Begadang ala Maknae

392 24 2
                                    

.
.

"Aku tidur duluan ya, Seok. Kamu jaga mereka."ujar Jin sebelum pergi menuju kamarnya, Hoseok yang tadi sibuk menulis dipojok ruangan entah menulis apa hanya mengangguk lalu kembali sibuk menulis.

"Assa, akhirnya selesai juga. Ah, sudah tengah malam rupanya, waktu cepat sekali berlalu."gumamnya sembari meregangkan tangannya yang pegal dan tengkuknya yang kaku akibat terlalu lama menulis, maniknya bergulir pada ketiga bocah lainnya yang ada diruang tengah villa keluarga Choi. Para maknae tengah berebut stik psp didepan layar LCD yang besar yang membuatnya menggelengkan kepalanya.

"Gantian saja mainnya, biar Kookie dan Chim yang main terlebih dahulu. Tae duduk sini sama hyung. Ada camilan nih."ujarnya pada ketiganya kala dirinya mendekati ketiganya dengan bungkusan besar berisi camilan makaroni warna-warni yang manis, menarik dua kursi santai ditengah-tengah lalu mendudukkan diri disana sembari memasukkan camilan manisnya membuat bocah berambut cokelat pucat tertarik, manik kucingnya menatap penuh binar kearah camilan Hoseok membuat pemuda tanggung itu menyeringai samar. Si pengais bungsu terkena jebakannya.

"Tae boleh minta ini, hyung ?"Hoseok mengangguk sembari menepuk kursi kosong disebelahnya, mengisyaratkan bocah yang memanggil dirinya Tae itu duduk disampingnya. Tae menurutinya dan mulai merogoh bungkusan camilan yang sejak tadi didambanya, senyum kotaknya terkembang karena rasa enak yang dicecapnya.

"Enak, Hyung."pekiknya senang, Hoseok tersenyum cerah lalu keduanya sibuk dengan camilan manisnya. Sesekali Hoseok memberi komentar pada kedua bocah lain yang masih sibuk main game.

"Minta, hyung."pinta Jungkook iri melihat kedua kakaknya keasyikan ngemil, Hoseok mengangguk mengizinkan, membiarkan si bungsu merogoh kemasan camilannya dan mengambil dalam jumlah banyak.

"Chim hyung main sendiri saja, Kookie lapar."ujar Jungkook dengan mulut penuh membuat bocah berpipi bulat itu memberengut."huh, baiklah."

Jimin terus main walau sendirian, Taehyung sudah bersandar dengan wajah mengantuk disingle sofa sedangkan Hoseok dan Jungkook masih sibuk ngemil.

"Argh, bosan. Kook main yang lain yuk."ajak Jimin yang mulai bosan dengan game yang sedari tadi dimainkannya, Jungkook mengangguk lalu duduk bersila diatas karpet seperti Jimin yang tampaknya punya permainan baru. Sebuah mainan bilyard mini.

"Aku ikut juga kalau begitu. Tae, kamu mau ikut juga ?"seru Hoseok dan bangkit dari kursi santainya ikut duduk bersila disebelah Jungkook, diikuti Taehyung yang kini duduk disebelah Jimin yang nampaknya masih berpikir cara memainkan mainan itu.

"Jadi aturan mainnya seperti apa ?"tanya Hoseok membuat ketiga bocah itu saling berpandangan, Jimin mengetukkan jari kecilnya kedagu dan mengerung pelan mencoba menyusun aturan permainan yang akan mereka mainkan.

"Kamu lama, Chim. Begini saja, siapa yang menyodok bola sampai menggelinding kearah lubang dia yang menang dan siapa yang kalah mendapat hukuman pukulan keras dibokongnya dari yang menang dan dilarang tertawa, baik itu si pemenang maupun yang kalah. Deal ?"

Mereka saling berpandangan, Jimin menatap Jungkook dan Taehyung yang kini menganggukkan kepala setuju akan usul Hoseok membuat Jimin akhirnya ikut mengangguk juga.

"Okay, langsung kita mulai. Oh, suit dulu pendek!"seru Hoseok tak terima kala Jimin bersiap mencuri start.

"Aku tidak pendek, hyung!"teriaknya tak terima dan ditanggapi kibasan tangan Hoseok didepan wajahnya."Terserah."

"Gunting.batu.kertas. ah, kamu dulu Kookie."ujar Hoseok pada Jungkook yang tersenyum lucu karena menang suit lebih dulu, disusul Hoseok, Jimin lalu terakhir Taehyung yang mulai hilang rasa kantuknya.

"Ah, sedikit lagi Kook."seru Hoseok heboh kala bola yang disodok stik panjang yang dipegang Jungkook hampir mengenai lubang.

"Sekarang giliranku."ini Jimin yang langsung merebut stik yang masih saja dipegang Hoseok walaupun dia sudah jelas kalah dan ternyata nasibnya berakhir sama dengan Hoseok dan ternyata diikuti Taehyung setelahnya. Begitu terus sampai Hoseok mengantuk dan mulai bosan, memandangi malas kearah Taehyung yang malah bertengkar dengan Jimin karena tak kunjung mendapat giliran.

"Kamu tidak mengantuk, Kook ?"tanyanya memandang Jungkook yang nampak begitu serius perdebatan antara si kembar dengan mata bulatnya, sesekali Hoseok menguap lebar karena rasa kantuknya yang mulai menyerang.

"Aniya."ujarnya pendek lalu kembali sibuk memelototi si kembar yang kini saling memukul bokong satu sama lain sembari sesekali terkikik geli membuatnya tertarik dan memilih ikut bergabung, melihat sibungsu berlalu Hoseok mengikuti dan keempatnya kembali bermain dengan permainan saling memukul bokong kalau diantara mereka ada yang tertawa. Sampai saat giliran Taehyung yang tengah menungging membelakangi ketiganya yang tiba-tiba tertawa membuat ketiganya heran lalu menoleh kearah arahan dahu Taehyung dari balik kaca hitam villa itu, ada Jin yang terkikik pelan dimeja makan membuat tawa mereka pecah dan tawa khas Choi Seokjinpun mengalun. Ituloh suara tawa yang mirip seseorang yang tengah mengelap jendela kaca, tahu kan ?

"Akh, Jin Hyung buat kaget saja."keluh Hoseok kala tawa mereka mulai reda, Jin terkekeh.

"Aku terbangun mendengar suara tawamu, Seok. Untung bukan Yoongi yang bangun, kalau dia yang bangun raib sudah koleksi boneka kuda ponimu."ujarnya dengan wajah serius, Hoseok mengerucutkan bibirnya.

"Jangan menakut-nakutiku, Hyung."rengeknya membuat Jin mendengus geli melihatnya.

"Aku tidak me---"

"Berisik! Tidak bisakah kalian membiarkanku untuk tidur sebentar saja!"

Mereka berdua langsung terdiam, bahkan Jungkook yang tadi sempat cegukan langsung diam. Beringsut takut memegang erat ujung kaus yang dipakai Jin.

"Tuh, anak medusa marah. Ayo semua tidur sebelum terjadi pembataian disini."ujar Jin yang diangguki keempatnya, para Maknae langsung terbirit masuk kekamar bahkan si kembar berebut masuk diambang pintu membuat Jin menepuk jidat lebarnya.

"Hyung, aku tidur denganmu ya ?"

Kedip.kedip

Jin baru tahu seekor kuda poni bisa semanis anak kucing, menghela nafasnya panjang dan mengangguk."yasudah, ayo. Tapi jangan berisik ya."

"Ayey, captain!"

END

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang