---
Hoseok terbangun karena terusik oleh usapan lembut di pipinya. Ia terkesiap. Itu mommynya yang kini tersenyum lembut kearahnya dengan kedua matanya yang membengkak. Hoseok juga masih bisa melihat jejak air mata sang mommy yang belum sepenuhnya mengering.
"Mommy..."
Sebelah tangannya diremat lembut lalu ditempelkannya di pipi. Hoseok bisa merasakan hatinya menghangat seketika. Senyum simpulnya merekah diwajah pucatnya."selamat pagi, Sunshine. Apa tidurmu nyenyak, hm ?"
Hoseok menganggukkan kepalanya pelan sebelum menjawab dengan nada begitu pelan."iya, tidurku nyenyak. Mommy sejak kapan disini ?"
Sunny mendengung sesaat, mengingat-ingat."sejak semalam ?"
"Mommy tidak tidur ?"tanya Hoseok dengan nada cemas, Sunny terkekeh tanpa suara karenanya. Kembali mengusap lembut pipi si tengah Min yang semakin tirus itu."tidak juga, kok. Mommy sempat tidur walaupun hanya sebentar. Tidak perlu khawatir, sayang."
Hoseok hanya bisa menganggukkan kepalanya, mencoba paham walaupun dirinya masih tidak habis fikir dengan pemikiran sang mommy yang memilih mengabaikan waktu rehatnya demi menjaganya semalaman. Kalau sang mommy ikut sakit bagaimana ? Lalu siapa yang akan menjaga Jimin ?
Omong-omong soal Jimin, bagaimana kondisi adiknya itu sekarang ? Mengapa sang mommy malah memilih menjaganya ketimbang si bungsu ?
"Mommy, keadaaan Jimin bagaimana ? Kenapa mommy malah menjagaku disini ? Seharusnya mommy di ruang rawat Jimin saja. Dia yang lebih membutuhkan kalian."ujar Hoseok membuat sang mommy terdiam sejenak, membuang nafas pelan lalu tersenyum kecil yang kini membuat Hoseok menyernyit bingung.
"Chimy sudah baik-baik saja, kok. Besok ataupun lusa sudah bisa pulang. Jadi, tidak ada salahnya kan kalau mommy juga membagi waktu untuk menjagamu disini. Mommy bergantian dengan daddy dan Yoon hyung, kok. Sekarang, biarkan mommy menghabiskan waktu mommy dengan Hosiki. Besok-besok giliran daddy lalu Yoon hyung, begitu seterusnya, oke ?"
Hoseok mengerjapkan matanya beberapa kali, menatap sang mommy yang kini begitu antusias menunggu reaksi darinya. Hoseok menghela nafas pelan lalu mengangguk kecil membuatnya mendapat kecupan gemas dipipi kanannya."good boy! Itu baru anak mommy."
"Okay, kalau begitu mommy mau keluar sebentar. Mommy mau meminta perawat untuk menyiapkan sarapan untukmu. Tidak akan lama, kok."ujar Sunny sebelum beranjak keluar ruang rawat si tengah Min untuk meminta jatah sarapan Hoseok. Tidak lupa kecupan sayang di dahi si tengah yang kini tertegun di tempatnya dan hanya bisa mengangguk mengiyakan.
Tak lama, Sunny kembali dengan membawa troli berisi makanan dan segelas air. Ada buah-buahan juga. Sepertinya itu jatah sarapannya."oke, waktunya kita sarapan. Mommy suapi ya. Ayo buka mulutnya, pesawat tempurnya siap meluncur~"
Hoseok terkekeh kecil melihat cara unik sang mommy yang kini menyuapinya membuat nasal canulanya melorot,"mommy...Hosiki bukan anak kecil~"rajuknya membuat Sunny tertawa, sejenak membenarkan letak nasal canula yang hampir terlepas dari hidung si tengah Min. Kembali melanjutkan aksinya membuat Hoseok mencebik lucu. Sunny gemas sekali melihatnya.
"Ututu jangan merajuk, sayang. Oke oke, mommy tidak akan melakukannya lagi. Sekarang mommy akan serius. Ayo buka mulutnya sayang..."Sunny mulai mengarahkan sesuap bubur tawar ke mulut kecil Hoseok yang terbuka dengan gerakan lembut, tersenyum kecil setiap kali si tengah Min menerimanya dengan baik. Ya, walaupun hanya bertahan di suapan ke empat. Hoseok mulai merasa mual dan Sunny memilih untuk mengalah ketimbang membuat makanan yang sempat dicerna si tengah Min kembali terbuang sia-sia.
"Sekarang minum dulu. Mommy siapkan obatnya dulu, setelah itu kembalilah beristirahat agar kondisimu kembali pulih."ujar Sunny sembari membantu Hoseok meneguk segelas air yang telah dia siapkan sebelumnya. Hanya tiga teguk namun itu lebih dari cukup untuk putranya kali ini. Setidaknya, tubuhnya masih bisa menerima asupan makanan, tidak melulu bergantung pada cairan infus. Sunny mulai menyiapkan beberapa butir obat yang akan di minum Hoseok. Ada enam butir dan dua diantaranya berukuran besar membuatnya sedikit khawatir. Apa putranya itu bisa menelannya ?
