Together and always

119 5 0
                                    

---

"Hoam...kau bangun pagi sekali hari ini. Tidurmu nyenyak kan?"Jungkook menyeret langkahnya menuju lemari es, mengambil salah satu botol air disana dan meraih gelas, menuangkan isinya kesana sebelum meneguknya dengan rakus lalu mendesah penuh rasa lega setelahnya. Melirik kearah Taehyung yang tengah sibuk di pantry, entah sedang membuat apa. Si manis mengulas senyuman sebelum memberi balasan,"semalam aku cukup tidur, kok. Sedang ingin saja.., mungkin?"

Jungkook mendengus kecil lalu mendudukkan dirinya di salah satu kursi makan, menopang dagunya dengan sebelah tangan. Memperhatikan kegiatan si manis dari kejauhan,"kau tidak membutuhkan bantuanku?"dan si manis menanggapinya dengan gelengan kecil,"tidak usah. Sebentar lagi juga selesai. Kau sudah lapar sekali, ya?"

Jungkook mengangguk diiringi kuapan kecil dan hal itu membuat si manis terkikik,"sepertinya, kau sendirilah yang tak cukup tidur. Sampai jam berapa kau lembur?"

"Jam setengah tiga dini hari, kurasa. Aku tidak begitu ingat."balas Jungkook seraya mengedikkan sebelah bahunya, Taehyung manggut-manggut. Tangannya memegang erat mangkuk besar berisi sup tahu yang masih mengepulkan uap panas, lalu kembali lagi untuk menyiapkan beberapa alat makan sebelum akhirnya menyendok nasi dan memindahkannya ke dalam mangkuk-mangkuk kecil--miliknya dan juga milik Jungkook.

"Sebaiknya, kau basuh wajahmu dulu. Kau terlihat kacau sekali, Jung."pintanya setelah semua hidangan sarapan pagi itu telah siap untuk disantap,"aku janji, tidak akan makan lebih dulu."dan malah di balas dengusan samar oleh Jungkook yang kini berlalu menuju kamar mandi. Taehyung memandanginya dengan kekehan kecil, duduk manis di seberang kursi yang sebelumnya di tempati Jungkook, menunggu dengan sabar. Tak lama, Jungkook kembali. Wajahnya terlihat lebih segar membuat senyuman manis Taehyung mengembang,"nah, ini baru bagus. Mau makan sekarang?"

Jungkook mengangguk, membiarkan Taehyung menyiapkan segalanya karena itulah yang diinginkan si manis. Keduanya menyantap makanannya dalam keadaan tenang karena keduanya memang tidak suka mengobrol saat makan, sejak dulu.

"Biar aku yang membereskannya. Kau ada jadwal operasi, pagi ini kan? Jam 9?"

"Ah..."desah Taehyung panjang, sebelum akhirnya menepuk dahinya seraya meringis,"untung kau ingatkan. Aku akan bersiap. Mohon bantuannya, ya tuan Jeon."

Jungkook mengangguk dan mempersilahkan si manis untuk berlalu menuju kamar, bersiap untuk membersihkan diri sebelum pergi ke rumah sakit, melaksakan tugasnya sebagai seorang dokter spesialis muda. Jungkook menarik nafasnya panjang. Ia masih punya banyak tugas yang harus ia kerjakan sebelum berangkat ke kantornya.

.

.

"Kantung matamu bahkan lebih besar ketimbang kantung kangguru, Jeon Taehyung."

Taehyung berjengit sejenak, menoleh kearah Jungkook yang bersandar di kusen pintu dapur, menatapnya lurus-lurus. Taehyung meringis,"maaf, ya. Aku sering sekali lembur akhir-akhir ini."

"Aku tidak masalah untuk itu. Aku hanya takut kau jatuh sakit."tukas Jungkook dengan nada biasa namun membuat Taehyung merasa sangat bersalah,"maafkan aku..."

Jungkook menarik nafas panjang lalu mengulum senyum, menarik tubuh ramping itu ke dalam dekapan."jangan minta maaf terus. Aku tidak marah, Tae. Aku hanya cemas..."Taehyung tak lagi membalas, namun membalas rengkuhannya dengan erat. Jungkook mendesah pelan kala merasakan suhu tubuh si manis yang sedikit tinggi.

"Sepertinya, kau akan terserang demam setelah ini."katanya dengan nada cemas yang kentara, Taehyung mencebik."suhu tubuhku hanya naik sedikit. Jangan berlebihan, tuan Jeon."

"Aku tidak,"ujarnya dengan mantap, Taehyung mengembungkan sebelah pipinya lalu mengurai rengkuhan Jungkook,"aku mau ke kamar. Tubuhku lengket dan bau. Aku harus segera pergi mandi."

BANGTAN COOKIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang