-Matahari Untuk Joon pt.01-
Yoongi itu menyebalkan.
Itu kata Jung Hoseok yang lagi-lagi dilarang pergi bersama teman-temannya untuk menonton pertandingan baseball untuk kesekian kalinya diawal liburan panjang tahun kesekian dengan alasan yang sama pula;nanti kau diculik.
Hey! Ayolah. Hoseok ini bahkan sudah berumur 18 belas 13 Juni kemarin--sama seperti Yoongi karena mereka kembar tetapi tetap saja tidak diijinkan lagipula siapa sih yang mau menculiknya.
"Manismu itu terlalu berlebihan, Sikie. Siapa tahu ada salah satu dari temanmu yang tidak kuat dan berakhir menculikmu untuk diini itukan."ujar Yoongi dengan nada bicara seperti sudah bosan hidup, malas luar biasa bin tidak minat sama sekali. Hoseok mendengus untuk kesekian kalinya.
"Memangnya aku gula apa ?! Taetae juga manis tapi Chimy membebaskannya untuk pergi kemanapun sesukanya tidak seperti kak Yoon yang selalu melarangku dengan alasan ini itu. Aku bukan barangmu!"
Brak!
Pintu kamar bercat tosca itu dibanting keras menyisakan Yoongi yang termangu didepan pintu, meremat rambut hitamnya yang kini berubah silver frustasi. Apa selama ini ia terlalu berlebihan ?
"Menurutku sih kau memang terlalu kelewatan kali ini, Yoon. Kalian ini sudah dewasa dan kufikir Sikie sudah bisa memilah mana yang baik atau buruk untuk dirinya termasuk dalam memilih teman, toh disana juga ada Joon yang bisa kau tanyakan jika kau masih worry tentang keadaan mentari kesayanganmu."ujar Jin sembari menuangkan sirup maple ke pancakenya, Yoongi membuang nafasnya berat. Ia membenarkan pendapat yang diutarakan Jin. Ya dia memang keterlaluan.
"Lalu ?"cicitnya membuat dirinya mendapat geplakan maut Jin dikepalanya. Mengaku jenius tapi hal begini saja masih bertanya dasar beruang kutub!
"Ya kau minta maaflah, cacing kremi! Begitu saja masih minta saran. Bikin gemas saja."cibir Jin membuatnya meringis.
"Iya deh nanti aku minta maaf padanya. Sekarang buatkan aku udon ya kak, aku lapar ehe."lagi-lagi Jin mencibir namun tetap memenuhi permintaan sang beruang kutub membuat Yoongi menampilkan gummy smilenya, memainkan sumpit yang ada dimeja kedai milik keluarga Jeon yang sekarang ditempatinya itu sembari memikirkan bagaimana caranya mendapatkan pengampunan dari sang adik kembar, siapa lagi kalau bukan Jung Hoseok. Si pemilik senyum matahari yang lebih flashy dari mataharinya sendiri. Ckck.
"Ah, kenyangnya. Terimakasih makanannya. Aku pergi dulu."pamitnya sembari menaruh beberapa lembar uang sesuai tagihannya, Jin menbalasnya dengan lambaian singkat. Dia sibuk menguleni adonan jamur crispy soalnya.
"Iya, lebih seringlah mampir kemari ya."seru Jin yang dibalas acungan ibu jari Yoongi sebelum benar-benar melesat pergi dengan skuter putihnya.
"Kook, tolong keluarkan beberapa bumbu halus dilemari pendingin. Dirak ketiga ya."teriak Jin pada sang adik yang langsung disahuti adiknya itu.
"Ayey capten!"
**
"Jadi masih marah nih ?"
Hoseok menghentikan kegiatannya menjilati sendok dimangkuk eskrim cokelat ekstra kacang mete kesukaannya yang kedua lalu menggeleng lucu, tersenyum cerah kearah Yoongi yang kini tersenyum lega.
"Tidak. Kak Yoonkan sudah menemaniku menonton pertandingan baseballnya lalu mentraktirku makan eskrim. Joon senang tidak ?"serunya riang lalu menyikut pelan Namjoon yang tampak tenang menikmati eskrim matchanya yang tinggal separuh, si bocah jangkung itu mengangguk tersenyum manis menampilkan dimplenya yang dalam mengundang cengiran lebar Hoseok membuat Yoongi merasa kadar gulanya meningkat pesat.