan terdengar bunyi riuh di dalam sana. Pasti Taehyungienya kembali membuat rak berisi peralatan mandinya kembali berantakan. Jeongguk mendengus geli namun memilih membiarkan dan bermain gim di ponselnya.
Tak lama, Taehyung keluar dari kamar mandi. Wajahnya terlihat lebih segar walaupun baju bagian depannya terlihat basah."ganti baju dulu gih. Nanti kamu masuk angin loh."titahnya dan langsung di turuti Taehyung. Beranjak menuju lemari dan memilah baju yang cocok untuknya. Di raihnya hoodie berwarna kelabu dan celana pendek berwarna hitam di bagian paling bawah. Itu celana lama Jeongguk saat pemuda Jeon itu masih duduk di bangku SMP. Taehyung kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian. Setelah selesai, ia beranjak keluar. Nampak menggemaskan dengan hoodie Jeongguk yang kebesaran untuk tubuhnya yang kecil. Nyaris membuat celana pendek yang di kenakannya tenggelam dan tidak kelihatan.
"Ayo, kita sarapan dulu. Habis itu, aku akan minta pak Jang buat antar kamu pulang. Kamu ada jadwal kuliah kan siang ini?"
Taehyung mengangguk kecil. Duduk bersila di ranjang Jeongguk dan menerima mangkuk sereal yang diangsurkan Jeongguk padanya sedangkan Jeongguk mulai menyantap bubur tawar miliknya dengan mimik wajah yang tampak aneh. Taehyung tahu sekali kalau pacarnya itu begitu terlihat terpaksa memakannya. Dan hanya berakhir disuapan ketiga. Itu lebih baik ketimbang berakhir di buang secara percuma di kloset. Taehyung berinisiatif mengambil alih mangkuk buburnya sembari Jeongguk meraih segelas air dan meminumnya dengan rakus lalu terdengar desah lega setelahnya.
"Sakit itu engga enak, kan? Masih mau bandel, tuan Jeon?"
Jeongguk nyengir, Taehyung mencibir. Menyuap serealnya dengan brutal membuat Jeongguk menciut di tempatnya. Jeongguk rasa, sebentar lagi ia akan di sidang oleh singa betina.
Bersambung
![](https://img.wattpad.com/cover/143095240-288-k7609.jpg)