---
Ini part duanya. Selamat menikmati dan semoga terhibur, Chingu :)
"Aku minta perhatian kalian sebentar."Namjoon memberi interuksi, meminta atensi dari para member agar menghentikan sejenak acara menyantap sarapan mereka. Bahkan Taehyung yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk bubur yang sengaja disiapkan Seokjin untuknya mengingat ia masih sakit, semakin kehilangan selera karena rasa takut yang perlahan bergelayut di dalam relung hatinya, melirik acak kearah mereka hingga rematan lembut ia rasakan di salah satu tangannya yang sedikit bergetar, mendapati seulas senyuman yang tampak menenangkan di wajah si bungsu yang tampan. Ia mengerjap, merasa semua itu delusi walaupun pada kenyataannya memang begitu. Rematannya semakin menguat namun sama sekali tidak menyakitinya, membuat hatinya perlahan-lahan terasa ringan walau rasa was-was itu masih singgah. Tanpa sadar menggigit bibir bawahnya hingga berdarah.
"Jangan menggigit bibir bawahmu, noona. Lihat, sekarang jadi luka, kan?"bisik Jungkook dengan nada khawatir membuat Taehyung meringis, menggumamkan kata maaf tanpa suara membuat si bungsu menghela nafasnya pelan, kembali mencoba memberikan atensi lebih pada sang leader yang tampak berbicara serius di ujung sana dengan wajah serius pula menambah aura ketegangan di ruang makan.
"...kami sudah membuat satu kesepakatan dan aku harap kalian bisa menerima dan memakluminya karena aku, sama sekali tidak menerima bantahan."katanya dengan nada mutlaknya membuat semuanya menegang, saling melemparkan pandangan kalut dengan dada mereka yang bergemuruh tak nyaman. Seolah-olah, akan ada kejadian buruk yang terjadi membuat Jimin sibuk merapal doa dalam hati, berharap, kesialan enyah menjauh dari mereka semua. Hingga Namjoon melanjutkan ucapannya yang membuat mereka membeku serempak, tak berani mengalihkan pandangan mereka kearah Taehyung yang mungkin sudah terlihat kacau sekarang hingga terdengar suara derit kursi dan Taehyung yang beranjak pergi dari sana menuju kamarnya dan diakhiri bantingan keras setelahnya membuat Jungkook maupun Jimin menjadi cemas luar biasa dan hendak menyusulnya namun sang leader langsung menyergah niat mereka membuat mereka hanya bisa menahan rasa dongkol mereka masing-masing. Mereka benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiran Namjoon yang bisa-bisanya membuat kesepakatan yang membuat salah satu dari mereka pergi. Kenapa harus dengan mengeluarkan Taehyung...?!
.
.
"Tae, kita bisa pergi ke kantor agency dan membicarakan masalah ini dengan Bang Pd-nim. Ia akan memberikan pemecahan masalah yang lebih baik ketimbang ini. Masih ada cara lain selain kau pergi dari sini, Tae. Aku tidak bisa kehilanganmu."pinta Jimin dengan nada memohon, untuk kesekian kali hari ini. Wajahnya memelas membuat relung hati Taehyung tercabik hanya dengan melihatnya. Jujur saja, ia pun tidak rela berpisah dengan mereka. Baginya, Bangtan adalah rumah kedua untuknya pulang. Namun, apa yang bisa di perbuatnya. Sang raja telah bertitah dan sebagai rakyat jelata, ia hanya bisa berpasrah. Mungkin sudah jalannya, kisahnya bersama Bangtan hanya sampai disini saja. Berakhir dengan kesedihan. Air matanya semakin berlinangan sekalipun ia telah menyekanya berulang kali. Hoseok masuk setelahnya dan mengajukan permohonan yang sama membuat Taehyung nyaris goyah. Namun, ia sudah berjanji pada diri sendiri agar tetap menuruti apapun keputusan Namjoon sekalipun titah yang diberikan pemuda jangkung itu menyakiti hatinya dan itu berlaku sejak dulu. Dengan langkah berat, ia bersiap beranjak keluar kamarnya. Di tangannya sudah ada dua koper besar dan sebuah ransel berukuran besar yang tersampir di punggungnya. Jimin dan Hoseok berniat menahan pergerakannya namun pergerakan keduanya dikunci seseorang. Itu adalah Namjoon yang kini memberikan gesture pada Taehyung untuk segera beranjak dari sana. Taehyung menurut, lagi. Bahkan tak mengindahkan seruan keras Jungkook yang di dekap erat oleh Seokjin dengan matanya yang memerah karena menahan tangis. Taehyung tahu, sang kakak tertua terpaksa melakukan hal itu, hanya untuk membuat kondisi mereka tidak semakin kacau. Tak peduli kalau seluruh tubuhnya akan sakit karena terjangan dari tubuh besar si bungsu yang terus memberontak, setengah berteriak meminta untuk di lepaskan. Jungkook ingin mendekap noona kesayangannya untuk terakhir kali. Ia tidak ingin kisah mereka berakhir dengan menyedihkan seperti ini...
![](https://img.wattpad.com/cover/143095240-288-k7609.jpg)