Still With You

113 11 6
                                    

---

Chapter. 07

.

.



"Joon, ayo bangun. Kita semua harus bersiap."

Seokjin terus mengguncang pelan bahu Namjoon yang tengah terlelap di sofa ruang tengah dan membiarkan televisinya tetap menyala. Beberapa kali mencoba, akhirnya sang leader kembali terjaga. Mengerjap bingung kearah Seokjin yang entah sejak kapan berada di hadapannya. Seingatnya, pemuda itu berada di dalam kamarnya setelah pamit untuk pergi tidur setelah makan malam hingga memaksa Jimin untuk membereskan meja makan dan mencuci semua bekas makan mereka di tengah rasa kantuk yang sejak sore menderanya karena harus menyempurnakan beberapa gerakan tariannya hingga pagi buta. Anak itu sampai menggerutu dan menekuk wajah mengantuknya. Namjoon sebenarnya tidak tega, namun ia segan untuk membantah Seokjin. Bagaimana pun pemuda itu yang paling tua. Tentu saja, sangat tidak etis kalau ia sampai menegurnya, sekali pun ia memiliki hak untuk itu, mengingat jabatannya sebagai ketua.

Seokjin menarik nafas panjang, menatap Namjoon yang kini memasang wajah bodohnya dan itu terlihat menggemaskan. Sungguh.

"Yak! Kau mendengarku atau tidak sih?"anak itu mengangguk ribut membuat Seokjin mendengus pelan. Mengulum senyuman kecil,"yasudah. Sekarang kau ikut aku ke dapur. Banyak hal yang harus kita lakukan. Urusan kue, biar Yoongi dan Hoseok yang mengurusnya. Dekorasi biar Jungkook dan Taehyung yang mengaturnya. Bagaimana menurutmu?"

"Hm, tidak masalah. Tapi, apa Taehyung harus di libatkan juga? Dia kan harus banyak istirahat mengingat sudah dekat waktu kelahiran si kembar. Kalau tidak salah minggu ini, kan?"

"Iya, tapi kau tahu sendirilah bagaimana bebalnya anak itu. Jungkook saja tidak sanggup membujuk, apalagi aku?"kata Seokjin sembari mendesah lelah, memijat pangkal hidungnya yang terasa kaku dan menyebabkan rasa pening yang membuatnya tidak nyaman."kalau Yoongi hyung bagaimana?"

"Dia juga sudah berusaha membujuknya. Anak itu malah merengek. Ya, mau bagaimana lagi? Jimin itu sudah di anggap belahan Jiwa. Masa sohibnya ulang tahun ia tidak ikut serta saat membuat perayaannya. Tidak adil, katanya. Yasudahlah, Joon biarkan saja. Toh, kalau ia merasa lelah, nanti kapok sendiri. Siapa suruh bebal. Iya, kan?"Namjoon mengangguk setuju. Kim Taehyung memang keras kepala, dan siapa pun tahu itu. Bangkit dari sofa dan mengekori si tetua menuju dapur, menerima segala perintah yang di berikan dan mengerjakannya dengan baik kali ini membuat Seokjin serta merta mengulas senyum penuh rasa bangga. Tidak menyangka skill memasak adiknya meningkat pesat dan bahkan pekerjaan mereka lebih cepat selesai dari yang di perkirakan Seokjin sebelumnya, hingga bisa membantu Jungkook dan Taehyung yang disibukkan dengan bagian dekorasi. Meniup beberapa balon yang tersisa dan membantu Jungkook memasangnya membuat Taehyung berakhir terduduk bosan di sofa. Menggerutu ini dan itu sembari sibuk mengusap perut bulatnya. Sesekali meringis kecil kala tendangan si kembar lebih kuat dari biasanya dan perutnya yang terasa begitu kencang dan sesak. Beranjak dari duduknya dengan susah payah lalu mencoba berjalan mengitari ruang tengah, berharap rasa tak nyaman itu akan menghilang dengan sendirinya, dan nyatanya apa yang ia lakukan barusan cukup membantu. Rasa tak nyaman itu berangsur menghilang dan kini di gantikan oleh rasa pegal di bagian kakinya yang kini membengkak. Menurut dokter Jang, itu hal yang lumrah di alami oleh ibu hamil dan itu bukanlah hal yang serius. Taehyung cukup lega mendengarnya. Kembali terduduk di sofa dan mengusap-usap perutnya. Si kembar sudah mulai tenang membuatnya mengulum senyuman. Nyaris jatuh tertidur jika Jungkook tidak datang menghampiri dan membangunkannya, berkata kalau pesta perayaan ulang tahun Jimin akan segera di mulai membuatnya langsung terjaga sepenuhnya. Rasa kantuk yang sebelumnya mendera, sirna begitu saja. Berjalan riang menghampiri Hoseok yang mendapat bagian memegang kue tart yang sudah di hias sedemikian cantiknya. Taehyung yang berniat mencomot salah satu biskuit cokelat yang menjadi salah satu hiasan di kue tart itu langsung di tepis pelan oleh Yoongi yang juga memberi delikan secara percuma kearahnya. Taehyung memberengut, mengadu pada Jungkook yang langsung menjanjikan akan membuatkannya kudapan yang lebih lezat dan tentunya sehat bagi sang kesayangan dan membuat senyuman Taehyung kembali mengembang. Keduanya mengekor di barisan belakang dengan Taehyung yang bergelayut manja di lengan kiri Jungkook yang kekar namun juga terasa luar biasa nyaman untuk di jadikan sandaran. Hm.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang