Sang Dewi

174 11 0
                                    

---

"Tae, ada yang mau ketemu sama kamu tuh diluar."

Kegiatannya membuat sketsa dibuku sketsanya terhenti karena teman se kost'annya---Yuju menginterupsi. Taehyung menyernyit, siapa gerangan yang ingin bertemu dengannya ? Seingatnya, dia tidak sedang membuat janji temu dengan siapapun.

"Siapa ya ?"tanyanya kala dirinya sudah berada diteras kost'annya, dia seorang pria muda. Umurnya sepertinya lebih muda darinya, tampak begitu asing.

"Ehm, hai kak Tae ya ?"

Taehyung mengangguk, mulai waspada. Dia benar-benar tak mengenal pria muda ini. Apakah dia penguntit ?

"Iya, benar. Kamu siapa ya ?"tanyanya lagi, sedikit penasaran dengan pria bersurai kelam yang tampak gugup ditempatnya.

"Ehm, saya Jeon Jeongguk. Saya anak magang di kantor penerbitan tempat kak Tae bekerja."ujarnya tampak begitu kikuk, dahi Taehyung mengerut, mencoba mengingat-ngingat dan seketika dia terkekeh kecil.

"Oho kamu toh, yang di divisi editing, kan ? Temennya Mingyu, kan ? Ada apa ya ? Terus kamu tahu dari mana alamat tempat tinggal saya ?"tanya sembari mempersilahkan tamunya untuk menduduki kursi bambu yang tersedia di teras kost'annya.

"Dari Mas Jimin, kak. Temennya kak Tae, kan ?"

Ah, ternyata si buntalan mochi itu yang dengan seenak jidat sebar alamatnya ? Minta dipotong dua kali anunya, ya. Ckck

Taehyung mengulum senyum."iya, dia teman saya sejak masa sekolah dulu."

Sang tamu manggut-manggut, "ah, saya sampai lupa. Ini, saya mau memberikan titipannya ibu Taeyon. Katanya, butuh direvisi dibeberapa bagian."

Taehyung menerima sebuah map hijau yang disodorkan Jeongguk padanya dan memeriksanya. Hasil gambarnya yang memang banyak kekurangan sana dan sini, Taehyung tak menyangkalnya. Dia menghela nafas.

"Thanks ya, Jung. Maaf nih, jadi bikin repot kamu."ujarnya sungkan dan dibalas senyuman kecil pria itu.

"Engga repot kok, kak. Kan kita rekan kerja, itu sudah tugas saya bukan meringankan tugas kalian ?"jawabnya bijak dan mengundang kekehan kecil dari Taehyung.

"Bisa aja kamu. Oh iya, sampai lupa nawarin kamu minum. Mau minum apa nih ?"

"Apa aja, kak. Asal jangan air selokan aja sih."selorohnya membuat Taehyung tertawa, memukul pelan bahu Jeongguk yang padat.

Boleh juga badannya, kekar unch.

"Aha iya, siap. Aku kasih air keran aja yak ?"kelakarnya membuat sang anak magang terkekeh kecil.

"Ya, deh gapapa. Terserah nyonya rumah aja."ujarnya pasrah malah semakin membuat Taehyung terpingkal dan tawa mereka membuat penghuni kost yang lain menjadi penasaran. Mengintip dibalik gorden balkon sembari memandangi interaksi keduanya yang terlihat begitu menggemaskan dimata mereka.

"Gebetannya Tae boleh juga, ganteng gemesin gitu."celetuk gadis berbadan aduhai yang sibuk menyemili timun yang baru dipakainya untuk masker bagian kelopak matanya--Seulgi yang diangguki teman-temannya yang lain.

"Iya, benar tuh. Mudah-mudahan mereka jadian deh, biar Tae bisa move on dari mantannya siapa tuh yang bahunya lebar ?"timpal sang sesepuh kost'an putri Ibu Jieun, Irene.

"Oh, Seojin ya kalau engga salah ?"ini si bungsu yang menyahut, Tzuyu yang baru selesai mandi sorenya. Sibuk mengeringkan rambut panjangnya dengan handuk kecil.

"Seojin mah yang dagang nasi goreng digang sebelah atuh neng geulis. Itu namanya Kim Seokjin, anaknya dokter Kim yang terkenal di tivi-tivi itu tuh."ini si Sera, gadis paling kalem di kost'an.

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang